"Truth or dare?"
"Truth," jawab Aleta kemudian, lagi pula ia tak punya rahasia yang mati-matian disimpan.
"Oke. Siapa cowok yang kamu suka di kelas?" tanya Risma dengan senyum jahil.
"Enggak ada," jawab Aleta dengan mantap.
Risma berdecak. "Udah lama kita tatap muka, kok bisa enggak suka-sukaan, sih?"
Aleta meringis, memang nyatanya tidak ada cowok yang ia suka belakangan ini.
"Udah sore nih," celetuk Gina sembari menunjukkan jam di ponselnya. Sudah jam tiga sore.
"Udah selesai juga, kan belajarnya? Habis ini, aku pulang, ya." Aleta menyahut seraya mengemas alat tulisnya.
"Eh, Hujan!" Tiba-tiba Gina berseru.
Aleta terkejut seketika, lekas ia mengambil payung dari dalam tas. "Eh, aku pulang sekarang, ya."
"Kenapa?" tanya Risma dengan nada heran.
"Hujan," jawab Aleta seraya membuka payungnya.
"Kok buru-buru gitu? Kamu suka Hujan?" tanya Gina.
Aleta menggeleng cepat. "Kadang suka, sih. Tapi sekarang enggak. Kata Mamaku eng—"
"Ih, Aleta bohong. Tadi katanya enggak suka cowok," ujar Risma yang kini sudah berdiri dari posisi duduknya.
"Maksudnya ap—"
"HUJAN, KAMU DISUKAI ALETA!"
Detik itu Aleta menganga. Di hadapannya ada Hujan, ketua kelas mereka yang kini tampak kebingungan. []
~~~
Tulisan terakhir dari tema hujan, karya Nasylaawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Liburan Produktif
Short StoryKumpulan fiksi singkat dengan berbagai tema karya para anggota selama liburan Desember 2021.