10. Memories, Hurt and Anger

1K 111 41
                                    

H
A
P
P
Y
.
.
.
R
E
A
D
I
N
G

*****

Sehun memandang kolam renang yang terbentang di hadapannya itu, luas dan tampak sedikit berbeda karena hari sudah berganti menjadi gelap. Dari kejauhan, terlihat ibu Chanyeol yang tengah melambai ke arah mereka, wanita itu sedang bersama suaminya yang kelihatannya sedang mengecek, apakah peralatan barbeque sudah tersedia dengan lengkap.

"Sudah lama kau tidak datang ke sini," saat mendengar suara Chanyeol yang sedang berbicara, Sehun langsung menoleh ke arah pria itu. Namun, rupanya Chanyeol sedang menatap ke arah Kai.

"Aku sibuk, kau tahu itu," Kai menjawab dengan sedikit acuh, tak begitu menyadari raut wajah Chanyeol yang tampak berubah menjadi kesal. Lalu tanpa kata, pria itu langsung berjalan duluan untuk meninggalkan keduanya. "Ada apa dengannya?"

"Sepertinya Chanyeol hyung ngambek," ujar pemuda itu dengan masih menatap kepergian Chanyeol namun, begitu ia melihat ke arah Kai kembali. Pria itu tan itu malah memandanginya dengan ekspresi aneh. "Apa aku salah bicara, Kai-ssi...?"

Pertanyaan Sehun dibalas dengan gelengan pelan, Kai terlihat bergidik. "Bukan, hanya saja kata mengambek itu sangat tidak cocok untuknya. Sehun, lihatlah wajahnya itu, ia lebih terlihat menyeramkan kalau seperti tadi tahu," ujar pria itu merasa tak habis pikir dengan pemikiran pemuda yang sedang berada bersama dengannya itu.

Tanpa sadar Sehun terkekeh menanggapinya, memang sih kalau melihat penampilan Chanyeol kata-kata tadi tak terlalu cocok untuk digunakannya. Namun, ia hanya spontan mengucapkannya karena jarang bisa melihat Chanyeol yang bersikap seperti itu.

"Kalian kelihatannya sangat akrab, ya?" tanyanya sambil berjalan untuk menyusul tempat dimana Chanyeol berada sekarang, Kai mengikutinya dari samping. "Bahkan tadi aku sempat heran, karena ia menanyakan hal itu padamu. Setahuku, Chanyeol hyung orang yang lumayan cuek."

Kai tertawa sembari menggeleng beberapa kali. "Kita memang sudah lumayan lama berteman, bahkan aku juga tahu tentang segala sifat buruknya itu. Tapi, terlepas dari semua hal itu. Chanyeol bukanlah sahabat yang benar-benar buruk."

"Kelihatannya kau tahu banyak tentangnya, aku jadi iri," tawa Sehun untuk sejenak, meskipun untuk selanjutnya ia hanya mengulas sebuah senyuman tipis.

"Eh?" Kai langsung terdiam dengan raut bingung, untuk sesaat ia mencoba untuk mengamati wajah manis pemuda itu. Entah kenapa, perasaannya menjadi sedikit tak enak. Namun, sebisa mungkin ia menormalkan ekspresinya kembali.

"Memangnya aku menjalin hubungan dengannya apa? Walaupun Chanyeol adalah pria terakhir di dunia ini. Lebih baik aku menghilang, daripada harus bersamanya."

Kali ini Sehun tidak dapat menahan tawanya, Kai hanya menatapnya dengan datar. Kelihatannya pemuda itu mengira bahwa ia sedang bercanda. Padahal Chanyeol memang benar-benar bukan tipenya, ia itu mau yang manis seperti Sehun, bukan yang kekar seperti sahabatnya itu.

"Kau lucu juga, Kai-ssi," melihat senyuman indah pemuda itu, mau tak mau membuat dirinya ikut mengulas sebuah senyum simpul. Hatinya jadi berdebar-debar saat sadar bahwa keduanya berada dalam jarak yang tak terlalu jauh, berjalan bersama.

Namun, khayalan indahnya seketika menjadi pecah berkeping-keping, saat tiba-tiba Chanyeol meneriaki mereka untuk segera datang. Kai berdecak kecil namun, ia hanya mengikuti Sehun yang terlihat terburu-buru untuk pergi ke tempat sahabatnya itu.

Diam-diam, ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa ada sesuatu yang terjadi di antara keduanya, seperti ada suatu hal yang terasa sedikit berbeda. Kai melirik Sehun, lebih tepatnya pada saat pemuda itu sedang memandang ke arah Chanyeol.

Marriage Contract | ChanHun FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang