Niki masih berdiri di sana. Menyaksikan omega yang amat dirindukannya tengah asyik mengobrol dengan seorang pria alpha asing. Sesekali omega itu mengelus perutnya. Ternyata benar, ia tengah hamil. Membuat hatinya sakit melihat kenyataan itu.
Satu-satunya orang yang akan dia salahkan adalah ibunya. Karena ibunya mereka jadi terpisah seperti ini. Karena ibunya, Sunoo sampai harus melalui masa kehamilannya sendirian. Dan karena ibunya juga, saat ini alpha asing itu berani mengelus rambut omeganya.
Alpha lain menyentuh omeganya?! Tak bisa dibiarkan!
Gelap mata, Niki langsung berlari menyeberangi jalan dan menerjang alpha asing itu. Satu tinjuan mendarat mulus di wajah sang alpha yang terkejut dengan kehadirannya. Belum puas, Niki duduk di atas perut alpha itu untuk terus menghujani wajahnya dengan tinjuan penuh amarah.
"Berani-beraninya menyentuh omegaku!" geramnya dengan urat bermunculan di lehernya, sambil terus meninju wajah alpha tersebut.
Sunoo pun terkejut melihat adegan kekerasan yang tiba-tiba di depan matanya. Dia shock selama beberapa detik sebelum berusaha menghentikan Niki untuk menghajar Heeseung lebih lama.
"HENTIKAN! TOLONG HENTIKAN!"
Dia berusaha menangkap lengan Niki untuk berhenti. Namun yang terjadi justru dirinya yang terdorong hingga menabrak etalase roti.
"AKH!"
Mendengar pekikan Sunoo, Niki langsung mendapatkan kesadarannya kembali. Dengan khawatir dia langsung melompat dari atas Heeseung—yang sudah tak berdaya—untuk melihat kondisi Sunoo.
"Mana? Mana yang sakit? Bilang padaku, Sunoo? Perutmu sakit? Atau kepalamu?"
Sunoo yang mendengar suara tak asing, lantas berhenti mendesis. Matanya membola mendapati wajah alphanya tepat di depan mata.
"Kenapa tidak jawab pertanyaanku? Cepat bilang mana yang sakit!"
"Ri..ki? Riki?!"
Mendengarnya, Niki lantas menatap tepat ke mata Sunoo. Dia terdiam ketika Sunoo menyentuh pipinya dengan lembut, meraba untuk memastikan bahwa dia tidak salah lihat.
"Ini benar Riki?"
Niki tersenyum. Dia meraih tangan Sunoo dari wajahnya untuk digenggam erat. "Iya ini aku—"
BUGH
"RIKI!" Histeris Sunoo saat melihat alphanya limbung setelah diberi tinjuan dadakan oleh Heeseung.
"BRENGSEK KAU!" umpat Heeseung yang akan kembali meninju wajah Niki.
"KAK HEESEUNG HENTIKAN!" Segera Sunoo memeluk Heeseung dari belakang, menahan alpha itu menghabisi Niki lebih jauh. "Jangan pukul dia lagi, kumohon."
"Brengsek ini harus diberi pelajaran, Sunoo. Lepaskan aku."
Sunoo menahan Heeseung lebih kuat. "Dia alphaku. Plis jangan saling memukul lagi. Kita bicarakan ini baik-baik."
"Dia alphamu? Si bocah Nishimura itu?"
"Ya, aku alphanya," kata Riki dengan angkuh setelah berhasil menarik Sunoo untuk berdiri di belakangnya. Menggenggam tangannya erat seolah takut Sunoo pergi lagi darinya.
"Jadi kau, jangan pernah mendaratkan seujung kukumu padanya, mengerti?" lanjut Riki dengan tatapan penuh ancaman pada alpha dengan tinggi sepantaran dengannya.
Heeseung berdecih sinis sembari menyeka ujung bibirnya yang berdarah. "Berlagak sekali ternyata alpha malang yang tidak akan pernah mendapat restu orangtuanya untuk menikahi omega soulmatenya. Get well soon untukmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/235658593-288-k193217.jpg)