Tanggung Jawab

11 3 0
                                    

"Kamu beneran mau keluar dari ekstrakulikuler, Kay?" tanya Alana pada sahabatnya.

"Kayaknya sih iya. Tapi takut bilang ke kakaknya."

Alana pun menutup bukunya. "Alasan kamu masuk dulu apa sih, Kay? Selama ini kamu jarang masuk waktu ada kumpulan kan?"

"Ya dulu kan kelihatannya bagus. Terus aku kira ya banyak waktuku yang free gitu. Eh taunya waktunya malah barengan sama ekstra yang lain," tutur Kayla tanpa rasa bersalah.

Awal masuk sekolah menengah ini, Kayla sengaja masuk tiga ekstrakulikuler secara bersamaan. Awalnya dia kira banyak relasi akan memudahkan dia untuk bersosialisasi. Apalagi tiga ekstra yang dia ikuti adalah tiga ekstra populer di sekolah ini.

Akibat keputusannya satu tahun lalu, sekarang dia di teror kakak kelas karena tidak tanggung jawabnya di ekstra yang dia ikuti.

"Ekstra bukan untuk ajang pamer. Tapi untuk melatih tanggung jawab. Percuma kalo join banyak ekstra tapi gak bisa manage waktu. Kalo beneran di tunggu jajaran BPH, bawa surat keterangan bermaterai! Lengkap tanda tangan waka kesiswaan!" ujar Teguh yang kebetulan melewati Kayla dan Alana.

Pria itu melanjutkan langkahnya dengan amarah. Bisa dibilang Kayla adalah anak yang menjadi perbincangan pada teman-teman pengurus harian akhir-akhir ini. Dia sudah muak dengan anak itu.

Kesalahan Alana memang, membicarakan hal demikian di gazebo yang letaknya di dekat halaman utama.

"Tuh kan kena semprot kak Teguh. Jangankan minta tanda tangan waka kesiswaan. Menghadap kak Teguh aja udah ketar-ketir kalo lagi marah," cicitnya sepeninggal Teguh.

"Ya itu salah kamu sendiri sebenarnya, Kay. Makanya jangan join banyak ekstra kalo gak sanggup."

~~~

Tulisan terakhir dari tema labil, karya daizi_afshin

Liburan ProduktifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang