Chapter 50 : End

3.9K 329 222
                                    

"Jisoo, aku menunggumu membalas semua kejahatan mereka. Apa kau bersedia melakukannya?" Tanya Taehyung.

Jisoo termenung lama. Maniknya yang kosong memandang lurus jendela kaca rumah sakit. Namun, tak lama ia menggeleng lirih di pundak Taehyung.

"Aku tidak bisa." Jawabnya.

"Mengapa tidak bisa? Di markas, aku sudah mengurung Jongsuk, Krystal, dan Irene. Sekarang tinggal waktumu untuk membalas semua keburukan yang sudah mereka lakukan padamu."

"Disaat seperti ini jangan munculkan rasa kemanusiaan, disaat mereka saja tega menyakitimu. Mengapa kau masih mengasihaninya?" Lanjut Taehyung penuh penekanan.

"Taehyung, aku bingung. Aku tidak tau." Gumam Jisoo rendah.

Menegakkan posisi duduknya. Jisoo menatap dalam manik Taehyung dengan kepalanya yang sedikit mendongak ke atas.

"Aku tidak mungkin bisa membunuh orang tuaku sendiri. Aku tidak mungkin bisa membunuh istrimu. Terlebih lagi, bukankah kalian memiliki seorang anak yang-—-"

"Itu bukan anakku. Dia bukan istriku, aku sudah berpisah dengannya." Ungkap Taehyung memotong ucapan Jisoo.

Hening. Keduanya terdiam untuk beberapa detik berlalu. Taehyung mengambil tangan Jisoo untuk dirinya genggam erat. Dengan sentuhannya itu, ia memberi Jisoo keyakinan penuh.

"Jika kau kesulitan membunuh mereka. Aku bisa melakukannya untukmu." Kata Taehyung, "Dengan cara apapun yang kau mau sebagai syaratnya."

Jisoo menghembuskan nafasnya gusar. Menggelengkan kepalanya kembali. Tangannya terangkat ke udara sebagai tanda dirinya acuh tak acuh.

"Serahkan mereka pada pihak berwajib, kita tidak berhak menghukumnya Taehyung." Ucap Jisoo rendah.

Turun dari ranjang pesakitan. Wanita itu membuat dahi Taehyung berkerut keheranan melihat dirinya yang sedang berjalan tertatih menuju kamar mandi.

"Mengapa tidak berhak? Untuk apa melibatkan pihak berwajib? Hukum mereka lama dan banyak aturan Jisoo, akan lebih baik kita-—-"

"TIDAK BISA TAEHYUNG! AKU MASIH MANUSIA NORMAL YANG MEMILIKI HATI NURANI! AKU TIDAK SAMA DENGAN KALIAN YANG TEGA MELAKUKAN HAL-HAL SEPERTI ITU!"

Jisoo memekik kencang saat tubuhnya berhasil ia putar untuk menghadap Taehyung. Dengan kedua matanya yang berkaca-kaca, air mata Jisoo mulai jatuh perlahan. Kembali berjalan memasuki kamar mandi. Jisoo meninggalkan Taehyung yang mematung di tempat.

"Mengapa semuanya jahat padaku? Apa salahku dengan mereka?" Monolog Jisoo terus menerus mengulang pertanyaan yang sama.

Taehyung menggelengkan kepalanya cepat untuk menarik kembali kesadarannya. Menghampiri Jisoo yang sedang menangis di dalam kamar mandi. Laki-laki itu dengan segera membawa tubuh Jisoo kembali ke ranjang pesakitan.

"J-jangan sentuh aku Taehyung. Aku bukan wanita yang pantas kau cintai, aku bukan lagi Jisoo yang seperti dulu kau kenal." Ucap Jisoo sembari memberontak dalam pelukan Taehyung.

"A-apa kau tau, sekarang aku seorang pelacur. Aku telah memuaskan banyak pria. Dan tubuhku sudah dinikmati oleh mereka." Lirih Jisoo dalam isak tangisnya yang semakin mengeras.

Memukul-mukul dada Taehyung, Jisoo membuat laki-laki itu terpaksa mencium dalam bibirnya yang bergetar. Mengakhiri setiap perkataan kotor yang tak layak untuk dikeluarkan, Taehyung membungkam mulut Jisoo yang bercelah.

Sambil membaringkan perlahan tubuh wanita itu ke atas ranjang. Taehyung yang tak juga melepas pagutan bibirnya, lalu ikut berbaring bersama di sebelah Jisoo. Sesaat kala keduanya sudah mendapat posisi tidur miring yang nyaman. Taehyung baru menciptakan jarak antar wajahnya dengan wajah wanita tersebut.

AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang