Pemilik Mata Bulat

89 4 0
                                    

"Hei, kalian lihat itu? Bajunya sangat kotor! Untuk makan saja ia harus mencari uang seperti itu!" Lelaki berusia tujuh tahun itu berseru, membuat kedua temannya menoleh ke sumber suara.

"Iya, ya. Untuk apa ia merogoh kotak sampah? Apa ia tak merasa malu?" timpal satu temannya, sedangkan yang dilihat hanya diam saja tanpa membantah sedikit pun. Dirinya terus mencari sebuah benda yang dapat ia jual nantinya.

"Entahlah. Jika aku berada di posisinya, aku pasti akan menolak! Bisa-bisa tubuhku busuk nanti, dan semua orang akan menjauhiku."

"Iya, kau benar, Gheo. Ya sudah, ayo kita pergi!" ajak Damar sambil merangkul teman lelakinya itu.

"Ayo! Chelsea, apa kau tak ingin pulang?" Gadis kecil itu menoleh. "Nanti aku menyusul."

Setelah kedua lelaki itu pergi, Chelsea mendekat ke arah lelaki yang sempat diejek oleh kedua temannya. Mata bulatnya kini hanya tertuju ke satu arah. Sadar akan perlakukan Chelsea, lelaki lusuh itu menoleh. "Ada apa kau di sini?"

"Menemanimu."

"Untuk apa? Kau tak pantas berada di sini, tempat ini kotor dan baunya pun tak sedap. Lebih baik kau ikut bersama kedua temanmu tadi."

"Tapi aku ingin berteman bersamamu." Penuturan Chelsea berhasil membuat lelaki itu speechless. Lalu, dengan santai Chelsea menarik tangan lelaki itu untuk mengikutinya.

"Di rumahku banyak sekali benda yang kau inginkan, mungkin ini bisa membantumu."

Lelaki itu tersenyum kecil. "Aku Bintang."

~~~

Tulisan pertama dari tema Pemulung, karya toetikhdhyh_

Liburan ProduktifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang