"Bos, mataharinya sudah normal kembali!" aku bisa mendengar seseorang berseru dan langkah kaki-kaki itu semakin cepat menuju ke arahku.Aku sesegera mungkin membuat barier kecil kedap suara pada bayi-bayi Phoenix ini, lalu mengenakan jubah transparan untuk menutupi seluruh tubuhku.
Aku melangkah mundur perlahan, karena penasaran akan wujud asli Bangsa Iblis, aku ingin menunggu lebih lama lagi di balik pohon besar itu.
Benar, mereka bisa langsung ke tengah hutan karena sihir perlindungan Lyn sudah lama rusak, hal itu disebabkan oleh permintaan Lyn yang sudah kusetujui.
"Sial! Kita ketinggalan!" suara garang itu berasal dari pimpinan kelompok itu.
Aku mencoba melihat sosok yang barusan berujar kesal, perawakannya sangat menyeramkan, tubuhnya sangat tinggi dan kekar, dia memakai kaos tanpa lengan yang memperlihatkan puluhan tatto yang terdapat di sekujur lengannya. Beberapa bekas cakaran melintang acak di wajahnya, aku tidak pernah melihannya atau melihat bawahannya di area Bangsa Netral ini. Aku menyadari bahwa mereka yang barusan datang berasal dari Bangsa Elf, karena semua telinga mereka runcing.
"Cari Phoenix sialan itu, sebelum pasukan Iblis datang! Kalau tidak Nona Besar akan membunuh kita!" pemimpin mereka berteriak penuh semangat.
"Baik Bos" mereka mulai menyebar, ini gawat! Apa yang harus kulakukan?!
Suara kaki kuda memenuhi hutan yang sudah sunyi ini, lentera merah terlihat dari kejauhan.
"Sialan ada yang datang! Cepat sembunyi!" Pimpinan pasukan preman itu sedang panik, apakah ini berarti ada orang yang sedang menuju kemari adalah orang yang lebih kuat darinya?
Mereka dengan terburu-buru mencari tempat persembunyian, sementara aku? Aku tetap pada tempatku, dibalik pohon besar sedang menggendong barier berbentuk bola yang didalamnya ada sangkar dan bayi-bayi Phoenix.
Meskipun cahaya itu memecah kegelapan malam, tapi anehnya daerah sekelilingku malah semakin gelap. Aku megintip dari balik jubah transparan ini, sosok itu lebih tinggi daripada sosok pemimpin preman itu! Terpancar jelas aura kegelapan yang berasal dari dalam dirinya, bahkan kuda yang ditungganginya juga memancarkan aura kegelapan, seolah-olah mereka berasal dari dunia bawah.
Sebuah pisau kecil melesat cepat ke arahku. Jantungku berdegup kencang, tubuhku beku seketika, apakah aku sudah ketahuan?
Aku mendengar sebuah teriakan agak jauh dari arah belakangku.
Nyatanya pisau itu sama sekali tidak mengenaiku, melainkan salah satu anak buah kelompok preman tadi!
Jantungku nyaris meledak, saat orang itu melesat cepat menuju sumber teriakan itu. Aku langsung memutar tubuhku untuk menyaksikan apa yang akan dia lakukan.
"Si... si... siapa kamu?!" memang benar pisau itu tidak mengenai organ vitalnya, namun saat ini anak buah preman itu dicekik dengan kuat, sehingga kesulitan bicara.
"Aku? Kamu tanya siapa aku? Buat apa aku memberi tahu orang yang akan mati" suara itu sangat menyeramkan, sangat dingin dan tajam.
"Seraaaaaang!" teriakan dari pimpinan preman itu memerintahkan seluruh anak buahnya untuk menyerangnya, itu adalah tindakan yang bodoh. Memang benar bahwa dia akan kalah jumlah, tapi seorang yang memiliki ilmu sihir tinggi sepertiku akan tahu dengan sekilas bahwa orang itu kuat, bahkan melebihi aku.
Jelas aku tidak ada niat untuk membantu mereka, toh mereka juga ingin merebut bayi-bayi Phoenix ini dariku.
Dalam sekejap mata pergerakan mereka berhasil dibekukan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Soul
FantasiSebuah ramalan yang berasal dari cenayang mengatakan bahwa "Salah satu dari dua putri kerajaan bangsa Elf akan memiliki jiwa iblis yang akan menjadi musuh" menjerumuskanku ke dalam kehidupan yang gelap, namun siapa sangka aku dapat menemukan setitik...