Chapter 29 : Ended everything

2.4K 348 165
                                    

Terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Kala Jisoo telah berhasil membuka matanya perlahan. Netranya dikejutkan oleh Taehyung yang tengah terduduk tegak menatapnya sedang tertidur.

Dengan raut wajahnya yang bersahabat. Taehyung menunjukkan luka kekecewaannya pada Jisoo.

"Hi, good morning." Gumam Jisoo, tersenyum tipis.

Tak ingin langsung berpikir negatif dengan Taehyung. Jisoo masih berucap lembut dan tetap berusaha setenang mungkin. Meski, dalam hati ia ketakutan-—-tak mengerti maksud raut wajah Taehyung yang penuh emosi.

Jisoo meneletangkan tubuhnya. Mengerjapkan matanya perlahan. Ia berusaha menetralkan degup jantungnya yang membuncah.

"Jika sudah bangun. Cepat bersihkan tubuhmu sekarang, aku ingin bicara."

Lontaran Taehyung mengudara tiba-tiba dengan begitu dingin. Sorot mata Jisoo pun langsung cepat melirik ke arah laki-laki tersebut yang sedang terduduk kaku.

"Ada apa Taehyung? Bisakah nanti saja? Tubuhku s-—-"

"Aku bilang sekarang. Bukan nanti. Jangan mengulur waktu, aku benci orang-orang yang suka membuang waktu percuma."

Jisoo terdiam. Bangun perlahan dari atas ranjang. Ia menutup tubuhnya yang polos tak berbusana dengan kain selimut milik Taehyung.

Menantang laki-laki tersebut. Dengan berani Jisoo justru menghampiri Taehyung, tanpa menuruti masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Jisoo.

Taehyung tak langsung menjawab. Memainkan lidahnya di dalam mulut. Lalu, ia mengusap rahangnya gusar.

"Kau ini berpura-pura polos atau-—-"

Jisoo berlari ke arah kamar mandi. Sambil menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Wanita itu menahan nyeri pada inti tubuhnya yang teramat sangat perih.

Lagi-lagi perutnya bergejolak hebat. Tekanan itu membuat Jisoo ingin mengeluarkan isi perutnya saat ini juga.

Masuk ke dalam kamar mandi. Jisoo langsung menutup pintu ruangan tersebut dan menguncinya cepat.

"Shit." Gumam Taehyung mengumpat pelan.

Dipotong ucapannya karena wanita itu mendadak pergi. Hatinya semakin membuncah geram, melihat tingkah Jisoo yang sekehendak hati.

Di dalam kamar mandi, Jisoo tersenyum getir. Usai telah selesai membersihkan diri. Ia menatap pantulan dirinya di cermin.

Tanda-tanda bekas hisapan kencang Taehyung masih tercetak jelas. Di sepanjang kulit tubuhnya. Laki-laki itu meninggalkan tanda kepemilikannya yang banyak.

Keluar dengan handuk kimono berwarna putih yang menutupi tubuhnya. Jisoo dikejutkan oleh kehadiran Taehyung yang sedang menunggu dirinya di depan pintu.

"Berani sekali memotong ucapanku, huh?" Pekik Taehyung keras.

Jisoo terpejam sambil menutup kedua telinganya sekejap. Kembali menatap Taehyung. Maniknya yang mengkilap, menatap tak kalah tajam Taehyung yang sedang naik pitam.

"Ini masih pagi Taehyung! Kenapa kau berteriak?! Ada apa dengan dirimu sebenarnya?"

Taehyung menghembuskan napas gusar. Sebelum kemudian, ia tarik napas begitu dalam dan mulai berbicara cepat tanpa jeda.

"Kau ini keterlaluan Jisoo. Kau meninggalkanku di bandara, seolah-seolah hatimu hancur dan merasa paling tersakiti. Padahal setelahnya kau pergi dengan-—-"

"Jungkook." Potong Jisoo dengan nada yang dibuat setenang mungkin.

Berlalu dari tubuh Taehyung. Jisoo yang tak ingin ikut tersulut emosi lebih memilih menjauhi laki-laki tersebut.

AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang