9. Barbeque Party

996 108 46
                                    

H
A
P
P
Y
.
.
.
R
E
A
D
I
N
G

*****

Sehun sedang bermimpi, ada dia, ayah dan juga ibunya. Mereka melihat Jisung yang sedang berlarian di pasar malam, semuanya tertawa dengan bahagia begitu juga dengan dirinya. Ia menyusul adiknya yang tengah melambai ke arahnya dengan ceria, Sehun kecil berlari sambil menarik-narik tangan ibunya.

Ayahnya juga menyusul mereka, berkumpul bersama. Sehun memeluk ibunya dengan begitu erat, sementara adiknya sedang digendong oleh ayahnya. Ia menoleh sebentar ke arah lain, tapi saat kembali menatap ke depan. Tiba-tiba orang tuanya telah menghilang, saat ada yang menarik ujung bajunya. Sehun melihat ke arah bawah.

Jisung tengah menatapnya. "Dimana ayah dan ibu?"

Rasa panik seketika menghampiri dirinya, Sehun menolehkan kepalanya ke segala arah untuk mencoba mencari keberadaan kedua orang tuanya namun, nihil ia tak mendapati ayah dan ibunya.

Samar-samar, di dalam pendengarannya ia dapat mendengar suara seseorang yang sedang memanggilnya. Sehun menoleh lagi, tapi kali ini Jisung juga ikut menghilang. Dan suara tadi juga semakin terdengar jelas olehnya, setelah itu hanya gelaplah yang menjadi hal terakhir yang dilihat oleh dirinya.

🌾🌾🌾🌾

"Bangun," Chanyeol menepuk pipi Sehun yang masih terlihat memejamkan matanya, kelihatannya pemuda itu sedang bermimpi buruk, makanya ia mencoba untuk membangunkannya.

"Sehun!" terpaksa pria itu berteriak, barulah Sehun langsung terbangun dengan napas yang terengah-engah, ia langsung menatap Chanyeol yang juga balas memandanginya. Dimana ini?

Bukankah ini kamar Chanyeol, apa ia masih bermimpi?

"Kau pasti memimpikan hal buruk ya, dari tadi kau terus menggumam sesuatu yang tak jelas," tebak pria itu, Sehun tak menjawab, fokusnya malah teralihkan pada Chanyeol yang saat ini sedang bertelanjang dada. Refleks ia langsung mengecek tubuhnya sendiri.

Kenapa keduanya tidak memakai pakaian sama sekali? Oh, tunggu, rupanya pria itu masih memakai bawahannya. Terlihat saat Chanyeol sedang berdiri dari kasurnya, untuk mengambil kemejanya yang berada di bawah lantai.

"Iya, kita memang tidur bersama," seolah sedang mengetahui apa yang sedang dipikirkannya, Chanyeol menatapnya sekilas. Pria itu berjalan ke arah kamar mandinya sendiri. "Kau mabuk, dan ya aku tidak akan menjelaskannya dengan lebih lanjut lagi."

Seusai kepergian Chanyeol, Sehun langsung beralih untuk memegangi kepalanya sendiri. Mereka memang tidur bersama, ia bisa merasakan rasa sakit yang menjalar dari bagian bawah tubuhnya. Tetapi, bagaimana bisa?

Harusnya ia tak meminum minuman itu, lihatlah Sehun bahkan tidak bisa mengingat hal apa saja yang telah dilakukannya saat sedang mabuk. Sudahlah, setidaknya Chanyeol tidak mengatakan apa-apa padanya, mungkin itu berarti memang tak ada kejadian memalukan yang terjadi di antara keduanya.

"Lebih baik aku juga mandi," gumam pemuda itu sembari memungut pakaiannya sendiri, memakainya kembali dan beranjak untuk keluar dari ruangan kamar Chanyeol.

.

.

Marriage contract

.

.

Pagi ini, Sehun berniat untuk menyiapkan sarapan pagi. Tapi, Chanyeol mengatakan bahwa pria itu perlu berangkat lebih cepat ke kantor, tanpa mengatakan alasannya. Akhirnya ia hanya membuat porsi makanan untuk dirinya sendiri, dan juga menghabiskan sarapannya sendirian.

Marriage Contract | ChanHun FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang