H
A
P
P
Y
.
.
.
R
E
A
D
I
N
G*****
Begitu sampai di pantai, terlihat hamparan nuansa langit malam indah yang menyambut mereka. Dari kejauhan, Sehun bisa memandangi permukaan air laut yang terlihat cukup berbeda ketika berada dalam keadaan yang gelap seperti ini. Chanyeol yang ikut berjalan kaki bersamanya pun, akan sesekali melirik pemuda itu dalam diam.
Meskipun sepertinya Sehun tidak menyadari akan hal itu, karena terlalu sibuk dengan pemandangan berkesan yang ada di depannya itu.
"Kau suka dengan tempat ini, ya?"
Sehun menoleh ke arahnya. "Tentu saja aku suka, ini sangat indah," dengan tersenyum manis, pemuda itu kembali mengarahkan tatapannya ke arah pantai. "Rupanya begini rasanya pergi ke pantai saat di malam hari... rasanya menenangkan."
"Mungkin karena hanya ada kita berdua di sini, tanpa siapapun," sebenarnya Chanyeol mengatakan itu tanpa bermaksud apapun, tapi sepertinya hal itu langsung membuat Sehun menundukkan wajahnya, terlihat sedikit canggung. "Bagaimana kalau kita duduk di situ saja?"
Jari pria itu menunjuk sebuah hamparan daratan pasir yang terlihat cukup bersih, dan lokasinya pun hampir berdekatan dengan jarak air laut. Hanya saja, masih membutuhkan beberapa langkah kaki untuk benar-benar sampai ke sana. Sehun mengangguk, tapi ia tak menduga bahwa tiba-tiba tangannya akan ditarik oleh Chanyeol.
"Kalau begitu, ayo," pria itu berjalan ke sana sembari menggenggam tangannya.
'Tangannya terasa hangat,' batin Sehun dalam hati.
"Sehun," panggil pria itu tanpa menoleh ke arahnya, pandangannya masih tertuju ke depan. "Dulu, kau pernah mengajakku ke pasar malam... tapi aku tak suka tempat yang berisik, kupikir kau pasti merasa kecewa waktu itu, karena bagaimanapun. Itu adalah tempat yang selalu kau kunjungi bersama keluargamu, bukan?"
"Hyung... aku tidak kecewa kok, sungguh. Saat itu ketika bisa pergi makan bersama denganmu saja, sudah membuatku senang, kok."
Pria itu menggeleng dan menatapnya. "Tetap saja... karena itulah, aku ingin mengajakmu ke sini. Anggap ini sebagai penggantinya, dibanding berada di pasar malam yang berisik. Kalau berada di sini, mungkin aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam bersamamu."
"Kau suka tempat yang tenang, ya?" Sehun berusaha melontarkan tawa, meskipun terdengar canggung. Tentu saja, apa maksud Chanyeol barusan mengatakan bisa menghabiskan waktu sampai berjam-jam dengannya? Kenapa ucapan pria itu terdengar ambigu, ya?
"Begitulah, tapi bukan berarti aku akan melakukannya setiap saat. Hanya di waktu-waktu tertentu saja," ujar Chanyeol sembari mendudukkan dirinya di atas daratan pasir, dan menarik Sehun untuk mengikutinya.
Diam-diam, pemuda itu mengamati wajah Chanyeol dari samping. Berdua berada di sini, entah kenapa membuat darahnya terasa seperti berdesir aneh. Ditambah lagi, suasananya mulai terasa sedikit hening karena tidak ada satupun yang berbicara di antara keduanya.
"Kalau misalnya," rupanya pria itu kembali berbicara. "Sejak awal tak ada kontrak di antara kita, menurutmu bagaimana?"
"Eh?" pertanyaan itu benar-benar membuat Sehun kaget, hingga terdiam selama beberapa saat. Butuh waktu beberapa menit baginya, untuk mencerna dengan baik apa maksud ucapan Chanyeol itu. Tetapi, kelihatannya pria itu tak keberatan untuk menunggu jawabannya.
"Hm... aku tak tahu, mungkin kita tidak akan bertemu?"
Itu memang benar, keduanya tidak akan bertemu kalau bukan karena kontrak perjanjian yang dilakukan oleh Chanyeol. Tetapi, begitu mendengar jawaban Sehun, raut wajah pria itu malah berubah menjadi datar dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract | ChanHun Fanfiction
Fanfiction[COMPLETED] "Semuanya hanya sebuah kesepakatan, tidak akan ada perasaan yang muncul dalam perjanjian kontrak ini." "... tapi bukannya tidak semua hal akan berjalan sesuai rencana. Apakah menaruh perasaan pada orang yang kau cintai, adalah sebuah kes...