BAB 08

191 28 0
                                    

"Maafkan aku karena kamarku berantakan, aku bingung memilih baju yang mana, ini pertama kalinya aku ikut Festival Bunga dengan menyamar, apa kamu mendengarkanku?" Sepertinya dia sedang berganti pakaian. Kepalaku tiba-tiba pusing, entah kenapa tapi dadaku juga sesak, aku bahkan hampir roboh. Apakah efek melakukan teleportasi sudah mulai terasa? Untungnya ini hanya terasa beberapa menit, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau aku melakukan teleportasi setiap hari.

"Hmn" akhirnya aku bisa mengontrol tubuhku kembali.

"Vian, kamu selalu saja menjawab dengan 2 atau 3 kata, apa kamu tidak bisa merangkai kata? Aku tahu kamu itu seorang ksatria, tapi apakah ksatria langit dilarang bicara banyak?"

"Ya"

"Huh..." dia akhirnya keluar dari kamar mandi dan menemuiku, gaun yang dia kenakan terbilang sederhana, namun karena wajahnya yang sangat cantik luar biasa itu, gaun yang sederhana pun terlihat berkilau, rambut hitamnya berkilau, mata emasnya juga bersinar. "...Bagaimana?"

"Indah"

"Gaun ini memang indah meskipun sederhana, aku sudah siap, jadi kapan kita berangkat?" dia menggendong Nevi dan memberiku Nevan untuk kugendong, sebelumnya sihir transparan sudah aku hilangkan, jadi siapapun akan mengetahui kalau kami membawa Nevan dan Nevi.

"Sekarang" aku menggandeng tangannya agar terhubung denganku, aku melakukan sihir teleportasi dan sampai ke gang sempit alun-alun kota, Nevi dan Nevan sudah kami turunkan, suara ramai menyambut kehadiran kami.

"Ayo dibeli hanya 5 perak, ini sangat enak"

"Kain ini khusus dijual untuk hari ini, ayo kalian harus membelinya sebelum kehabisan"

"Tuan dan Nyonya, saya adalah seorang peramal, mari masuk ke tenda ramalan dan kita lihat ramalan anda"

Aku merasakan gejala itu lagi, kepalaku serasa berputar dan dadaku sesak, suara bising ini memperparah keadaan, bukannya aku tidak menyukainya tapi kelima inderaku sangat tajam dan aku membutuhkan penyesuaian untuk beberapa saat. Aku otomatis menutup telingaku dan memejamkan mataku, tapi aku merasakan tangan hangat yang menyelimuti kedua tanganku.

"Vian... vian, kamu dengar tidak? Vian kamu kenapa? Apakah kamu sakit? Astaga Vian tanganmu sangat dingin, Vian tolong jawab aku" Aku membuka mataku perlahan, terlihat wajah Janneth yang panik. Sudah berapa lama aku menutup mata dan telingaku sampai-sampai Janneth khawatir?

"Aku tidak apa-apa"

"Benarkah?, ayo kita pulang, aku tidak mau disini. Kamu terlihat pucat"

"Tidak perlu"

"Yakin?"

"Hmn"

"Woof woof woof" Nevan dan Nevi menggonggong penuh harap, menarik ujung pakaian kami ke kedai sosis.

"Wah kalian ingin ini?" Janneth mengambil 2 sosis berukuran jumbo itu.

"Kalau itu harganya 2 keping perak Nona"

"Ah andai aku membawa uang, aku pasti akan mentraktir kalian hehehe, sayangnya aku tidak punya uang sama sekali"

"Tidak perlu" aku langsung mengambil 2 keping perak di kantung uangku.

"Terima kasih Vian" Janneth memberikan sosis jumbo itu ke Nevan dan Nevi. Dengan 3 kali gigitan kedua sosis itu sudah lenyap.

"Wah wah lihatlah itu Vian, mereka makan dengan lahap, kurasa badan mereka makin membesar, bahkan aku sampai kelelahan menggendong mereka" Mereka adalah hewan sihir yang akan membesar bahkan 6 kali lipat dari ukuran serigala biasa, bahkan ketika mereka besar akan bisa ditunggangi.

Golden SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang