" Seungmin..."
" Hm?"
" Ayo kita menikah!"
" HAH?!" Seungmin terkejut, matanya membulat mendengar ajakan Minho yang tiba-tiba.
" Apa kau tidak pernah melihat adegan seperti ini di drama? Jawabannya hanya dua, ya atau tidak! Opsi 'Hah' tidak ada di sana!"
" Bukan begitu, apa kakak sudah memikirkannya baik-baik?"
" Kita bahkan belum pernah berpacaran, kakak juga tidak pernah bilang kalau kakak mencintaiku, kakak malah selalu ketus padaku, selalu galak dan suka seenaknya mengatur hidupku. Lalu alasan apa yang mendasari kakak ingin menikah dengan ku?"
Seungmin terlihat ragu dengan pernyataan Minho. Logikanya tak mengijinkan hatinya begitu saja menerima semua itu. Minho mendekat dan menatap mata Seungmin dalam.
" Kita bisa berpacaran setelah menikah, tidak ada aturan negara yang melarang kau menikah tanpa berpacaran terlebih dahulu. Dan untuk cinta, aku tidak suka mengatakannya tapi aku suka menunjukannya seperti yang kau katakan waktu itu. Apa kau tidak bisa merasakan nafasku yang resah saat dekat denganmu?"
" Tapi kak, pernikahan bukan hanya tentang kau dan aku... Bagaimana dengan paman dan ayah? Bagaimana kalau mereka tidak setuju?"
" Apa kau tidak curiga dengan sikap ayahku dan paman Kim? Kenapa mereka mengirimu kemari? Bukankah lebih aman jika kau tinggal bersama Jisung dari pada bersamaku? Bagaimana jika aku menyerangmu seperti binatang? Apakah itu tidak terlalu mencolok bagimu?"
Perkataan Minho menyadarkan Seungmin akan hal kecil yang selama ini luput dari perhatiannya.
" Benar juga, kenapa aku tidak berpikir sampai sana?" Gumam Seungmin.
Seungmin tersentak, menyesali kemampuan logikanya yang lamban. Minho menggeleng tidak percaya.
" Jadi kau tidak curiga sama sekali? Benar-benar puppy yang polos!" Ledek Minho.
" Sudahlah aku lelah menunggu jawabanmu! Kita tunda saja semua rencana ini, sampai kau bisa berpikir lebih dewasa lagi!" Minho bangkit menuju kamarnya.
______________________________________
Seungmin terbangun di tengah malam, dia berjalan sempoyongan menuju toilet. Setelah selesai, Seungmin berniat kembali kekamarnya, namun hati Seungmin tiba-tiba terusik dengan wajah lesu Minho.
Entah apa yang menuntunnya hingga dia berani menginjakan kaki di kamar atas. Seungmin mengetuk pelan pintu kamar Minho yang ternyata tak di kunci oleh sang pemilik.
Seungmin memutar handle pintu dan mendapati sosok tampan itu masih duduk bersandar di ranjangnya dengan memeluk bantal.
" Ada apa? Kau belum tidur?" Tanya Minho saat melihat kepala Seungmin menyundul masuk.
" Aku terbangun, ingin ketoilet tadi. Kakak belum tidur?"
" Aku tidak bisa tidur."
" Masih memikirkan hal tadi ya?"
" Seungmin kemarilah!" Panggilan Minho membuat Seungmin berani masuk kekamar Minho.
" Malam ini tidurlah denganku!" Permintaan Minho yang membuat jantung Seungmin berdetak kencang.
" Tidak."
" Kenapa? Bukankah waktu itu kita sudah pernah tidur bersama?"
" Ya... Waktu itu kan berbeda,"
" Apanya yang berbeda? Kemarilah!" Minho membuka selimut di sampingnya, menujukan space khusus untuk Seungmin.
" Baiklah, tapi awas! Kakak jangan menyerangku tiba-tiba!" Ancam Seungmin.
" Asal kau tidak menggodaku, nafsuku ini akan terjaga dengan baik!"
" Aku menggoda kakak? Mana pernah aku melakukan hal itu?!" Sahut Seungmin.
" Sudah diam, dan tidurlah!"
Seungmin pun naik keranjang Minho dan memunggungi sosok tampan itu. Tak berapa lama Seungmin terpejam. Wajah tenang Seungmin di sana, justru makin membuat hati Minho tak karuan. Dia makin sulit untuk memejamkan mata. Seungmin berbalik menatap Minho yang belum juga merubah posisinya.
" Kak, jangan duduk terus, Berbaringlah." Bujuk Seungmin.
" Sudah kau tidur saja. Jangan pikirkan aku."
" Bagaimana aku bisa mengacuhkan orang yang kucintai pada saat begini."
Perkataan Seungmin tersebut tentu saja mengejutkan hati Minho, dia tak menyangka jika Seungmin telah menerima cintanya.
" Apa kau serius dengan perkataanmu?"
" Sini! Berbaringlah dulu!" Paksa Seungmin.
Minho pun mulai membenarkan posisinya. Dia merebahkan tubuh dan pikirannya yang lelah di sana.
Seungmin melingkarkan tangannya di perut Minho. Dia menepuk pelan perut rata Minho sambil bersenandung.
Minho menatap wajah Seungmin yang kini begitu dekat dengannya. Minho menyusupkan tangannya dan kini menjadi bantalan kepala Seungmin.
Minho menarik Seungmin agar lebih dekat lagi dengan nya. Minho memeluk Seungmin erat, dan Seungmin pun semakin dalam bersandar pada dada bidang Minho.
Minho merasa sangat nyaman dengan perhatian yang Seungmin berikan padanya, keduanya pun mulai terlelap dalam pelukan hangat tersebut.
Kyuji_25

KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] CASE
Fiksi Penggemar[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca. Book ini bukan bxb dan mengandung konten dewasa [ 23+ ] Bagi yang berbeda pandangan atau belum cukup umur harap skip saja Sekian dan terimagaji