Chapter 5 : Moving

4.2K 558 245
                                    

"Cepat tanda tangani surat ini!" Teriak Taehyung kembali masih mengulang kalimat yang sama.

"Aku tidak ingin berpisah denganmu Taehyung." Wanita itu menangis tersedu-sedu di bawah kaki Taehyung.

Memeluknya erat, membuat Taehyung naik pitam menarik kencang bahu ringkihnya.

"Air mata palsumu tak akan membawa pengaruh pada diriku lagi, sialan!" Pekik Taehyung.

Membungkukkan badannya sedikit. Pria itu bergumam tajam tepat di depan wajah sang istri.

"Kau tau Irene. Satu kesalahan yang telah kuperbuat selama hidupku adalah-—-" Katanya. "Aku salah telah jatuh cinta pada wanita murah seperti dirimu ini."

Menekan-nekan dada Irene. Taehyung dengan rahangnya yang mengetat kuat, memandang murka wajah wanita tersebut.

"Aku ingin secepatnya kita segera berpi-—-"

"Taehyung, aku hamil." Wanita itu memotong cepat ucapan Taehyung.

Membungkam ucapan Taehyung. Wanita itu sukses membuat Taehyung mematung di tempat.

Namun, tak lama tawa keras Taehyung mengudara. Irene mundur satu langkah kala laki-laki itu mulai memberi sorot mata tajam yang mematikan.

Taehyung mengambil dagu Irene. Menariknya mendadak dengan cengkeraman yang kuat.

"Irene, kau melakukan seks tidak hanya denganku dan selingkuhanmu. Tapi juga dengan banyak pria." Kata Taehyung.

"Jadi, sudah pasti itu bukan anakku sayang." Tambahnya.

Irene semakin terisak. Menggelengkan kepalanya lirih. Ia mencengkeram tangan Taehyung dengan begitu lembut.

"T-taehyung, maafkan aku." Katanya. "Tapi ini sungguh anak-—-"

Taehyung menarik rambut Irene ke bawah. Hingga wanita itu mendongak menatap jelas wajahnya yang memerah.

"Jangan pernah bilang kalau bayi itu anakku." Ucap Taehyung. "Irene, apa kau lupa?"

Taehyung bertanya. Irene terdiam. Hanya memberi tatapan tak mengerti dan menunggu Taehyung menjawabnya sendiri.

"Biar kuingatkan." Ucap Taehyung setelah menunggu lama tanpa jawaban.

"Selama aku berhubungan badan denganmu, aku selalu memakai pengaman." Katanya.

"Bukankah sudah ku bilang, aku ingin menunda punya anak?!"

Irene terpejam. Pekikkan Taehyung yang keras, sungguh menusuk hati dan juga indra pendengarannya. Sampai tak lama cengkeraman tangannya pada lengan Taehyung mengendur.

Taehyung saat itu juga turut menghempaskan tubuh Irene.

"Aku tidak menerima segala bentuk penolakanmu Irene. Aku tunggu surat ini telah ditanda tangan oleh dirimu sampai besok pagi."

"Aku akan kembali mengambilnya lagi. Dan setelah itu, tolong segera angkat kaki dari mansionku ini."

Taehyung keluar. Menutup pintu kamarnya dengan sekali bantingan keras. Meninggalkan Irene sendiri di ruangan tersebut.

Berjalan menuju mobilnya yang terparkir. Taehyung menghampiri Seokjin yang sejak tadi telah sabar menunggu.

"Bagaimana?" Tanya Seokjin.

"Dia menolak. Parahnya wanita gila itu bilang dia sedang mengandung anakku."

Seokjin membulatkan kedua matanya. Menatap Taehyung begitu terkejut setelah mendengar lontaran tersebut.

"Jangan percaya, Taehyung. Kau tidak akan kembali rujuk padanya, bukan?"

Taehyung menggeleng lirih. Keputusannya sudah tetap. Tak akan terganggu gugat lagi dengan masalah hati dan juga perasaan.

AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang