fragile

9K 1K 160
                                    

Sunoo itu sejak kecil fragile. Dia mudah capek dan gampang sakit. Tapi anaknya aktif dan ceria sekali. Seperti kebanyakan energi, jadinya kalau tidak ditahan ya bakal jatuh sakit.

Yang repot adalah orang-orang di sekitarnya, terutama Niki pacarnya. Mereka berdua pacarannya awet sekali dari SD sampai sekarang SMA. Uniknya, beda usia mereka 2 tahun dan Niki adalah adik kelasnya.

Ngomong-ngomong Sunoo sekarang kelas 3 SMA.

"Nikitty~ bosan belajar terus. Ayo main ke Everland~"

"Aku nanti dimarahi kakakmu kalau mengajakmu main," jawab Niki yang rebahan di kasur Sunoo, baca-baca manga koleksi pacarnya. Semua manga bergenre romance, ya sesuailah dengan karakter pacarnya yang uwu begitu.

Sunoo ngepout. Dia beranjak dari meja belajarnya dan langsung rebahan di kasur, bersebelahan dengan Niki, segera ngusel ke yang lebih muda, menggunakan lengan Niki sebagai bantal.

"Niki apa tidak kasian dengan Sunoo? Sunoo capek belajar~"

Niki mengelus rambut Sunoo tapi matanya masih melekat pada gambar-gambar di komik manga yang dia pegang.

"Istirahat dulu kalau capek."

"Tapi maunya main. Bosen Niki di rumah terus. Toh ujiannya masih lama kan, main beberapa jam saja tidak masalah kan."

"Bakal jadi masalah baru kalau kau kecapekan, Hyung."

"Jadi Niki tidak kasian dengan Sunoo?"

"Bukan begitu--"

"Ah Niki sama saja dengan nuna. Sunoo ngambek, jangan ajak Sunoo bicara."

Sunoo pun membalikkan badannya memunggungi Niki. Bodo amat dengan pacar, dia peluk boneka beruangnya saja. Pacarnya ngeselin, sama saja dengan kakaknya yang selalu melarang segalanya.

Akhirnya Niki menutup komik itu, dan mulai bertindak mengurusi pacarnya yang sedang merajuk.

"Hyungie~" panggilnya sambil menyingkirkan rambut yang menutupi telinga Sunoo.

"Jangan pegang-pegang," seru yang lebih tua sambil menepis tangan Niki dari telinganya.

"Aku melakukan ini untuk kebaikanmu juga, Hyung."

Sunoo hanya mendengus.

"Sunny nuna juga begitu untuk kebaikanmu juga."

Lagi-lagi Sunoo meresponnya dengan mendengus.

Niki akhirnya menyerah. Dia pun memeluk Sunoo dari belakang dan memberikan kecupan-kecupan di lehernya.

"Ih! Jangan peluk-peluk! Sunoo masih ngambek!"

"Oke, akan kuturuti keinginanmu."

Sunoo langsung menoleh dengan mata berbinar.

"Tapi ada syaratnya."

Sunoo ngepout lagi.

"Mau tidak?"

"Ya maulah!"

Niki tersenyum sambil mencubit gemas pipi mbem Sunoo.

"Kau harus janji kasih aku sesuatu. Ini aku mengorbankan diri loh semisal kita ketahuan nuna main keluar. Sunny nuna pasti marahnya padaku, bukan padamu. Jadi kau harus kasih aku hadiah kalau ingin kuturuti kemauanmu."

"Ck, ya sudah, mau apa?"

Niki tersenyum penuh arti dengan alis yang bergerak naik turun. "You know what I mean."

Sunoo merotasikan matanya. "Oke, terserah. Pokoknya sekarang ayo main~"

"Iya Sayang ayo."

Demi Sunoo, apa sih yang tidak dilakukan Niki?

Meskipun pada akhirnya ketika mereka kembali dari Everland, Sunoo mendadak demam dan Niki harus terjaga semalaman untuk menungguinya.

"Niki~ panas hiks."

Niki menekan lembut kompresan yang dia letakkan di dahi Sunoo. Membiarkan tangan satunya dipeluk oleh yang lebih tua.

"Yang kubilang benar kan? Sekarang kau sakit lagi."

Sunoo menangis makin keras setelah diomelin. Niki seperti biasa akan mengusap air mata kekasihnya dengan tenang.

"Sunoo cuma mau main seb-hiks bentar, kenapa dimarahi~"

"Aku tidak memarahimu."

"Tapi Niki barusan hiks barusan marah."

Selain fisiknya yang fragile, perasaan Sunoo juga sama rapuhnya. Sensitif.

"Tidak marah kok, Sayang. Sudah ya menangisnya," kata Niki sambil meraih tangan Sunoo, mengecupnya lembut.

"Niki peluk~"

"As your wish, Baby."

Niki menggeser Sunoo, lalu dia naik ke ranjang dan langsung memeluk bayi besarnya. Sunoo ngusel ke dada yang lebih muda, tempat teraman khusus bagi dia seorang. Dia paling suka diperlakukan seperti bayi oleh Niki, meskipun dia yang lebih tua.

"Begini bagaimana kalau sudah menikah nanti? Gerak sedikit saja kau sudah jatuh sakit."

Sunoo lantas memukul dada Niki--dengan lemah--setelah menyadari apa maksud kekasihnya.

"Ih Niki~ sembarangan kalau bicara."

Niki hanya terkekeh geli, sambil mencium puncak kepala yang lebih tua.

"Dalam kata lain, aku ingin terus bersamamu sampai tua, Sunoo-kun."

End

Hadiah kecil buat sunki shipper untuk merayakan kapal ini tidak karam karna mereka berdua debut bareng :")

Hadiah kecil buat sunki shipper untuk merayakan kapal ini tidak karam karna mereka berdua debut bareng :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang