Chapter 26 : Brutal

3.2K 336 133
                                    

"Jisoo?"

Jennie terbelalak kaget kala melihat sosok sang sahabat yang cukup lama tak ia jumpai muncul.

"Yes, its me Jisoo." Jawab Jisoo ceria.

"Izinkan aku bermalam di rumahmu, Jennie. Aku bosan tinggal di flat kecil itu sendirian."

Jisoo beralibi. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Selanjutnya ia menerobos masuk ke dalam apartemen sang sahabat.

Dahi Jennie berkerut tipis. Melihat gerak-gerik Jisoo yang terlihat cukup aneh. Namun, tak ingin mengambil pusing. Jennie mengabaikan perasaan gundah tersebut.

Tiba, melihat sofa empuk menganggur. Dengan cepat Jisoo langsung meloncat-—merebahkan tubuhnya yang remuk.

"Kau ada apa Jisoo?"

Jisoo terpejam. Membuang napasnya perlahan. Wanita itu mencoba mentralkan degup jantungnya yang masih kian memburu kencang.

"Jisoo, are you okay?" Jennie kembali bersuara.

Yang ditanya menganggukkan kepalanya tipis. Selang beberapa detik Jisoo membuka mata. Menatap Jennie, ia langsung tersenyum lebar.

"Just the usual." Jawab Jisoo. "All the better for seeing you."

Jennie mengangkat sebelah alisnya. Menatap Jisoo tajam. Ia menilik sang sahabat yang kini berwajah pucat dengan peluh keringat yang membanjiri.

Tetapi, bak tak ingin sang sahabat tau dirinya sedang menahan rasa mual di perut. Jisoo langsung bangkit mendadak dari sofa tersebut dan berdiri tepat di depan Jennie.

Mengagetkan Jennie. Detik berikutnya, ia berlenggang mencari ruang komputer milik wanita tersebut yang berada di dalam kamar.

"Jennie, aku pinjam komputer." Pekik Jisoo dari dalam kamar.

Jennie yang masih tertegun kaget. Tak menanggapi ucapan Jisoo tersebut. Ia membuat Jisoo menggigit bibir kuat-kuat sambil menyalakan komputer tersebut perlahan.

Kini detak jantung Jisoo mulai berirama lebih cepat. Wanita itu ingin mencari tau sosok Taehyung lebih dalam. Sekaligus memastikan, apa yang diungkapkan Jungkook benar adanya.

Masuk ke dalam aplikasi beranda pencarian. Netra Jisoo menangkap berita terkini tentang menghilangnya banyak wartawan secara misterius.

"Jisoo, apa yang sedang kau cari?"

Jennie tiba dengan secangkir teh hangat. Setelah berkecamuk dengan pikiran dalam kepalanya. Wanita itu lebih memilih membantu menenangkan Jisoo yang sedang kacau.

Membuatkan teh hangat tersebut untuk sang sahabat. Saat tiba tepat di belakang kursi Jisoo duduk. Mata Jennie mendelik sempurna.

"Wartawan menghilang? Mengapa berita sepenting ini tidak trending? Sial, korbannya belasan?! Siapa yang tega membunuh manusia-manusia tak berdosa itu?"

"Sungguh, luar biasa." Tambah Jennie kembali.

Pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut Jennie membuat Jisoo termangu menatap layar komputer kosong.

Kembali teringat akan ucapan Jungkook yang mengatakan Taehyung adalah pembunuhnya. Jisoo ketakutan setengah mati, kalau-kalau pria itu akan dihukum dengan penjara seumur hidup.

Menggaruk kulit kuku ibu jarinya gelisah. Jisoo keluar dari halaman berita tersebut. Dan mencari nama Taehyung dari halaman baru pencarian internet.

"Kim Taehyung?" Jennie bergumam rendah membaca ketikan Jisoo.

Mengerutkan dahinya bingung, wanita itu masih memantau sang sahabat membuka halaman web demi web lain yang berisi berita tentang laki-laki tersebut.

"Bukankah dia pemilik kampus kita Jisoo?" Tanya Jennie kepada Jisoo.

AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang