Semenjak kejadian di ulang tahun Chan, Changbin tak lagi mendekati Seungmin. Kini dia berpaling mendekati sahabat Seungmin yaitu Felix.
Hari ini Changbin mengajak Felix makan di sebuah tempat dengan pemandangan yang indah.
" Kamu suka tempat ini?" Tanya Changbin.
" Suka kak, pemandangannya bagus sekali." Felix tersenyum. Changbin merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil.
" Aku mau denger pendapat kamu soal kalung ini..." Changbin membuka isi kotak tersebut dan terlihat sebuah kalung dengan liontin cantik di dalam sana.
" Indah kak! Bagus, bagus sekali."
" Kamu suka?" Felix mengangguk dengan malu-malu.
" Kalau begitu Seungmin juga pasti suka kan?" Raut bahagia Felix seketika menghilang. Dia menatap pria yang ada di hadapannya dengan penuh tanda tanya.
" Seungmin?"
" Iya... Aku ingin memberikan sesuatu pada Seungmin saat aku mengungkapkan perasaan padanya, tapi aku tidak tau apa yang Seungmin sukai. Kau adalah sahabat baiknya, kau begitu mengenalnya. Terimakasih sudah banyak membantu ku Felix."
Changbin menggenggam tangan Felix tapi entah kenapa Felix malah merasa di dorong oleh Changbin kelubang yang gelap dan dalam.
Sekuat hati Felix menahan air matanya, hatinya sakit mendengar perkataan Changbin itu.
Sejak mereka menghabiskan waktu bersama Felix sesungguhnya merasa nyaman dengan perhatian yang Changbin berikan, namun ternyata itu hanya siasatnya saja.
" Kak, aku pamit pulang." Felix bangkit dan berjalan pergi.
" Felix tunggu!" Changbin mengejar Felix, dan dia berhasil meraih tangan Felix.
" Kau kenapa? Kita bahkan belum mencicipi makanannya, masa kau mau pergi begitu saja?"
" Kakak makan saja sendiri, aku tidak lapar," Felix menepis tangan Changbin.
" Felix, tunggu! Kau kenapa? Kau sakit? Aku antarkan pulang ya?"
" Tidak!" Felix berlari menjauh dari sana.
" Felix!" Changbin berusaha mengejar kembali, namun kali ini Felix dengan cepat menghilang entah kemana.
______________________________________
Di rumah Minho, Seungmin sedang sibuk dengan ponselnya. Panggilan dari Minho membuatnya bangkit menghampiri sang pemilik suara yang sedang sibuk didapur.
" Kau sedang sibuk tidak?"
" Tidak, aku hanya sedang chat dengan Jisung."
" Kalian jadi dekat akhir-akhir ini?!"
" Kenapa? Kakak cemburu ya..." Goda Seungmin yang menghasilkan ketukan manja Minho di dahinya.
" Sakit!" Keluh Seungmin.
" Jangan banyak mengonggong! Belikan aku garam dan sirup di minimarket depan sana!" Perintah Minho.
" Uang?"
" Pakai uangmu dulu, tangan ku sedang kotor!" Minho menunjukan tangannya yang berlumur bumbu.
" Sini biar ku ambil! Di saku celana kakak kan?" Tanpa aba-aba Seungmin merogoh saku celana Minho dan membuat sang empu hampir melompat karena terkejut.
" HEY PUPPY!! Apa kau sudah gila? Apa kau maniak, hah!" Wajah Minho memerah.
" Aku hanya ingin membantu! Kenapa malah berkata kasar begitu? Dasar jelek!" Seungmin emosi dan menggigit tangan Minho lalu pergi tanpa rasa bersalah.
" Jantungku... Kalau begini terus aku bisa mati muda di buatnya!" Keluh Minho saat Seungmin membuat jantung dan hatinya sering berdebar tak karuan.
Mata Minho kini terfokus pada ponsel Seungmin yang tertinggal di meja makan. Sebuah pesan masuk dan menyulut emosi Minho.
.
.
.
.[ CB ] " Seungmin, aku ingin bicara empat mata denganmu. Kau bisa menemuiku nanti sore di cafe? Aku akan share lokasinya untukmu.
.
.
.
.Minho dengan santai menghapus pesan tersebut sebelum Seungmin sadar.
" Cih! Dia masih belum menyerah juga," Cicit Minho kesal.
Sebuah pesan lainnya masuk keponsel Seungmin. Minho menghela nafas, karena begitu banyak pengganggu puppynya itu.
.
.
.
.[🐿️] " Seungmin... Aku tidak bisa menyembunyikannya lagi. Aku suka padamu. Aku harap kau tidak keberatan dengan peryataanku ini.
.
.
.
." APA?! Apa adikku sudah gila? Kenapa dia juga menyukai Seungmin?"
Minho terkejut membaca pesan Jisung tersebut. Dia bergegas mencuci tangannya dan pergi mengambil kunci mobilnya. Dia pergi menghampiri Jisung di rumah utama.
Sementara itu Changbin dan Seungmin tidak sengaja bertemu di minimarket dan akhirnya mereka setuju untuk berbincang sebentar di sebuah taman.
" Ada apa kak? Kakak ingin menanyakan soal Felix?" Goda Seungmin.
" Tidak, aku ingin menanyakan soal kita padamu."
" Kita? Apa maksudnya?" Changbin menunjukan kotak kecil itu pada Seungmin dan menunjukan isinya.
" Wah bagus. Felix pasti suka, dia kan memang suka aksesoris yang berkilau seperti itu. Akan sangat cocok jika dia memakainya."
" Kenapa kau terus membawa Felix dalam pembicaraan ini? Ini tentang kau dan aku Seungmin. Kau mau kan jadi pacarku?"
Mata Seungmin membulat, selama ini dia pikir Changbin hanya main-main dengannya dan lebih memilih Felix tapi kenyataannya kini lain.
" Tidak kak! Felix sangat menyukaimu. Dan bukankah kau juga menyukainya? Kenapa jadi begini?" Seungmin bingung.
" Aku dan Felix hanya berteman."
" Mana ada pertemanan yang semesra itu kak. Jangan permainkan hati sahabatku! Kumohon padamu!"
" Seungmin, aku tidak main-main. Aku menyukaimu bukan Felix. Aku juga sudah mengatakan pada Felix soal rencana ku ini. Seungmin tolong terimalah cintaku..." Changbin memohon dengan sangat.
" Tidak kak, maaf..." Seungmin bangkit meninggalkan Changbin di sana.
Ckkkiit! Brak!!
" KAK CHANGBIN!!"
Kyuji_25
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] CASE
Fanfic[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca. Book ini bukan bxb dan mengandung konten dewasa [ 23+ ] Bagi yang berbeda pandangan atau belum cukup umur harap skip saja Sekian dan terimagaji