16

696 81 2
                                    

Seungmin dan Minho menjaga Changbin semalaman. Minho tidur di pojok ruangan sedangkan Seungmin tidur di dekat ranjang Changbin. Menjelang pagi Minho bangkit, dia pergi keluar untuk membeli makanan.

Changbin mulai membuka matanya, dia menatap Seungmin yang masih tidur di samping ranjangnya dan mengelus surai Seungmin.

Melihat Seungmin yang tak terusik dengan perlakuaanya tadi, membuat Chnagbin perlahan mendekat mencoba meraih bibir pink yang masih terlelap di hadapannya.

BRUGH!!

Sebuah benda yang jatuh ke lantai menghentikan kegiatan Changbin dan Seungmin pun sontak terbangun. Mata keduanya langsung tertuju pada sosok cantik di depan pintu kamar rawat.

" Felix?" Seungmin mengucek matanya untuk memastikan pandangannya yang masih kabur.

Felix tak berkata, air matanya mulai menetes membasahi pipi. Felix kemudian berbalik dan berlari pergi. Seungmin memanggilnya namun Fekix tak kunjung berhenti.

Minho yang melihat Seungmin berlari pun menghampirinya.

" Ada apa?"

" Kak, itu... Felix.. " ucap Seungmin terbata.

" Kenapa?"

" Aku tidak tau, tadi dia berkunjung ke kamar kak Changbin. Aku menyapanya, dia malah berlari."

" Kau tidak berbuat macam-macam kan dengan Changbin kan?" Tembak Minho.

" Jangan memancing emosi ku! Ini masih pagi!" Seungmin menatap Minho sinis.

" Ya sudah biarkan saja!" Ucap Minho santai.

" Tapi aku merasa ada yang perlu ku jelaskan padanya."

" Soal apa?"

Seungmin merasa tak pantas mengatakan soal masalah cinta segitiganya pada Minho.

" Hey!" Minho mengejutkan Seungmin.

" Akh! Sudahlah kakak tidak akan mengerti. Ini urusan anak muda!" Seungmin pergi meninggalkan Minho.

" Apa aku setua itu! Dasar puppy itu!"

______________________________________

Di kampus Felix terus menghindari Seungmin. Seungmin tak menyerah, dia terus mencoba menjelaskan semuanya pada Felix tapi itu sia-sia.

Hati Seungmin sangat tersakiti dengan perlakuan dingin Felix padanya. Dia tak bisa menahan airmatanya saat dia berdiri sendirian menunggu di halte bus.

Seungmin tertunduk untuk menyembunyikan airmata yang terus mengalir, sepasang kaki terlihat mendekatinya dan berdiri di hadapannya.

" Kakak..." Seungmin menatap sendu sang pemilik kaki.

" Ada apa? Kenapa menangis di sini?" Tangisan Seungmin pecah ketika Minho dengan hangat memeluknya di sana.

" Sudah jangan menangis lagi." Minho mengusap punggung Seungmin untuk menenangkannya.

Lingkaran tangan Seungmin semakin erat di pinggang Minho. Pelukan Minho pun semakin erat dan kecupan manis Minho daratkan di kepala Seungmin.

Sesampainya di rumah, Seungmin terus mengurung diri dalam kamar hingga membuat Minho khawatir. Dia mengetuk pintu kamar Seungmin pelan namun tak ada jawaban.

.
.
.
.

[📞🐰] " Hallo Jisung! Bisa kau kerumahku?"

[📞🐿️] " Ada apa kak?"

[📞🐰] " Datanglah dan hibur Seungmin, sejak tadi dia hanya mengurung diri dalam kamar."

[📞🐿️] " Apa kalian bertengkar?"

[📞🐰] " Sepertinya dia bertengkar dengan Felix. Datanglah sekarang ya,"

[📞🐿️] " Iya kak, baiklah."

.
.
.
.

______________________________________

Pagi ini Seungmin berjalan sendirian di koridor kampus. Meski dia berusaha mengalihkan fokusnya namun tetap saja hatinya merasa sedih dengan kediaman Felix.

" Seungmin!" Mata Seungmin membulat, dia tau betul suara itu.

" Baby, aku panggil dari tadi juga, hah! Nafasku!" Keluh Felix dengan nafas terengah-engah.

" Felix? Kau..." Mata Seungmin berkaca-kaca melihat sahabat baiknya mulai menyapanya kembali.

" Hey, kenapa menangis? Apa kau merindukanku?" Goda Felix. Seungmin langsung memeluk erat Felix.

" Kau jahat! Kenapa mendiamkan aku seperti itu! Aku kan sudah menjelaskan semuanya padamu tapi.. tapi kau tidak mau dengar!"

" Maaf, sekarang aku sudah tau semua. Kak Minho sudah menjelaskan semuanya padaku."

" Kak Minho?" Seungmin terkejut.

" Iya. Eh, sini tas mu biar aku bawakan. Ini pasti berat ya?" Felix mengambil alih tas Seungmin.

" Aku bisa bawa sendiri."

" Sudah tidak apa-apa. Ayo!" Felix merangkul tangan Seungmin dan mereka pergi kekelas bersama.

Sore hari,

Seungmin melihat mobil Minho memasuki teras rumah, Seungmin pun membukakan pintu untuk Minho dan menyambutnya hangat.

" Kakak baru pulang? Sini tasnya biar aku yang bawa kan!" Seungmin tersenyum manis.

Minho menatap Seungmin dengan tatapan aneh.

" Kau salah makan?"

" Tidak,"

" Owh atau kau sedang meniru adegan di drama?"

" Tidak kak, aku hanya ingin berterimakasih pada kakak. Karena bantuan kakak, sekarang hubungan aku dan Felix kembali seperti dulu lagi. Terimakasih saudara laki-laki ku yang baik." Seungmin merunduk.

Minho membuka dua kancing teratas kemejanya hingga dada bidangnya sedikit terekspos. Dia mendorong tubuh Seungmin ke tembok dan memojokannya.

" Aku tidak menerima ungkapan terimaksih yang seperti itu! Aku berhak mendapat hadiah yang lebih dari itu." Perlahan tapi pasti wajah Minho terus mendekat menuju benda kenyal yang dia rindukan.

" Baiklah! Sudah ku putuskan untuk meneraktir kakak makan malam hari ini! Yos! Aku akan pesan makanan, lalu memotong semangkanya untuk sajian penutup! Semangat!" Seungmin menepuk-nepuk pipi Minho.

" Ya! Bukan itu maksudku!"

" Tenang lah kak, percaya padaku! Yo Kim Seungmin! Semangat!" Seungmin keluar dari jeratan Minho dan pergi kedapur dengan semangat yang membara.

" Ck! Dasar puppy polos! Merusak suasana saja! Sia-sia aku membuka kancing kemeja ku dihadapannya!" Keluh Minho, yang kemudian berjalan menuju kamarnya.













Kyuji_25

[ GS ] CASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang