.
.
Part 2
.
.
Hari ini Doyoung berada di ruangan kerja Jeongwoo, sedangkan Junghwan saat ini sedang belajar etiket bangsawan serta sejarah kerajaan dari gurunya.
Sebenarnya Doyoung juga ingin belajar seperti Junghwan, namun ia sadar, menulis dan membacapun Doyoung belum dapat menguasainya dengan baik.
"Setelah kau bisa menulis dan membaca, kau juga akan belajar seperti Junghwan" kata Jeongwoo, sekarang dia sedang memangku Doyoung sambil memeluk pinggangnya dari belakang, mengajari Doyoung menulis berbagai huruf dan kata baru.
"Aku sangat suka belajar.. hehe" sahut Doyoung.
Jeongwoo yang gemas mengecup puncak kepalanya.
"Tapi, kak Jeongwoo.." Doyoung menggeser tubuhnya kesamping, agar bisa melihat wajah tampan Jeongwoo, lalu ia melanjutkan "Kenapa kalian baik sekali padaku, para maid dan pelayan lain selalu mengatakan padaku bahwa aku tidak pantas mendapat kebaikan kalian, karena aku hanya rakyat biasa, tidak seharusnya kalian memperlakukanku sebaik ini, aku bukan bangsawan.."
Rahang Jeongwoo mengeras, ia terlihat marah hingga Doyoung panik dan takut.
"Mereka.. sungguh mengatakan hal itu padamu?"
Doyoung menggeleng "Tidak.. maksudku, mereka hanya memberitahuku, mereka tidak jahat padaku, kak Jeongwoo jangan salah sangka.. jangan marah"
Jeongwoo memaksakan senyumnya, lalu ia mengangkat tangannya untuk mengusap wajah cantik Doyoung "Aku tidak marah... tapi, mereka sudah keterlaluan karena mengatakan hal itu padamu, Doyoung..."
Doyoung menggeleng lagi "Tidak juga kak, karena aku juga berpikir seperti itu.. kak, bagaimana jika setelah aku bisa menulis dan membaca dengan baik, aku menjadi pelayan disini?? Aku sudah kuat dan bisa melakukan berbagai hal juga – jadi aku"
Doyoung tidak meneruskan kata-katanya saat Jeongwoo mencium pipinya dengan lembut, membuat wajah Doyoung makin cantik karena rona merah dipipinya makin merah saja.
"Doyoung adalah seseorang yang spesial, jadi kami harus menjagamu, karena itu Doyoung ada disini... kami tidak akan mempekerjakanmu, karena kami sangat menyayangimu"
Doyoung meraih tangan Jeongwoo yang mengusap kepalanya, lalu menggenggamnya erat "Doyoung juga sangat menyayangi kalian... Doyoung takut suatu saat kalian akan meninggalkan Doyoung sendirian. Doyoung tidak mau sendirian lagi.. sendirian terasa sepi, sangat sesak.. mungkin dulu Doyoung sudah terbiasa, tapi setelah bertemu kalian dan diperlakukan dengan baik oleh kalian seperti ini.. aku – aku tidak ingin merasakan sendirian lagi"
Jujur saja, hati Jeongwoo sakit mendengar pengakuan Doyoung barusan. Lalu ia merengkuh tubuh kecil Doyoung dipelukannya, memeluknya seakan Doyoung adalah sesuatu yang sangat berarti dan berharga.. karena dia memang seperti itu.
Jeongwoo sudah tidak masalah lagi Doyoung itu pangeran yang hilang atau bukan, yang pasti dia sangat menyayangi Doyoung. Dia bukan pangeranpun, Jeongwoo dan Haruto akan melindungi Doyoung dengan taruhan nyawa sekalipun.
"Kami tidak akan meninggalkanmu, walau kau sekalipun yang menyuruh kami pergi.. kami tidak akan pergi" bisik Jeongwoo tepat di depan telinga Doyoung.
"Untuk apa Doyoung meninggalkan kalian? Doyoung sangat mencintai kalian... dan Doyoung sangat bahagia memiliki sahabat sebaik Junghwan"
Jeongwoo melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah Doyoung
"Kak Jeongwoo, sebenarnya kak Haruto pergi kemana?" tanya Doyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Dobby
Fanfictionini adalah kumpulan oneshoot or twoshoot tentang Treasure X Doyoung. karena author suka sama Haruyoung mungkin bakal banyak Haruyoung sih, tapi kalian boleh request couple lain. DoyoungXall Doyoung harem DoyoungX treasure