Acara pembukaan kantor barunya berjalan sesuai dengan renacana dan tentunya lancar.
Beberapa tamu yang datang atas undangan yang disebar, datang membawakan banyak sekali karangan bunga dan bingkisan untuk Ayla secara pribadi sebagai apresiasi untuknya.
"Keren juga ya, berawal dari iseng-iseng suka bikin motif doang lu bisa sampe sebesar ini. Salut!" ujar salah seorang temannya yang berprofesi sebagai seorang fashion blogger itu.
"Gede juga lagi kantornya sekarang. Keren banget emang lu!" ujar temannya yang satu lagi.
Ayla menjawabnya dengan senyuman manis dan membanggakan.
"Ayla bener-bener ngebuktiin dibalik kesuksesan seorang cewek, ya ada dirinya sendiri" ujar temannya.
"Salah! Ada juga, mantan yang menyesal!" sahut temannya yang lain.
Semua yang ada disitu pun tertawa renyah.
Ayla meninggalkan gerombolan teman-temannya untuk menyapa tamu-tamu lain.
Beberapa tamu penting yang diundang Ayla, datang secara khusus dan memberikan ucapan padanya dengan amat tulus.
"Kakak, mini burger masih ada gak?" celetuk adiknya ketika Ayla berdiri ditengah-tengah ruangan dan melemparkan senyumannya pada setiap tamu yang datang.
"Makan mulu! Itu buat tamu yang lain! Kalo mau nanti tunggu kelar acaranya, gak mesen banyak juga, gak nyangka bakal sebanyak ini orang yang dateng" ujar Ayla.
"Tapi nanti kalo udah kelar mau yaa" pinta Della dengan nada manja pada kakaknya.
Ayla memberikan lirikan mautnya pada adiknya yang membuat Della memilih untuk menuruti perintah kakaknya dan menjauh darinya sebelum Ayla melemparnya dengan sepatu hak lima senti yang tengah dikenakannya itu.
Hari semakin siang, tamu pun semakin banyak yang mulai pulang.
"Ini langsung diberesin aja ya. Biar kalian hari minggu besok bisa istirahat juga" ujar Ayla ketika tamu-tamunya sudah mulai pulang dan tinggal sedikit.
Office boy yang ekerja pun dengan sigap membersihkan tempat-tempat yang sudah mulai sepi oleh tamu.
"Mama sama Papa kalo misalkan udah capek mau pulang gapapa, pulang aja" ujar Ayla ketika menghampiri kedua orang tuanya yang tengah duduk di taman belakang, di dekat studio foto.
"Itu pizza masih ada gak? Mama mau dong" ujar Mama ketika putrinya itu datang.
"Ada kok, nanti aku minta bawain ya" ujar Ayla.
"Mau mini burger" ujar Della, masih dengan ekspresi sok imutnya.
"Ada tuh, ambil sana. Jangan semua! Gue juga mau" ujar Ayla mengecam adiknya.
Della yang diberi lampu hijau segera melesat mengambil makanan yang yang ia tunggu-tunggu dari kemarin.
"Mama sama Papa pulang aja deh. Udah capek juga" ujar Mama sambil melirik jam tangannya.
Mama pun segera menelfon supir untuk segera stand by sambil menunggu makanannya datang.
"Mau bawa makanan yang masih ada gak?" tawar Ayla.
"Boleh deh, ada apaan aja?" tanya Mama.
"Pizza, cordon blue, rice box, terus sama cemilan-cemilan yang lain" ujar Ayla.
"Mama bawa sebagian aja deh" ujar Mama.
Ayla pun memerintahkan seorang karyawannya untuk membungkus beberapa makanan untuk dibawa pulang kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Fragile
RomanceCantik. Cerdas. Karier yang gemilang. Sebutkan satu kekurangan dari seorang Ayla?! Tentu saja urusan cinta. Entah mengapa dewi fortuna tidak pernah berpihak padanya untuk urusan cinta. Entah itu dianggap tidak pantas, ditikung teman sendiri, hanya...