Sambil sesekali menengok ke arah temannya, Ayla berusaha untuk tetap terlihat cuek walau ia ingin tahu seperti apa bentuk pria yang ditemui oleh temannya ini.
Walau tidak bisa memukul rata, namun dari banyaknya cerita yang Ayla dengar dari beberapa temannya, tidak semua perkenalan berjalan mulus. Banyak dari mereka gagal, namun banyak juga dari mereka yang berhasil.
"Hmmm ya tipe-tipenya sih Elena banget ini mah" ujar Ayla memperhatikan pria yang tengah berbicara dengan santai dengan Elena.
Namun Ayla merasa, Elena terlihat terlalu antusias pada lawan bicaranya ini. Dilihat dari gelagatnya, pria yang duduk diseberang Elena juga nampaknya agak terlalu percaya diri melihat Elena yang bersemangat padanya.
"Jangan sampe temen gue abis ini di ghosting" ujar Ayla lalu menenggak cocktail yang ada di gelasnya.
"Biasanya anak ini kalo terlalu semangat ujung-ujungnya di ghosting"
"Haduh jangan sampe! Anak ini kalo udah mabok gara-gara patah hati, gatau bisa abis berapa botol!" Ayla buru-buru menghilangkan pikiran itu.
Setelah kurang lebih dua jam duduk dengan posisi terus menyamping, Elena dan kencannya itu akhirnya menyudahi acara kencan perdana mereka.
Saat pria yang menemani Elena tadi benar-benar pergi, Ayla pun akhirnya segera bernajak dari tempat duduknya dan menghampiri Elena.
"Gimana?" tanya Ayla pada temannya.
"Baik banget gila dia!!" ujar Elena sumringah. Terlalu bahagia dengan momen yang baru saja ia lewati tadi.
"Gimana menurut lu?" tanya Elena pada Ayla.
"Ya kalo ngomongin soal fisik, dia tipe lu banget emang sih. Selebihnya gak tau. Tapi lu jangan keliatan antusias banget juga dong Na. Excited dan antusias boleh tapi kalo misalkan terlalu lu nunjukin, dia yang ada berasa terbang tau gak!" omel Ayla.
"Haduh! Gimana gue bisa nyembunyiin rasa excited gue coba?! Lu makanya jatuh cinta lagi coba! Gak bakalan bisa deh!" ujar Elena tidak mau kalah.
Ntar dulu deh batin Ayla sambil melirik temannya itu.
"Namanya siapa ngomong-ngomong?" tanya Ayla.
"Caesar" jawab Elena senang, dengan hati yang berbunga-bunga.
"Udah yuk kita pergi makan. Gue lagi pengen makan yang pedes-pedes!"
****
"Bu Ayla!" ujar sekretarisnya masuk ke dalam ruang kerjanya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Ayla yang tengah sibuk menggambar desain baru untuk koleksi terbarunya ini seketika kaget melihat kedatangan sekretarisnya secara tiba-tiba.
"Kenapa?" tanya Ayla dengan ekspresi bingung.
"Itu temen Bu Ayla maksa buat masuk" ujar sekretarisnya dengan wajah bingung.
"Temen saya?" tanya Ayla sambil menunjuk dirinya sendiri.
Sekretarisnya mengangguk dan menunjuk ke arah luar ruang kerja Ayla.
Dengan sigap Ayla pun berdiri dan melangkah ke luar ruang kerjanya, lalu mendapati Elena dengan wajah kusut bersandar di tembok
"Heh?! Kenapa lu?!" tanya Ayla ketika melihat temannya itu lebih mirip seperit mayat hidup.
"Lu hari ini sibuk gak?" tanya Elena dengan nada lemas.
"Kagak. Ya maksud gue ada sih kerjaan tapi ya gak begitu sibuk sih" ujar Ayla.
"Kenapa emangnya?" tanya Ayla lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Fragile
RomanceCantik. Cerdas. Karier yang gemilang. Sebutkan satu kekurangan dari seorang Ayla?! Tentu saja urusan cinta. Entah mengapa dewi fortuna tidak pernah berpihak padanya untuk urusan cinta. Entah itu dianggap tidak pantas, ditikung teman sendiri, hanya...