6 🔞

1.9K 99 7
                                        

WARNING!! 🔞

°
°
°
°

______________________________________



Minho dan Seungmin pun melangkah meninggalkan lestoran, saat seseorang berlari kearah keduanya.

" Maaf.. " Pemuda di lestoran tadi menghentikan langkah Seungmin.

" Iya, ada apa?" Tanya Seungmin.

" Maaf, kalau kau merasa aneh, karena aku tiba-tiba memesankan es krim untukmu. Tapi, aku mohon kau jangan tersinggung." Ucap pemuda itu malu-malu.

" Tidak, maaf ya aku sedang tidak bisa makan es krim. Tapi terimakasih, aku menghargai pemberianmu."

" Hm.. itu... Bisakah aku berteman denganmu di chat?"

" Owh, tentu." Seungmin merogoh tasnya untuk mencari ponselnya namun Minho menahannya.

" Sayang, kau itu terlalu baik pada semua orang. Aku paling tidak suka ya jika ada pria lain yang menganggu pacarku." Minho merangkul pinggul Seungmin dan mendekatkan wajahnya kearah Seungmin.

" Oh, maaf ini pacarmu? Aku pikir dia pamanmu." Celetuk pemuda itu hingga membuat Minho menarik kerah baju pemuda asing itu dengan tatapan killernya.

" Kau mau mati!"

" Kakak, jangan! Sudah turunkan dia." Seungmin berusaha menenangkan Minho.

" Pergilah aku tidak ingin melihat wajahmu!" Minho melepaskan cengkramannya dan pemuda itu pun lari kocar kacir.

Minho menarik Seungmin dalam pelukannya dan menatap nya dalam.

" Kakak, lepaskan aku! Atau orang akan berpikir macam-macam soal kita." Seungmin berusaha menjauhkan tangan Minho dan pinggulnya.

" Ingat kata-kataku! Jangan menggunakan dress seperti ini lagi saat keluar rumah! Kau terlihat buruk!"

" Iya, iya aku tau aku jelek, buruk, pipiku menggembung! Sudah lepaskan, ku mohon!"

" Baguslah kalau kau sadar!" Minho melepaskan Seungmin dan kembali berjalan menuju mobilnya.

Seungmin mengumpat, menedang dan melampiaskan semua amarahnya pada bayangan Minho yang terbentuk di sana.

" Hey puppy! Kau mau pulang dengan ku atau mau jalan kaki kerumah!"

" Iya kak, tunggu!"

______________________________________

Minho sedang sibuk di dapur sementara Seungmin sibuk menonton kartun dan tertawa keras ruang tengah.

" Sshh... Puppy itu berisik sekali!" Keluh Minho pelan sambil terus memulas piring-piring di sana.

Tiba-tiba listrik rumah padam hingga semua berubah menjadi sunyi dan gelap.

" Seungmin! Seungmin! Tolong ambilkan lampu emergency di kamarku! Seungmin!" Teriak Minho ketakutan.

" Kaaakk..." Minho melirik kearah Seungmin yang menakutinya dengan cara mengarahkan senter ponselnya ke arah wajah.

Bukannya takut, Minho malah memeluk Seungmin erat.

" Kak apa yang kau lakukan?" Seungmin meronta.

" Diamlah!" Tubuh Minho bergetar hebat. Seungmin terdiam, dia membalas pelukan Minho dengan mengelus lembut punggung Minho.

" Kau masih phobia gelap? Ku pikir setelah dewasa, phobia kakak akan berkurang."

" Rasa takut itu bukan sesuatu yang bisa hilang begitu saja saat kau dewasa!"

[ GS ] CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang