Duarr!
"Ya ampun jemuran!" Dengan cepat gadis bertubuh tinggi itu beranjak dari tempat tidurnya. Ponselnya bahkan ia lempar sembarang arah karena kaget.
Setelah mengenakan rok dan jilbab, segera gadis itu ke luar mengambil pakaian yang bisa dibilang sangat banyak karena sudah tiga hari tak ia cuci.
Dengan sedikit kewalahan, Rayna bolak balik memindahkan pakaiannya. Kini, hanya tersisa empat handuk saja. Namun, Rayna sudah begitu lelah. Bayangkan saja, dengan pakaian sebanyak itu ia harus memindahkannya sendiri.
Dengan sedikit gontai ia berjalan, dan mengambil handuk yang tersisa. Namun, tiba-tiba sang mama menatapnya dengan heran. "Kenapa pakaiannya sudah diangkat? Kan belum kering."
"Hujan, Ma. Emang Mama nggak denger?" balas Rayna dengn yakin.
Syurrr
"Tuh, hujan 'kan? Untung udah Rayna angkat pakaiannya."
"Hahahaha! Rayna ... Rayna ...."
"Mama kenapa ketawa?" tanya gadis itu heran.
"Emang kamu nggak bisa bedain suara hujan?" tanya mama membuat Rayna bingung.
"Lah ini kan suara hujan?"
"Ini mah suara air, Ray. Kakak kamu tuh lagi nyiram bunga di depan."
"Lah? Tapi tadi ada geluduk?"
"Itu papa kamu, lagi mindahin seng ke belakang."
"Ma ...."
~~~
Tulisan kedua dari tema hujan, karya toetikhdhyh_
KAMU SEDANG MEMBACA
Liburan Produktif
Short StoryKumpulan fiksi singkat dengan berbagai tema karya para anggota selama liburan Desember 2021.