my little alpha - 12

5.5K 701 100
                                        

Tidak bisa seharian, Niki harus menjemput Yuki dari sekolah. Sunoo sudah terlelap kelelahan karena dirinya. Sebenarnya semalam Sunoo sulit tidur karena sakitnya heat, jadinya sangat mudah bagi dia untuk tertidur setelah melalui 4 jam mating tanpa henti.

Niki mengenakan kembali pakaiannya. Menata rambut di depan cermin, lantas menyambar kunci mobil yang dia taruh di atas nakas, bergegas menuju sekolah. Sebelum keluar dari kamar, dia menyempatkan diri mencium dahi Sunoo dan mengacak gemas rambutnya.

"Setelah mengantar Yuki, aku kesini lagi," bisiknya tepat di telinga si omega, yang hanya dibalas dengan gerakan tak nyaman dari Sunoo.

Mengulas senyum tipis, Niki pun segera pergi meninggalkan rumah tersebut.

*

Niki kembali ke rumah Sunoo dengan membawa makanan dan camilan. Dia melepas sepatu, menggantinya dengan sandal rumah, berjalan menuju kamar yang masih tertutup rapat.

Senyumnya mengembang saat melihat Sunoo duduk di tepi ranjang, rambut masih acak-acakan, belum berpakaian, dan duduknya membungkuk dengan kepala tertunduk. Masih belum sadar sepenuhnya.

"Sunoo.." panggilnya seraya menghampiri yang lebih tua.

Dengungan malas terdengar dari si omega. Dia mengangkat kepala, berusaha membuka matanya yang masih lengket ingin merem, untuk melihat Niki.

"Baru bangun hm?"

Sunoo manggut-manggut. Dia langsung memeluk pinggang Niki setelah pemudanya berhenti tepat di depannya.

"Aku bawa banyak makanan. Mandilah dulu."

"Riki dari mana?" tanya yang lebih tua dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"Menjemput Yuki."

Sunoo langsung mengangkat wajahnya, mata dipaksa membelalak lebar.

"Oh iya Yuki sekolah ya? Aaa~ bagaimana ini, dia pasti sendirian di sana."

"Dia sudah pulang ke rumah sekarang. Lagian Yuki bukan anak penakut, dia bakal jadi alpha, kau tau kan?"

"Ah iya bener juga sih." Sunoo kembali memeluk alpha nya.

"Mandi sendiri, dimandikan, atau mandi bersama?" tanya Niki sembari mengelus punggung telanjang omeganya. Terasa lengket karena keringat yang mengering.

Sunoo terkekeh. "Mandi bersama yuk."

"As your wish baby," ucap Niki sebelum dia menaruh barang-barang bawaannya, lalu beralih menggendong yang lebih tua.

Sunoo memekik sambil tertawa-tawa kegelian karena Niki yang gencar menciumi area leher, bahu dan tulang selangkanya. Terakhir, bibir meresahkan itu mendarat di bibir plumnya, mencium rakus seolah tiada hari esok.

"Love you, Riki~" kata Sunoo setelah ciuman mereka berakhir. Ia mengatakannya dengan wajah tersenyum yang begitu manis dan menggemaskan. Padahal usianya sudah tidak menggemaskan lagi.

"Love you more, baby," balas yang lebih muda sembari mengecup kilat bibir ranum itu.

*

Seharian mereka hanya di rumah Sunoo. Menghabiskan waktu berdua dengan Netflix and chill. Heat omega bertahan sampai seharian. Sunoo tidak mau jauh-jauh dari alphanya, maunya nempel terus pokoknya.

Ni-ki juga sama sekali tidak protes dengan perilaku clingy omeganya. Dia malah suka, merasa dibutuhkan, merasa dominan.

Hmm momen uwu apa lagi yang harus diceritakan ya?

"Rambutmu wangi," kata Ni-ki tiba-tiba dengan hidung yang sejak tadi tak hentinya mengendusi aroma segar dari sampo yang dipakai Sunoo.

Sunoo sendiri duduk diantara kedua kaki Ni-ki, menyandarkan tubuh sepenuhnya pada yang lebih muda. Ia mendongak sambil tersenyum hingga matanya menyipit.

"Baunya kayak stroberi sama mint ya kan?"

Ni-ki mengangguk. Dia meninggalkan kecupan lembut di dahi Sunoo, membuat Sunoo memejamkan mata sesaat lalu matanya terbuka lagi dan tersenyum makin lebar.

"Besok berangkat ke sekolah lagi?" tanya Ni-ki yang diangguki oleh Sunoo.

"Kenapa memangnya?"

"Besok berangkat bersamaku, hm? Jemput Yuki ke rumah dulu."

Sunoo mengangguk semangat. Dia pun menegakkan tubuhnya dan berbalik menghadap Ni-ki. Foxy eyes nya tampak begitu berbinar.

"Ini pertama kalinya loh kamu ajakin aku ke rumahmu."

Ni-ki tersenyum miring. "Sesenang itu?"

Sunoo manggut-manggut. Tapi setelah itu dia memukul dada Ni-ki dengan bibir mencebik. "Ya jelas senang dong. Masa iya pacaran tapi tidak pernah ajak main ke rumah."

Alis Ni-ki terangkat sebelah. "Pacar?"

Sunoo juga memberikan ekspresi yang serupa. "Iya? Memangnya apa lagi kalau bukan pacar?"

"Suami bukannya?"

"Hah?!"

"Aku alphamu, kau omegaku, dan kita soulmate. Kesimpulannya, aku suami, kau istri."

Sunoo mencubit gemas lengan Ni-ki yang berotot. "Sembarangan kalau bicara. Kita kan belum menikah, masih pacaran tauk!"

Ni-ki berdecak. "Aku tidak mau pacaran."

"Kok gitu?"

"Pacaran itu ada putusnya. Kau pikir aku mau putus denganmu lagi setelah 7 tahun pisah, huh? Aku tidak mau pacaran pokoknya."

Sunoo menghela napas. Dia pun menyandarkan kembali tubuhnya pada dada bidang Ni-ki, merasakan yang lebih muda langsung merangkul pinggangnya.

"Jadi sekarang maunya dianggap apa?"

"Suami," jawabnya sambil menyeringai.

"Aku tidak peduli dengan status, yang penting kau milikku dan hanya milikku," lanjutnya sebelum mengecup mesra bibir plum milik omega cantiknya.

Tbc

Meskipun sekarang sunki udah mulai menebar remahan-remahan uwu, tetep aja masih kurang se-uwu dulu lagi 😭 marah sama bela 😠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun sekarang sunki udah mulai menebar remahan-remahan uwu, tetep aja masih kurang se-uwu dulu lagi 😭 marah sama bela 😠

babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang