Bisa-bisanya gue malah curhat sama si Saga
Ayla berpikir keras bagiamana bisa ia dengan mudahnya menceritakan kegagalan kisah cintanya dengan Dion pada Saga, yang tidak begitu dekat dengannya ini.
"Ada-ada aja emang Ayla kalo udah bingung mau curhat ama siapa" ujar Ayla sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Ia mengeringkan rambut sebahunya secara manual karena ia tidak sedang terburu-buru untu pergi.
Setelah menyisirnya sedikit agar lebih rapih, Ayla menjemur dua handuk yang ia gunakan untuk mandi dan keramas, lalu beralih ke dapurnya.
"Makan malam apa kita hari iniiiii" ujar Ayla sambil membuka kulkas dan melihat isinya.
Kosong.
Tidak ada bahan makanan yan bisa ia masak karena ia tersadar belum belanja untuk kebutuhan rumahnya ini.
Ayla menoleh ke jam dinding apartemennya.
Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Itu artinya masih ada kesempatan untuknya berbelanja ke supermarket di bawah dan kembali lagi untuk memasaknya.
"Okay! Mari kita belanja!"
Bermodalkan hoodie berwarna creme dan celana panjang rumahan, Ayla menyusuri supermarket yang terletak di lantai dasar apartemennya.
Ia mengambil beberapa kebutuhan rumah dari urusan memasak hingga bersih-bersih.
"Ayla ya?" tanya seorang wanita ketika ia tengah menyusuri bagian mie instant. Ayla seketika menoleh dan melihat wanita itu.
Keningnya berkerut dan mencoba mengingat wanita yang ada dihadapannya ini.
"Ihh masa lupa sama gue?! Kita temenan dari SMP!" ujar wanita itu dengan nada sumringah, padahal Ayla bahkan belum mengingat dirinya.
Iya gue inget ini temen dari SMP, tapi gue lupa namanya siapa?!
"Mitha ya?" tanya Ayla sambil menunjuk wanita itu.
Temannya itu menjentikkan jair tanda setuju.
"Ya ampun udah lama banget ya kita gak ketemu! Apa kabar?" tanya Mitha yang memeluk Ayla.
"Baik kok, baik-baik aja. Lu sendiri gimana?" tanya Ayla ramah pada temannya itu.
"Baik kok! Sekarang kerja dimana? Oh ya lu udah punya pacar? Udah nikah?" cerocos Mitha.
Udah lama gak ketemu, sekalinya ketemu nanya beginian. Minta gue remet aja mukanya!
"Belum, masih single" jawab Ayla sambil berusaha tersenyum ramah.
Dalam hatinya ia menyesal sudah meladenin Mitha beberapa saat yang lalu. Jika ia bisa memutar waktu walau hanya sebentar, ingin sekali ia berpura-pura tidak mengenali teman sekolahnya ini.
"Cari pacar dong!" sahut Mitha sambil menepuk lengan Ayla ringan.
Ini bener-bener deh! Nyesel gue ladenin tadi!!!!!!
"Eh ngomong-ngomong, udah tau belom Dhisa mau nikah?" tanya Mitha pada AYla.
Sambil berusaha menahan rasa dongkol, Ayla menggeleng.
"Nanti gue bilangin Dhisa deh buat ngundang lu" ujar Mitha.
"Eh buat apa?" tanya Ayla ketika Mitha tiba-tiba mencetuskan ide tersebut.
"Ya buat dateng ke acara nikahan dia dong! Gimana lu?" tanya Mitha heran sendiri.
"Bukannya gitu, tapi gue juga sama Dhisa gak ada kontak-kontakan. Gak enak aja tiba-tiba gue diundang dari lu gitu" ujar Ayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Fragile
RomanceCantik. Cerdas. Karier yang gemilang. Sebutkan satu kekurangan dari seorang Ayla?! Tentu saja urusan cinta. Entah mengapa dewi fortuna tidak pernah berpihak padanya untuk urusan cinta. Entah itu dianggap tidak pantas, ditikung teman sendiri, hanya...