15

733 87 5
                                    

" Jisung! Kita harus bicara!" Minho mengetuk kamar Jisung kencang.

" Kakak? Kenapa kakak kemari?" Jisung meembuka pintu kamarnya dan terkejut melihat sosok sang Minho yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

Minho menarik Jisung keluar dari kamarnya dan mengajaknya duduk bersama di sofa ruang tengah.

" Apa maksud pesan ini?" Minho menunjukan ponsel Seungmin yang berada di tangannya pada Jisung.

" Itu ponsel Seungmin kan? Kenapa ada pada kakak?! Kembalikan!" Jisung berusaha merebutnya namun Minho menahan tangannya.

" Jelaskan!" Minho menekan nada bicaranya.

" Seungmin, dia selalu bersikap baik padaku dan juga perhatian. Karena itu aku diam-diam mulai menyukainya.."

" Kau tidak boleh memiliki perasaan seperti itu pada Kim Seungmin! Jisung, itu salah! Kau tidak boleh menyukainya!"

" Kenapa salah? Apa menyukai seseorang adalah kejahatan?" Jisung tidak terima pada perkataan sang kakak yang terkesan menghujat cinta sucinya.

" Bukan perasaanmu yang salah, tapi orang kau berikan perasaan itu yang salah. Kau salah jika kau menyukai Seungmin."

" Aku tau Seungmin dan Felix itu dekat tapi Seungmin selalu bilang mereka hanya berteman tidak lebih!"

" Bukan itu maksudku! Seungmin itu wanita! Dia seorang gadis Jisung! Kim Seungmin seorang gadis!"

" APA?! Kakak pasti bercanda kan?" Jisung menggeleng tak percaya dengan apa yang Minho ucapkan.

" Minho? Kau kembali nak?" Ibu Minho berbinar ketika mengetahui putra sulungnya berada di rumah.

" Kalau kau tidak percaya, tanyakan saja pada ibu. Ibu tau betul siapa Seungmin itu!"

Jisung berdiri dan merangkul manja tangan ibu Lee.

" Ibu... Ibu kenal kan dengan Kim Seungmin?"

" Owh dia anak paman Kim yang tinggal di rumah kakakmu kan?"

" Iya bu, ibu ingat kan bagaimana dia? Dia itu perempuan atau laki-laki?"

" Kenapa kau menanyakan itu nak? Kau itu aneh. Tentu saja Seungmin itu perempuan..." Ibu Lee mencubit gemas pipi putrinya itu. Jisung shock berat. Dia tak percaya jika dirinya bisa jatuh hati pada sesamanya.

" Kakak! Cepat hapus pesan itu cepat!" Ucap Jisung heboh.

" Ini ada apa? Kalian baru bertemu sudah bertengkar saja." Ibu Lee menggeleng melihat perilaku kedua anaknya. Dia pun meninggalkan kedua anaknya yang masih bersitegang di sana.

" Dasar ceroboh! Kalau Seungmin baca bagaimana?" Omel Minho.

" Maka dari itu cepat hapus!" Paksa Jisung.

Tiba-tiba ponsel Minho berbunyi, ternyata panggilam dari Chan.

.
.
.
.

[CH] " Kau dimana? Segera kerumah sakit!"

[📞🐰] " Apa ada keadaan darurat?"

[CH] " Seungmin___"

[📞🐰] " Kau tidak sedang bercanda kan? Aku akan segera kesana!"

.
.
.
.

Minho berlari kemobilnya dan menginjak gas mobilnya kencang.

Sesampainya di rumah sakit Minho segera mencari keberadaan Seungmin dan Bang Chan. Minho melihat Seungmin tengah duduk di depan ruang UGD sambil menangis.

" Seungmin?! Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?" Wajah Seungmin terlihat sangat shock.

" Minho, kita bicara sebentar!" Bang Chan menepuk bahu Minho dan mereka bicara agak menjauh dari sana.

Seungmin memperhatikan gerak keduanya. Bang Chan menggelengkan kepala pada Minho membuat jantung Seungmin seketika seperti berhenti berdetak. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis sejadinya.

Minho yang mendengar tangisan Seungmin, segera berlari menghampiri Seungmin.

" Seungmin tenanglah! Kim Seungmin!" Minho menggoyangkan tubuh Seungmin dan berusaha menenangkannya namun tangisan Seungmin malah semakin kencang.

Minho memeluk erat Seungmin agar bisa menangis sepuasnya di sana. Minho mengelus surai Seungmin dan mengecup kepalanya agar yang muda disana merasa lebih baik.

" Seungmin tenanglah, Changbin tidak apa-apa." Bang Chan akhirnya ikut turun tangan.

" Tapi... Tapi tadi.. dokter berbicara pada kakak... Dan menggelengkan kepala.. apa.. apa kak Changbin, kak Changbin____"

" Changbin baik-baik saja." Sela Minho.

" Kakak pasti bohong kan? Kakak hanya tidak ingin aku sedih kan? Katakan, ada apa! Kak Changbin... Kak Changbin tidak meninggalkan? Kak..."

Minho mengusap airmata Seungmin dan menatap netra resah wanita muda itu.

" Changbin baik-baik saja. Lukanya tidak parah. Dia hanya mengalami luka ringan dan luka robek kecil di bagian kepala. Semuanya sudah di cek dan tidak ada masalah serius." Minho menjelaskan kondisinya.

" Tapi, tadi pak dokter menggelengkan kepalanya. Di drama kalau dokter seperti itu berarti___"

" Mulai besok, kau tidak boleh lagi melihat drama! Aku akan menyita ponselmu!" Minho kesal.

Chan berjongkok dan mengelus surai Seungmin.

" Seungmin... Tidak semua gelengan kepala dari dokter itu hal buruk. Kau ingin tau tadi aku menggeleng kenapa?"

" Kenapa?"

" Itu karena, Minho bilang dia mau menciumku. Ku bilang aku tidak mau jadi aku menggelengkan kepala. Dia tetap memaksa. Untung suara tangisan mu menyelamatkan aku dari dokter mesum itu."

" Jangan asal bicara ya!" Minho menaikan alis nya.

" Memang benar! Kau selalu ingin menciumku, kau pura-pura galak saja padaku di depan Seungmin supaya dia tidak curigakan baby," Bang Chan mengedipkan matanya pada Minho.

" Ih!" Satu kata yang mewakili perasaan Minho ketika melihat tingkah aneh Chan.

Tapi hal tersebut sukses membuat raut kesedihan di wajah Seungmin berkurang. Seungmin pun terkekeh melihat perilaku ke dua sahabat itu.







Kyuji_25

[ GS ] CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang