Seungmin berniat memakai overal dress yang di belinya kemarin bersama Felix, namun dia takut Minho melarangnya keluar jika dia berpakainan seperti itu.
Terpaksa Seungmin menggunakan pakaian kebesarannya. Kaos polos, hodie dan jeans, sementara overalnya dia letakan di tas, dia berniat berganti pakaian saat perjalanan menuju halte bus.
Seungmin memakai riasan dan lipstik, namun dia menutupinya dengan masker agar Minho tak curiga.
" Kak aku berangkat ya!" Teriak Seungmin dengan langkah terburu-buru menuju pintu.
" Mau kemana? Sarapan dulu!"
" Aku sarapan di kantin kampus saja." Seungmin terus mengelak hingga membuat Minho curiga.
" Tunggu!" Minho berjalan mendekati Seungmin.
" Berbalik!" Perintah Minho tegas. Seungmin terpaksa mengkuti perintah yang tua.
Minho membuka masker Seungmin dan melihat warna merah yang cukup merona di bibir Seungmin.
" Kau mau kuliah atau mau ke club malam? Hapus!"
" Tapi kak..."
" Hapus! Kau terlihat bodoh!"
" Kalau begitu biarkan, aku kan memang bodoh!"
" Hapus!"
" Tidak!"
" Kim Seungmin!"
" Tidak mau!"
" Cepat!"
" Aku tidak mau!"
" Mau aku yang hapus atau kau yang hapus?!"
" Aku tidak mau!"
" Itu pilihanmu! Jadi jangan menyesal!"
Minho menahan pipi Seungmin dengan tangannya dan bibir Minho pun mulai menjamahi bibir merah Seungmin.
Minho melumat bibir atas dan bibir bawah Seungmin bergantian, sementara sang empu diam mematung.
Bibir Seungmin mulai di banjiri saliva Minho yang melumatnya secara panas. Minho tak lupa menjilati benda kenyal itu dan kembali melumatnya.
Akhirnya Minho melepaskan kecupannya setelah lipstik di bibir Seungmin benar-benar menghilang. Minho mengusap sisa saliva di bibirnya. Seungmin masih terdiam mematung, dia sangat shock dengan apa yang Minho lakukan padanya.
" Aku sudah memperingatkan mu sebelumnya! Jadi jangan protes! Sudah berangkat sana!" Usir Minho santai dan kembali ke meja makan.
Seungmin buru-buru membuka pintu dan berjalan cepat menuju halte bus. Di toilet umum dekat halte, Seungmin mengganti outfitnya. Ditambah dengan jepitan kecil yang dia sematkan di surainya, membuatnya terlihat manis dan anggun.
Seungmin pun mengalihkan fokusnya agar tidak terus terbayang perlakuan Minho pagi ini, dia duduk di halte bus dengan tenang.
Tiba-tiba sesosok tangan kekar menarik tangannya hingga membuat Seungmin terkejut.
" Kakak? Kau?" Mata Seungmin membulat melihat tatapan maut Minho padanya.
" Masuk mobil!" Ucap Minho penuh penekanan.
" Habislah aku kali ini!" Batin Seungmin.
Minho masuk kemobil dan membanting pintu mobil kuat, membuat jantung Seungmin seakan ingin melompat dari tempatnya.
Minho menginjak gas mobilnya kencang. Seungmin berpegangan erat pada seatbeltnya.
" Turun!" Dalam sekejap Seungmin telah sampai di kampusnya. Seungmin buru-buru turun dari mobil di ikuti oleh Minho.
" Kelasmu selesai jam berapa?" Tanya Minho.
" Kakak tidak perlu menjemput. Hari ini aku janji akan mengerjakan tugas di rumah Felix."
" Kerjakan dirumah!"
" Tapi..." Minho menatap tajam kearah Seungmin.
" Baiklah..." Seungmin pasrah.
" Jam berapa pulang?"
" Jam dua."
" Baiklah."
" Seungmin...." Sapa Felix yang baru datang dan langsung memeluk Seungmin hangat.
" Ya ampun kau manis sekali hari ini. Aku senang akhirnya kau memperhatikan penampilanmu." Felix terus mengoceh tanpa memperhatikan keberadaan Minho disana.
" Oh ya, dari semalam aku mengirim pesan padamu, kenapa kau tidak membalasnya?"
" Pesan?" Seungmin baru teringat dengan ponselnya.
" Kak! Ponselku tertinggal di kamarmu! Bagaimana ini?" Seungmin panik.
" Dasar puppy pikun!" Minho mengetuk kepala Seungmin gemas.
" Sakit tau!" Keluh Seungmin.
" Seungmin, dia siapa?"
" Oya Felix, kenalkan ini kak Minho. Dia anak paman Lee, aku tinggal di rumahnya."
" Oh hai kak," Sapa Felix ramah.
" Hai juga, kau manis ya. Tidak seperti puppy liar ini!" Minho mengusak surai Seungmin hingga berantakan.
" Kakak!" Minho terkekeh melihat bibir Seungmin yang meruncing.
" Baiklah aku pergi dulu!"
" Ponselku bagaimana?"
" Aku dokter bukan kurir antar barang! Ambil saja sendiri!" Minho masuk kemobilnya dan pergi begitu saja.
" Dasar menyebalkan!"
" Tapi.. bisa-bisanya dia memuji Felix, sementara padaku... Kesal!" Sambung Seungmin dalam hati.
" Seungmin ayo kita masuk!" Ajak Felix.
" Iya ayo."
______________________________________
Di mobil Minho,
Teng! Teng!
Beberapa pesan chat masuk ke ponsel Seungmin, yang sebenarnya ingin Minho kembalikan tapi dia terlalu emosi hingga lupa memberikannya pada Seungmin.
.
.
.
.[💌] " Seungmin hari ini ada waktu? Bisa kita makan berdua?"
[💌] " Seungmin kau manis hari ini..."
[💌] " Seungmin bisakah kita bicara nanti?"
[💌] " Min aku punya tiket nonton. Pulang nanti kau mau menemaniku?"
.
.
.
." Cih! Para pengganggu!" Decit Minho.
Kyuji_25
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] CASE
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca. Book ini bukan bxb dan mengandung konten dewasa [ 23+ ] Bagi yang berbeda pandangan atau belum cukup umur harap skip saja Sekian dan terimagaji