Chapter 40 : Love loss

1.9K 277 188
                                    

Author's POV

🥀🥀🥀🥀

"Jimin?" Lirih Jisoo menyadarkannya.

Kedua alis wanita itu menukik tajam. Dengan detak jantungnya yang berdegup cepat. Ia mencoba lepas dari dekapan tunangannya tersebut.

"Maafkan aku sayang. Jisoo, maafkan aku." Cicit Jimin berulang kali. Membuka matanya perlahan, ia menyelipkan anak rambut Jisoo ke belakang telinga.

"Izinkan aku semalaman bersamamu." Gumamnya rendah.

Jimin yang sudah mulai sadar mengangkat tubuh Jisoo ke atas pangkuannya. Tangannya yang menyentuh punggung Jisoo, mengusap lembut kulit halus wanita tersebut.

"J-jimin, jangan seperti ini. Kita sedang menumpang mobil-—-"

"Tidak apa-apa, nanti akan kubayar dia." Ucap Jimin memotong.

Menggelitik wajah sang kekasih dengan kepalanya yang menggusel bagian pipi dan hidung Jisoo. Sesekali tawa renyah wanita itu terdengar, karena tak mampu menahan geli.

Di kursi kemudi, sepasang netra menyaksikan gurauan yang terdengar nyaring. Dengan maniknya yang mengkilap sempurna. Taehyung menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

Hatinya bergetar nyeri yang mampu menyesakkan dada. Mencengkeram roda kemudi hingga telapak tangannya memutih. Perlahan maniknya yang mengkilap mulai memasok cairan bening yang menggenangi sudut mata.

Menelan ludahnya susah payah. Tak lama, suaranya yang bergetar serak membuat Jisoo dan Jimin terdiam.

"J-jadi kita akan pergi kemana?"

Jisoo menatap Jimin. Melihat wajah pria itu yang memelas minta dituruti keinginannya.

"Katakan Jimin, dimana alamat rumahmu?" Tanya Jisoo selembut mungkin.

Menangkup rahang bawah laki-laki tersebut. Jisoo memberi tatapan serius nan tajam. Sekejap ia sukses membuat Jimin menjawab pasrah.

Memberi alamat rumahnya dengan nada suara yang dibuat acuh tak acuh. Selanjutnya, Jimin membuang wajah ke lain arah.

"Bukankah besok kita akan bertemu lagi?" Tanya Jisoo kepada Jimin.

Sontak Jimin pun berbinar. Terdiam sejenak, selanjutnya ia tersenyum gembira.

"Besok?"

Jisoo mengangguk cepat. Mengulum bibirnya tipis. Kemudian, ia melirik wajah Vee dari pantulan kaca spion.

"Besok ulang tahunku." Jawab Jisoo kepada Jimin.

"Vee, apa besok kau sudah pergi dari kota ini?" Tanya Jisoo rendah.

Jimin mengawasi tunangannya itu berbicara dengan laki-laki lain. Masih terus memangku Jisoo. Tangannya bergerak posesif mengusap setiap permukaan kulit wanita tersebut yang tak tertutup bahan gaun.

"Sepertinya s-sudah."

"Aneh, kenapa kau menjawabnya ragu seperti itu?" Tanya Jisoo, ingin tau.

Taehyung membalas tatapan Jisoo dari pantulan kaca. Tersenyum tipis sebelum menjawab. Namun, sesaat kala mulutnya terbuka Jimin justru berbicara.

"Sayang, kau mau hadiah apa?"

Jisoo mengalihkan perhatiannya kini pada Jimin. Usapan laki-laki itu yang mulai menyentuh titik-titik senstifnya sontak membuat kedua mata Jisoo melotot terkejut.

"Stop here Jimin." Ucap Jisoo pelan namun tajam.

Jimin tersenyum miring. Memainkan lidahnya di dalam mulut. Selanjutnya ia mengangkat tubuh Jisoo, untuk membuat wanita itu duduk mengangkang di pangkuannya.

AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang