We're in the different world (Hwanby ver) 18+

1.2K 86 14
                                    

.

.

So Junghwan


So Junghwan, 17 tahun, datang ke sebuah Bar demi menyelamatkan sepupunya, tapi malah berakhir mabuk dan meniduri seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



So Junghwan, 17 tahun, datang ke sebuah Bar demi menyelamatkan sepupunya, tapi malah berakhir mabuk dan meniduri seseorang.

.
.
.
.

"Junghwan... kau yakin?"

"Aku yakin hyung"

"Jika Jaehyuk tau ini aku bisa mati di tangannya!"

"Tapi jika aku tidak melakukan ini, si brengsek itu akan terus mengganggu Jaehyuk-hyung, aku cuma harus masuk dan mengambil foto saja kan?"

"Tapi..."

"Hyung, please?"

"Baiklah, ayo ikut aku"



Setelah itu kedua pemuda itu pun memasuki sebuah bar elit yang berada di lantai dua sebuah hotel bintang lima. Kedua pemuda itu adalah So Junghwan dan Kim Junkyu.



Kim Junkyu sendiri sudah dewasa tahun ini dan sudah lulus SMA juga, sedangkan So Junghwan masih 17 tahun dan masih SMA.



Jadi ceritanya Junkyu sedang berusaha menyelundupkan Junghwan agar bisa masuk bar. Sebenarnya tidak sulit bagi Junkyu karena dia bekerja di tempat ini, dan pengelola tempat ini adalah teman Junkyu sendiri.



Tapi tetap saja dia takut karena Junghwan masih di bawah umur, negara Korea ini cukup ketat soal batasan umur, jika Junkyu ketahuan menyelundupkan bocah ke dalam bar, dia bisa di penjara nantinya.



Masalahnya Junkyu juga tak mungkin menolak permintaan Junghwan, karena Junghwan juga punya alasan yang cukup kuat untuk melakukannya.



Junghwan melakukan ini semua demi Jaehyuk, sepupunya.



Jaehyuk itu laki-laki, tapi entah kenapa banyak laki-laki yang mengejarnya. Yah Junghwan akui Jaehyuk itu cukup tampan dan manis untuk ukuran laki-laki, bahkan lebih cantik dari tetangga Junghwan dan Jaehyuk, si Yeji.



Salah satu yang mengejar Jaehyuk adalah ketua osis di sekolah mereka, namanya Yeonjun. Jaehyuk sudah menolaknya berkali-kali, tapi Yeonjun tak peduli dia terus saja mengejar Jaehyuk.



Dan puncaknya adalah dua hari lalu, Yeonjun berusaha memperkosa Jaehyuk di rumah Junghwan. Junghwan dan Jaehyuk tinggal di rumah orangtua Junghwan, rumah Jaehyuk sendiri aslinya di Busan.



Untungnya Junghwan pulang cepat waktu itu dan berhasil menggagalkan rencana Yeonjun. Tapi Yeonjun tidak menyerah, ia bilang ia tidak akan mengganggu Jaehyuk lagi asalkan Junghwan bisa masuk Bar dan berfoto di dalamnya.



Tentu saja Jaehyuk tidak tahu menahu tentang ini.



Junghwan itu masih umur berapa, tidak mungkin dia bisa masuk bar, apalagi anaknya sangat polos. Setidaknya itu pikiran Yeonjun.

Pikiran yang pendek.



Tapi Junghwan yang pantang menyerah, akhirnya berhasil membujuk Junkyu, tetangganya.



Junkyu yang bukan orang kaya, sama seperti Junghwan, harus bekerja menjadi pelayan di bar milik temannya.



Untungnya setelah Junghwan beritahu alasannya, Junkyu mengiyakan permintaan Junghwan, dia juga kesal jika tetangga manisnya seperti Jaehyuk harus di ganggu anak orang kaya yang semena-mena.



Iya, Yeonjun memang anak orang kaya.



"Tunggu!" petugas keamanan menghentikan Junkyu dan Junghwan, mereka berdua langsung tegang, takut ketahuan.



"Kau mengajak siapa Junkyu? Bukan pacarmu kan?" tanya petugas itu, Junkyu tersenyum padanya "Soobin-ssi, dia cuma temanku, apa kau cemburu?"



Junghwan bisa melihat wajah petugas yang Junkyu panggil Soobin-ssi itu memerah.



"Ti..tidak kok.. apaan sih, udah masuk sana! Nanti telat"

"Hehe gomawo Soobin-ssi"



Setelah sampai di dalam mereka berdua baru bisa menghembuskan nafas lega.



"Untung saja petugasnya Soobin, dia cuma petugas sementara, dia temanku di kampus" jelas Junkyu.



"Jadi dia temanmu?" tanya Junghwan, Junkyu mengangguk.

"Kayaknya dia suka sama hyung deh"



Junkyu tertawa mendengarnya "Kamu ada-ada aja Hwan, mana mungkin dia menyukaiku? Udah, sekarang kamu kerjain tantangannya, aku harus ke dalam dan segera bekerja"



"Makasih hyung, kalo udah selesai aku langsung pergi"



"Yaksok?"

"Yaksok!"



"Oke, good luck Junghwanie!"



Setelah Junkyu menghilang di balik pintu khusus staff, mata kecil Junghwan mulai berkeliling mengamati keadaan di dalam bar.



Ini barnya orang kaya.



Junghwan pikir, meski ia sudah dewasa nanti ia tak akan bisa masuk bar seperti ini lagi, kecuali jika ia bekerja di sini. Tapi Junghwan tak suka bekerja di tempat ramai begini, terlalu banyak orang.



Junghwan sebenarnya masih belum mengerti kenapa orang-orang memilih ke bar. Untuk minum alkohol? Kan di rumah juga bisa. Untuk berjoget menikmati alunan musik yang dimainkan DJ? Di rumah juga bisa kan?



Entahlah, Junghwan tidak bisa mengerti, dan juga buang-buang uang saja, ya kan?



Orang miskin macam Junghwan tidak bisa mengerti.



"Huuuuhhh, tinggal foto, lalu pulang" segera Junghwan keluarkan smart phonenya yang sudah jelek dan bahkan layarnya sedikit retak karena tidak sengaja jatuh, tapi mana mungkin Junghwan punya uang untuk mengganti yang baru?



Cekrek



Berhasil.



Ternyata semudah ini. Haha.



"Nah, saatnya pulang!"



GREB



"Kau tampan... ayo main dulu sama Dobby!"



Heh? Siapa ini?

Junghwan harus gimana?



Tiba-tiba ada seseorang memeluk lengan Junghwan erat, Junghwan tidak tau orang ini mabuk atau tidak, Junghwan tidak mengerti.



"Ayo duduk di sana!"



Orang itu menyeret Junghwan menuju sofa besar yang kosong, memaksa Junghwan duduk di sana, lalu dia meraih gelas dan botol.



Apa itu alkohol?



"Mau minum?" tawarnya, Junghwan segera menggeleng.



Dia cemberut karena Junghwan menolak gelasnya.

'Imutnya' pikir Junghwan.



Junghwan menggelengkan kepalanya kuat-kuat, berusaha mengusir pikiran-pikiran aneh di kepalanya.



"Kenapa? Ini jus anggur, rasanya manis.. coba ya?"



Orang ini umur berapa ya? Kok bisa seimut ini?



Tapi karena dia bisa ada di sini paling tidak seumuran Junkyu kan?



"Tidak apa, kau saja yang minum, aku sudah mau pulang" tolak Junghwan.



Orang itu menyodorkan gelasnya tepat di depan bibir Junghwan "Ayo minum!" rengek orang itu, dia sangat imut sampai Junghwan tidak tega untuk menolaknya, tapi tidak!



Junghwan belum legal untuk mencoba yang seperti itu.



Karena kesal Junghwan terus menolaknya akhirnya orang itu meneguk isi gelasnya, Junghwan sudah lega karena dia tidak lagi memaksa.... atau, Junghwan tidak boleh lega dulu.



Dia bergerak mendekati Junghwan, menghimpit Junghwan dengan kedua lengannya, menatap Junghwan dengan mata sayunya.



Orang di depan Junghwan ini sudah mabuk, Junghwan baru bisa merasakannya sekarang.



Dia meraih dagu Junghwan, menekannya kuat sampai bibir Junghwan terbuka, Junghwan tidak mengerti apa yang terjadi.



Kejadiannya sangat cepat, dia memiringkan kepalanya lalu menempelkan bibirnya pada milik Junghwan.



Tidak, bukan hanya menempel, dia menyalurkan wine dari dalam mulutnya kedalam mulut Junghwan.



Junghwan yang terkejut membelalakkan matanya.



Bagaimana bisa... ciuman pertamanya, harus melibatkan alkohol juga?



Padahal harusnya ciuman pertama itu dengan setting yang indah, bukannya di bar seperti ini!



Tidak semua alkohol itu masuk mulut Junghwan, Junghwan bisa merasakan ada juga yang mengalir keluar menuju dagu dan lehernya, tapi sebagian banyak Junghwan menelannya.



Junghwan tak ada pilihan selain menelannya, karena orang asing yang ada di pangkuan Junghwan ini terus mencumbunya, melumat bibirnya tanpa ampun. Kepala Junghwan juga di tahan dengan kedua tangannya, jadi Junghwan tak bisa berpaling.



Kesadaran perlahan mulai meninggalkan Junghwan.



Mungkin ini pengaruh alkohol?



Tapi kan Junghwan cuma menelan sedikit..



Atau, Junghwan mulai mabuk karena ciuman ini?



Junghwan juga tidak tau.



Orang itu melepas ciuman mereka, ia kembali memenuhi mulutnya dengan wine, lalu kembali membaginya dengan Junghwan lewat ciuman.



Akal Junghwan sepertinya sudah hilang, ia merasakan kepalanya berputar-putar.



Ia tak tau lagi apa yang sedang ia lakukan.

.

.

.

Kim Doyoung

My Baby DobbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang