My Baby Dobby

A Flirty Boy - (Jihoon&Doyoung)

A Flirty Boy – (Jihoon&Doyoung)

-

-

-

Doyoung berjalan menuju taman belakang sekolah, tinggal sekitar 15 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Tentu saja Doyoung punya urusan penting di sana, seseorang tadi meninggalkan pesan padanya jika dia harus ke taman belakang sekolah.

Entah siapa dan apa urusannya, tapi Doyoung pikir ia memang harus datang. Bukankah ia sangat baik? Tak ada kecurigaan sama sekali di benaknya.

Setelah sampai dan melihat siapa yang ada di sana Doyoung jadi lega, ternyata Jeongwoo teman sekelasnya. Yang Doyoung tau dari rumor yang beredar, Jeongwoo itu menyukai Doyoung..

Apa..

Dia akan menyatakan perasaannya pada Doyoung?

Melihat gelagat yang Jeongwoo keluarkan, sepertinya dia memang mau menyatakan perasaannya pada Doyoung.

Doyoung menyunggingkan seringainya.

Jeongwoo itu tampan, tinggi.. benar-benar tipe Doyoung..

Tapi..

Untuk menjadi pacar Doyoung tentu saja harus lulus ujian dulu.

"Hai Jeongwoo, kau yang menyuruhku kemari?" tanya Doyoung saat ia sudah berada tepat di depan Jeongwoo.

Jeongwoo terlihat gugup dan salah tingkah di depan Doyoung.

"Doyoung.. aku.."

"Apa?"

Doyoung semakin mendekat, di tariknya dasi seragam Jeongwoo agar dia semakin mendekat, Jeongwoo tambah gugup di buatnya.

"Aku.. it.. itu"

Doyoung tersenyum manis "Apa yang ingin kau katakan heum? Tampan.." kata Doyoung dengan nada lembut yang sangat menggoda iman.

Apalagi sekarang Doyoung mengalungkan lengannya di leher Jeongwoo, membuat yang lebih tinggi berdebar-debar tak karuan.

"Doyoung.. aku menyukaimu, mau jadi pacarku?"

Senyum Doyoung semakin lebar "Pacar ya? Eum.. gimana ya?"

Jeongwoo mendekatkan wajahnya, hendak mencium Doyoung, tinggal sedikit lagi bibir mereka bertemu.

SRET

Doyoung mendorong Jeongwoo menjauh "Ups! Jeongwoo mau apa?"

"Doyoung.."

Jeongwoo menarik Doyoung untuk mendekat, sayangnya Doyoung berhasil menjauh lagi.

"Kau gagal"

"Hah? Maksudnya?"

Doyoung berjalan menjauh "Maksudnya kau tidak bisa jadi pacarku.. bye Jeongwoo!"

Jeongwoo hanya bengong menatap Doyoung yang berjalan kian menjauh, ia tidak mengerti dibagian mana dia gagalnya.

Sial!

Ia menjadi salah satu korban penolakan Doyoung entah yang keberapa sekarang.

Doyoung susah sekali di dapatkan.. padahal dia suka menggodanya selama ini.. tapi kenapa malah di tolak?

Apa kesalahannya?

Sementara Doyoung terus saja berjalan santai sambil melepas dasinya, entahlah. Dia hanya agak risih memakai dasi seragam.

"Kim Doyoung!"

Doyoung mengumpat dalam hati mendengar suara siapa yang memanggilnya, ia urungkan niatnya untuk melepas dasinya. Alhasil, dasi itu hanya menggantung tidak jelas di kerah seragam Doyoung.