Changbin akhirnya pergi bersama empat sekawan itu ke sebuah toko buku dekat sana.
" Seungmin, kau tau buku ini? Bagus tidak?" Jisung menghampiri Seungmin dan menunjukan buku yang di bawanya.
" Oh ini___"
" Seungmin! Lihat aku mendapatkan buku yang kita cari!" Ucap Felix senang dan menarik Seungmin untuk duduk bersamanya, sementara Jisung cemberut.
"Hey biru! Mau minum apa?" Tanya Changbin.
" Aku punya nama!" Sahut Seungmin ketus.
" Kau kan tidak mau berkenalan jadi ku panggil itu saja. Atau mau aku panggil sayang?" Goda Changbin.
" Terserah!" Seungmin tak peduli, dia terus memperhatikan buku yang Felix bawa.
" Kau kenapa?" Tanya Hyunjin pada Jisung yang berdiri di sana sambil menghentak-hentakan kaki. Jisung tak menjawab hanya pautan di bibirnya yang meruncing.
Hyunjin menghela nafas panjang dan menarik Jisung pergi dari sana. Changbin kembali dengan membawa minuman untuk Seungmin.
" Minumlah. Kau pasti lelah habis bertarung denganku." Seungmin hanya melirik sedikit dan kembali fokus pada bukunya.
" Aku juga haus..." Ucap Felix memelas.
" Kau juga mau minum?" Tanya Changbin.
" Apa boleh?"
" Tentu, aku belikan dulu ya,"
" Tidak perlu kak, ini saja. Boleh kan Min?" Seungmin mengangguk.
______________________________________
Sore hari Seungmin kembali kerumah. Dia masuk kekamarnya dan terkejut karena mendapati sebuah bag terduduk di atas ranjangnya.
" Apa ini?" Seungmin mengangkat sebuah dress merah yang berada di dalam sana.
" Pakai itu, kita berangkat jam tujuh malam. Jangan telat!" Ucap Minho cepat dan berjalan menuju kamarnya.
" Kak tunggu! Maksudnya apa?" Pertanyaan Seungmin sama sekali tidak di dengar oleh Minho.
Jam menunjukan pukul 7 malam namun Seungmin belum juga keluar dari kamarnya. Minho mengetuk pintu kamar Seungmin.
" Hey! Puppy! Cepat!" Minho mulai kesal.
Seungmin keluar dengan memakai dress pemberian Minho dengan hiasan rambut manis, beserta aksesoris pelengkap yang membuatnya terlihat sangat menawan malam ini. Minho terdiam.
" Kemana kita akan pergi?"
" Nanti kau juga tau! Ayo!"
Minho berjalan menuju mobil, Seungmin mengikuti di belakang Minho seperti puppy yang baik. Minho membukakan pintu untuk Seungmin. Seungmin terkejut, tapi dia mengikuti alur dengan cepat.
Mereka sampai dipesta yang di selenggarkan di sebuah taman yang luas.
" Akhirnya! Ku pikir kau tidak akan datang!" Bang Chan menyambut hangat Minho.
" Selamat ulang tahun." Minho memberikan kadonya pada Chan.
" Aku terharu karena kau sampai repot seperti ini. Dan.. apa ini kado lain untukku?" Chan menghampiri Seungmin.
" Kau sungguh cantik malam ini Seungmin..." Puji Chan.
" Terimakasih pak dokter." Ucap Seungmin canggung.
" Jaga matamu, jika kau tidak mau keduanya berpindah tempat!" Mendengar ancaman Minho yang menakutkan Chan segera menjaga jarak dengan Seungmin.
" Silahkan nikmati pestanya, aku akan menyapa yang lain." Chan pergi.
" Ingat! Jangan makan gula terlalu banyak! Itu tidak sehat!" Minho memperingatkan.
" Iya kak, aku tau." Ucap Seungmin pasrah.
" Minho!" Chan melambaikan tangan pada Minho, berharap agar sang pemilik nama menghampirinya yang sedang berdiri dengan beberapa teman satu angkatan mereka.
" Aku kesana dulu! Telpon aku kalau ada apa-apa!"
" Iya,"
Seungmin berkeliling sendirian sementara Minho asik berbincang di sana. Mata Seungmin berbinar saat dia melihat eskrim di meja jamuan. Dengan segera dia meminang salah satu mangkuk eskrim dan memakannya dengan lahap.
" Sayang!" Panggilan itu membuat Seungmin tersedak dan sontak menoleh kearah asal suara.
" Kau!" Seungmin menunjuk tajam kearah Changbin yang ternyata juga datang kesana.
" Kau sangat menyukai es krim rupanya, sampai menyisakannya di ujung bibirmu." Changbin terkekeh.
Mendengar perkataan Changbin, Seungmin segera mencari tisue untuk mengelapnya namun Changbin menahan tangan Seungmin.
" Biar ku ajarkan cara lain yang lebih baik untuk menghilangkan noda es krim sayang." Dengan pasti, Changbin memajukan wajahnya kearah Seungmin.
Tiba-tiba Seungmin merasa ada tangan lain yang menyentuh tekuk dan pinggulnya dari arah samping. Tanpa aba-aba Minho langsung mencium dan menjilat sisa eskrim di bibir Seungmin di hadapan semua orang di sana.
Seungmin sangat terkejut apa lagi Changbin, dia hanya terdiam tak berkutik melihat Seungmin yang dengan cepat sudah berada dalam kekangan tangan Minho.
" Ck! Aku yang punya acara, mereka yang membuat kehebohan! Dasar si Minho, dia benar-benar sudah jatuh hati pada gadis itu!" Keluh Bang Chan.
Minho terus melumat bibir Seungmin dan rasa manis dari es krim itu pun menyebar dalam mulutnya.
" Ini gila! Aku tidak pernah merasakan kecanduan makanan manis sampai seperti ini!" Batin Minho.
Seungmin memukul-mukul dada Minho pelan untuk menyadarkan sang empu dari khayalannya. Minho sadar, dan segera melepaskan kecupannya. Sementara wajah Seungmin sudah merah padam di buat olehnya.
" Ayo pulang!" Minho merangkul Seungmin untuk pergi dari sana.
" Hey ayolah Minho, acaraku saja belum di mulai masa kau sudah mau pergi?"
" Aku tidak suka jika ada yang bermain dengan puppy ku!" Seungmin menatap Minho kesal.
" Hah! Ya ampun kau ini. Apa tidak bisa memanggil Seungmin dengan panggilan yang lebih romantis?" Keluh Chan.
" Untuk apa? Itu sudah bagus! Sesuai untuknya!" Ucap Minho dingin sambil melirik kearah Seungmin.
" Terserah kau saja." Bang Chan pasrah.
" Ayo pulang." Minho menarik tangan Seungmin dan keduanya pun pergi meninggalkan pesta tersebut.
Kyuji_25
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] CASE
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca. Book ini bukan bxb dan mengandung konten dewasa [ 23+ ] Bagi yang berbeda pandangan atau belum cukup umur harap skip saja Sekian dan terimagaji