XXXVII

111 13 1
                                    

Geraldi hanya diam, terpaku pada sosok yang ada di hadapannya.

Ayla duduk dengan fokus, menggambar sketsa baju untuk koleksi brand miliknya.

Belum pernah ia melihat Ayla yang begitu konsentrasi ini. Ia juga baru tahu jika Ayla ternyata menggunakan kacamata.

"Permisi, meja 12, ini pesanannya ya" ujar seorang pramusaji membawakan nampan berisi pesanan mereka.

Ayla dan Geraldi jadi semakin akrab. Entahlah,walaupun pikirannya terus terganggu, namun Geraldi tetap saja mengajak Ayla pergi, menelfon Ayla, membalas pesan Ayla, dan amsih banyak lagi.

"Ayla, ini pesenan kamu udah dateng" ujar Geraldi menepuk permukaan meja untuk menyadarkan Ayla.

Namun gadis itu masih tetap fokus dengan pekerjaanya.

Geraldi menyentuh pelan punggung tangan kanan Ayla, mencoba menghentikan Ayla dari pekerjaannya sejenak, dan menyantap pesanannya.

"Ayla" panggil Geraldi lembut.

Ayla seketika menoleh ke arah Geraldi. Kedua alisnya terangkat menatap pria yang ada di hadapannya.

"Ini pesenan kamu udah dateng. Makan dulu, nanti lanjut kerja lagi" Ayla mengalihkan pandangannya ke arah segelas es kopi susu dan roti bakar pesanannya yang sudah menunggu untuk disantap.

"Oh! Udah dateng" Ayla segera mengesampingkan 'peralatan tempur' lainnya untuk bisa mengisi perutnya itu.

"Untung kamu kasih tau, kalo gak, keburu alot roti bakar aku" ujar Ayla sambil mengaduk-aduk  es kopi susunya itu.

Geraldi hanya tersenyum dan mengaduk minumannya.

"Fokus banget kamu lagian" ujar Geraldi lalu menyeruput minumannya lewat sedotan. Dirinya masih menunggu burger pesanannya untuk datang. 

"Aku makan duluan ya. Kamu mau coba gak?" tanya Ayla sambil menusuk ke salah satu potongan roti.

"Makan aja duluan" ujar Geraldi mempersilahkan Ayla untuk makan terlebih dahulu.

Tak lama pesanan Geraldi datang, ia pun ikut menyantap makanannya bersama Ayla.

"Roti kamu kayaknya dominan banget ya cokelatnya" ujar Geraldi memperhatikan piring Ayla.

"Aku kan pecinta cokelat. Jadi selalu mesennya rasa cokelat. Walaupun ini ada kejunya, tapi dominannya cokelat!" ujar Ayla dengan riang sambil menyendokkan lagi roti bakar ke dalam mulutnya.

"Kamu kayaknya suka yang asin-asin gitu ya?" tanya Ayla sambil menatap Geraldi.

"Iya, abis yang manis-manis ujungnya pahit" jawab Geraldi asal.

"Curhat banget nih? Hahahahaha!" ujar Ayla tertawa.

Geraldi hanya tersenyum.

"Ya emang gitu kan? Terlalu banyak makan manis, ujungnya bisa kena diabetes" sahutnya.

"Kesian dong semut, mereka kan suka makan gula" jawab Ayla.

Geraldi lalu tertawa.

"Aku juga suka kok makanan manis kayak roti bakar gini, cuman emang gak begitu sering sih. Tergantung mood dan kelaperan aku juga. Kadang kalo udah laper banget, aku prefer makanan yang rada asin semacem burger begini" ujar Geraldi.

"Kamu ngomong-ngomong, kerjaannya udah selesai?" tanya Ayla yang melihat laptop Geraldi sudah di tutup.

"Belom, tapi tadi kerjaan aku pause sebentar pas makanannya dateng" ujar Geraldi.

Ayla hanya mengangguk.

"Oh ya, gimana sama buku yang kemaren kamu beli? Udah selesai dibaca?" tanya Ayla antusias.

Mr. FragileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang