Chapter 13 : Never forget

3.2K 417 151
                                    

"Park Seojoon sekali lagi kuperingati kau untuk kembali ke tempat!" Ucap Taehyung. Nada bicaranya mulai sedikit naik satu oktaf.

Jisoo terpejam. Kepalanya ia sentak dari jemari tangan Seojoon. Kembali menunduk, tak lama tubuhnya mulai bergetar.

"Hey, apa kau sakit?" Istri Wooshik bertanya pada Jisoo.

Taehyung semakin menguatkan cengkeraman jemarinya di paha Jisoo. Seperti memberi perintah agar wanita itu bisa mengontrol diri.

"Aku ingin mencobanya Taehyung. Kupinjam satu malam ini bagaimana?" Seojoon menarik kepala Jisoo untuk ia dekatkan dengan perut bagian bawahnya.

Mengusap rambut Jisoo ke belakang. Laki-laki itu membuat Jisoo mendongak mau tak mau menatap kedua netranya.

"Park Seojoon!" Taehyung kembali memekik.

Dalam hitungan detik kemudian. Ia mengangkat tubuh Jisoo untuk didudukkan tepat di samping sisinya.

Selanjutnya Taehyung berdiri di hadapan Seojoon. Merangkul pria itu, sambil memanggil wanita penghiburnya yang sedang menganggur santai meminum alkohol.

"Layani dia dengan baik sayang." Ucap Taehyung pada wanita tersebut. Sambil membantu wanita itu pergi membawa tubuh berat Seojoon.

Taehyung melupakan Jisoo yang ia tinggal sendirian bersama teman-temannya yang lain.

Jisoo hanya diam menunduk masih di tempat yang sama. Ingatannya menerawang saat Taehyung juga memanggilnya dengan panggilan itu.

Panggilan sayang yang selalu membuat hatinya gembira, ternyata bukanlah kata yang terkhususkan hanya untuk dirinya.

"Are you really okay?" Istri Wooshik kembali bertanya.

Pindah tempat duduk dari sebelah sang suami menjadi di samping Jisoo. Wanita itu merangkul Jisoo.

"Katakan saja dengan Taehyung kalau kau sudah tak bisa lagi melayaninya."

"Kim Dami." Wooshik memanggil.

"Wait a minute, dear."

"Kau terlihat sangat lelah. Pasti Taehyung menggempurmu habis-habisan." Wanita itu kembali bersuara pada Jisoo.

Jisoo mendongak. Memberanikan diri menatap wanita itu dengan kedua matanya yang berair.

"Apa Taehyung selalu seperti itu?" Jisoo bertanya dengan gemetar.

"Seperti itu?" Tanya Dami, tak mengerti.

"Apa Taehyung suka bermain dengan wanita penghibur?" Wanita itu bertanya

Dami tertawa. Menepuk pundak Jisoo sambil terus mnegeluarkan suara menggelitik.

"Taehyung dan Irene istrinya sebenarnya sama saja. Mereka tidak kenal dengan kata puas. Meski sudah menikah keduanya masih senang mencari kenikmatan lain, yang tidak bisa mereka dapatkan satu sama lain."

"Jadi itulah yang membuat keduanya saling mencari perlacur untuk menuntaskan nafsu mereka."

Wooshik dari kejauhan mendengarkan istrinya berbicara. Merasa sudah melewati cerita batas wajar. Laki-laki itu mendekati sang istri.

"Jangan membuka kartu keluarga orang lain, dear." Ucap Wooshik.

Dami tersenyum lebar yang menggetirkan. Tak lama ia dikejutkan dengan Jisoo yang berdiri secara mendadak.

"Aku ingin pergi sekarang, sampaikan pada Taehyung kalau aku-—-"

"Ingin kabur, hm?" Taehyung berdiri tepat di belakang Jisoo. Memotong untuk meneruskan ucapan wanita itu dengan dingin.

AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang