VII

279 20 0
                                    

Walau telah mengetahui kehadiran Farhan, namun Ayla enggan untuk menyapa cinta pertamanya itu.

Selain memiliki riwayat yang tidak menyenangkan dengan pria itu, Ayla juga tidak dekat dengannya.

Udahlah, belagak gak kenal adalah jalan terbaik!

Sambil menunggu supirnyadatang menjemput, Ayla duduk di sofa mewah di lobby gedung tersebut

Ia menyapa beberapa rekan pengusaha lainnya yang hadir tadi. Ada yang berbincang sedikit dengannya, ada yang langsung pulang karena mobilnya sudah menunggu.

Ini ngomong-ngomong supir gue lama amat sih jemputnya! Kan gue udah suruh nunggu aja, gausah balik ke kantor

Ayla mengeluhkan supirnya yang tidak kunjung datang. 

Bukan masalah keberadaan Farhan namun ia masih harus mengejar beberapa pekerjaan lainnya, dan sore harinya nanti ada final meeting untuk peluncuran koleksi terbarunya itu.

Masa bodoh dengan Farhan, toh pria itu juga tidak menghiraukan keberadaannya. Dari dulu sampai sekarang pun Farhan tetap menganggapnya tidak ada.

"Mobilnya masih lama?" suara yang sudah tidak pernah lagi ia dengar itu tiba-tiba terdengar olehnya dalam jarak yang sangat dekat.

Ayla menoleh dan mendapati Farhan ada dihadapannya.

"Nggak lama lagi kok, supir gue bentar lagi juga sampe. Mungkin harus ngantri aja buat kesininya" ujar Ayla sopan.

Demi apa dia ngajakin gue ngomong?

Sekian lama terpisah dan tidak pernah saling berbicara tahu-tahu Farhan mengajaknya berbicara.

Jika dulu Ayla akan kegirangan setengah mati, kali ini ia biasa saja.

Menganggap Farhan hanya sebatas teman sekolahnya dulu yang menjadi cinta pertamanya itu.

"Maaf duluan ya, supir gue udah jemput" Ayla berpamitan dengan super ramah pada pria tersebut.

Farhan mengangguk sedikit dan membiarkan Ayla pergi emninggalkannya di lobby, kedua matanya tidak lepas dari wanita itu.

Ayla dengan langkah penuh keyakinan meninggalkan Farhan dan berjalan menuju mobilnya.

Tidak ada rasa sakit hati atau appaun itu di hatinya, Ayla sudah mengikhlaskan semua yang terjadi dan tidak akan mengungkitnya kmebali.


****


"Bu jadi untuk PR package yang bakal kita kirim ini udah fix semua belum kira-kira buat siapa aja?" tanya seorang karyawannya.

"Udah, pastiin juga alamatnya bener ya, jangan sampe salah kirim" ujar Ayla sambil membaca list nama-nama selebriti dan influencer yang akan menerima PR package dari brand miliknya ini.

"Okay ini semua udah fix, dan tinggal siapin aja ya semuanya. Oh ya, udah ada contohnya belum buat ini?" Ayla menunjuk desain PI package berbentuk persegi panjang ini.

"Besok baru datang bBu conothnya. Kalo Ibu udah okay, bisa langsung kita kontak untuk produksi sesuai sama kebutuhan kita" jawab karyawannya dengan yakin.

Ayla mengangguk dengan penuh persetujuan.

"Jangan lupa buat hubungin EO buat handle acara launching kita. Saya mau semua sesuai sama yang udah kita rencanain, tempatnya juga pastiin fix" ujar Ayla.

"Ngomong-ngomong ini jam berapa sih?" tanya Ayla dengan nada gusar.

Sebarnya gusar yang ia rasakan adalah akibat lapar. Ia lupa waktu jika sudah masuk ke ruangna meeting dan sibuk berkutat dengan pekerjaannya.

Mr. FragileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang