Chapter 18 : Secrets revealed

3K 413 300
                                    

"K-kau mau apa?" Tanya Jisoo gemetar.

Taehyung duduk di depan Jisoo dengan seringai kecil. Ia menarik pinggang Jisoo, agar semakin rapat dengan tubuhnya.

"Mengecek dirimu apa sungguh sudah datang bulan atau belum?"

"Untuk apa? Sudah atau belum tapi perutku memang sedang sakit. Dan aku ingin beristirahat, Taehyung."

Jisoo berucap dengan decakan malas. Menatap Taehyung dengan netranya yang berkaca-kaca.

Taehyung meraup rahang Jisoo. Tersenyum simpul. Ia mencium singkat bibir ranum wanita tersebut.

"Jisoo, aku juga menyukaimu." Gumamnya rendah.

Jisoo tertawa. Sambil mengeluarkan air mata lelahnya. Ia menyentak kepalanya yang terdapat tangan Taehyung.

Jika diingat kembali, ia sangat menantikan Taehyung mengucapkan kalimat itu sebenarnya. Tapi, dulu sebelum tau laki-laki itu hanya bernafsu.

Bangkit dari kursi aneh tersebut. Jisoo berdiri di hadapan Taehyung. Tertunduk, dia menatap lekat nan tajam manik biru laut Taehyung yang memikat.

"Arti konteks rasa suka kita berbeda. Karena yang kau sukai hanya tubuhku yang selalu dapat memuaskanmu, benar bukan tuan Kim?"

Taehyung terdiam di tempat. Mematung cukup lama. Membiarkan Jisoo pergi menjauh dari dirinya.

Wanita itu berjalan menuju ranjang. Mengisi mulutnya dengan sesendok makanan pemberian Taehyung yang telah dingin. Selanjutnya ia letakkan nampan itu di lantai dekat pintu kamar.

Taehyung berbalik. Melihat setiap langkah wanita itu berjalan dengan gesit.

Habis berjongkok meletakkan nampan---masih berisi semangkuk makanan yang penuh. Jisoo kembali mendekati ranjang tidurnya.

Duduk ditepian ranjang. Tangannya membuka laci nakas. Jisoo mengambil botol obat rutin yang biasa ia minum.

Langsung segera minum obat sebelum tidur. Namun, tak lama kala Jisoo sedang menelannya bersama air putih hangat---Taehyung sudah berada di belakang tubuhnya, setelah berhasil merangkak naik ke atas ranjang pelan-pelan.

Laki-laki itu mengulurkan telapak tangannya terbuka lebar dari belakang tengkuk Jisoo---Taehyung memberi sebuah pil obat yang berukuran sangat kecil.

"Aku lupa, dokter kemarin memberikanmu obat tambahan." Kata Taehyung.

Bergumam rendah di atas pundak sang wanita. Ia mengingatkan Jisoo agar tak lupa meminum obat tersebut.

Mengerutkan dahinya bingung. Jisoo tertegun ragu, sebelum pada akhirnya ia minum juga obat pemberian Taehyung itu.

"Kau ingin pulang?" Tanya Taehyung. Jisoo mengangguk lirih. Tak lama wanita itu menyentak bahunya kecil.

Berbaring dengan lemas. Wajah Jisoo menatap lekat Taehyung yang sama-sama sedang menatapnya teduh.

"Jika sudah di San Fransisco nanti, jangan menjadi Jisoo di Berlin." Ucap Taehyung sambil tersenyum tipis.

Ikut merebahkan dirinya di samping Jisoo. Ia berbaring menghadap sang wanita.

"Aku menyukaimu Jisoo." Jemari Taehyung menyentuh permukaan kulit wajah Jisoo yang halus.

Wanita itu terpejam. Mengacuhkan Taehyung karena fokus memegangi perutnya yang sakit.

Mengulurkan tangannya ke bawah. Taehyung mengusap lembut perut rata Jisoo. Di sana, laki-laki itu memberi pijatan pelan yang mampu meredakan rasa sakit.

"Seperti apa sakitnya?" Tanya Taehyung.

Jisoo hanya menggeleng kecil tanpa menjawab. Berusaha menyingkirkan tangan Taehyung dari atas perutnya. Kemudian, ia berbalik membelakangi Taehyung.

AFFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang