Paula Fredrick
-Hari Pemusnahan Bangsa Netral
Aku adalah ksatria perempuan satu-satunya yang masuk ke dalam anggota pasukan Elit Muda yang dipimpin oleh Pangeran Revian.
Sebuah pasukan yang terdiri dari pemuda-pemudi unggul, namun dibalik itu kami semua tahu bahwa Kaisar Langit hanya ingin mengikat keturunan dari 3 orang yang dipercayainya, Menteri Hubungan Luar Bangsa, Menteri Pertahanan-Keamanan dan Menteri Keuangan-Sumber Daya.
Dan aku adalah putri dari Menteri Keuangan dan Sumber Daya.
Aku memiliki kembaran yang menyebalkan namun juga kusayangi, siapa lagi kalau bukan Paulo.
Kami berdua masuk ke dalam Pasukan Elit Muda. Pasukan yang terdiri dari 11 anggota itu dulunya merupakan pasukan yang hangat saling berbagi keluh kesah dan kegembiraan, namun saat ini Pasukan Elit Muda sedang krisis, suasana dalam Pasukan semakin mencekam tiap harinya. Ini disebabkan oleh kemalangan yang menimpa sahabat penaku, Janneth.
Sosok Janneth memiliki arti tersendiri bagi Pangeran, sosok yang dicintai Pangeran, loh bukan hanya aku saja yang menyimpulkan demikian, bahkan seluruh anggota Pasukan juga mengetahuinya dengan pasti.
Janneth adalah Putri Bangsa Elf yang dengan malangnya dituduh sebagai pemilik Jiwa Iblis, aku masih belum percaya jika Janneth tega mendorong adiknya dari tangga, memang benar aku hanya sekali bertemu dengannya, namun aku yakin bahwa Janneth bukanlah orang yang seperti itu.Setelah kematian Janneth, Pangeran mengalami berbagai penderitaan yang bahkan aku sendiri tidak mau membicarakannya. Meskipun begitu Pangeran sangat teguh akan kepercayaannya pada Janneth, namun sayangnya, semenjak hari itu, Pangeran yang kukenal dahulu sudah berubah.
"Paula! beraninya kamu mengacaukan tempat tidurku?!" dengan langkah yang kasar Paulo memasuki kamar asramaku dengan paksa padahal ini sudah hampir tengah malam melebihi jam tidur normal, aku sudah menduganya.
"Itu kan bisa dirapikan lagi!"
"Dirapikan lagi katamu?! Akan kutunjukkan bagaimana aku merapikannya! Sini kamu" sial dia bersiap untuk membalasku, aku langsung melarikan diri sembari mengambil selendang untuk menutupi pinyamaku.
Aku berlari hingga keluar Asrama, namun ada yang janggal!
Nyatanya bukan aku saja yang merasakan kejanggalan, bahkan Paulo sudah sendari tadi berhenti mengejarku.
Bukan hanya aku saja yang
Seolah-olah matahari hanya memberikan sinarnya ke satu titik, ini tidak bagus. Tunggu bukankah itu mengarah ke Bangsa Netral?"Paulo... cepat bersiap kita harus pergi melapor"
"Iya"
Aku langsung bergegas ke kamarku dan mengganti bajuku dengan seragam resmi, karena kami akan pergi ke Istana Langit.
---
Kami langsung menuju ke kamar pangeran, ternyata bukan hanya kami saja yang sudah sampai, namun Edelain juga sudah sampai dan sedang mengetuk Pintu kamar.
Pintu terbuka, menunjukkan sosok pemimpin Pasukan Elit Muda, Pangeran Revian.
"Maaf karena mengganggu waktu istirahat Pangeran... " aku bisa jamin bahwa dia belum beristirahat, lihat saja matanya yang tampak suram, seperti seseorang yang tidak pernah beristirahat. "... Sesuatu sedang terjadi, matahari menyinari satu titik dan sekarang sudah menghilang"
"Tunggu, apa kau bilang?"
"Sepertinya sinar matahari hanya menyinari satu titik di wilayah Bangsa Netral" Imbuhku, aku baru saja mengingat, Bangsa Netral adalah tempat tinggal Master Jemma, guru Pangeran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Soul
FantasySebuah ramalan yang berasal dari cenayang mengatakan bahwa "Salah satu dari dua putri kerajaan bangsa Elf akan memiliki jiwa iblis yang akan menjadi musuh" menjerumuskanku ke dalam kehidupan yang gelap, namun siapa sangka aku dapat menemukan setitik...