03 - Alana Florist

694 113 28
                                    

Mobil HR-V berwarna putih sudah terparkir di depan cafe. Seorang perempuan keluar dari mobil tersebut lalu ia berjalan masuk ke dalam cafe.

"Ya ampun banyak banget," gumamnya saat melihat banyak sekali pelanggan di toko bunganya itu.

"Mau dirangkaikan bunga apa?" tanyanya pada salah satu pembeli.

"Aku ingin rangkaian bunga matahari ya kak, untuk sahabatku yang ulang tahun hari ini."

"Oke, dimohon tunggu sebentar ya."

Perempuan itu mulai memilih dua buah bunga matahari yang berukuran sedang lalu ia memilih beberapa bunga tambahan untuk melengkapi buket bunga yang akan ia buatkan itu, tak lupa ia memilih kertas dengan warna yang senada.

Beberapa menit kemudian, perempuan itu selesai mengerjakan satu rangkaian bunga matahari yang dipesan oleh pelanggannya.

"Bagaimana kak? Apakah sudah cukup?"

"Iya kak, ini udah bagus banget."

"Oke, kalau begitu untuk pembayarannya bisa langsung ke kasir dekat pintu ya."

"Makasih kak."

"Iya sama-sama," balas perempuan itu sembari tersenyum.

Tidak ada waktu untuk beristirahat, perempuan itu kembali membuatkan rangkaian bunga yang diminta oleh pelanggan yang lain.

Sekitar tiga puluh menit berlalu, akhirnya perempuan itu telah menyelesaikan pekerjaannya. Kini ia beristirahat dengan meregangkan kedua tangannya.

"Maaf ya bunda."

"Gapapa sayang, untung hari ini mbak Santi udah masuk kerja lagi jadi bunda bisa bantu kamu."

"Bunda memang terbaik, makasih bunda," ucap perempuan itu sembari memeluk seorang wanita yang ia panggil sebagai bundanya.

"Sama-sama sayang. Oh iya katanya tadi kamu ke supermarket, tapi kok gak bawa apa-apa?"

"Gak jadi beli bun, keburu kesel."

"Loh kenapa nak?"

"Maaf bunda aku gak mau bahas cowok rese itu."

Bunda perempuan itu terdiam lalu tersenyum, "Baiklah."

"Hai ade kesayangan gue," ucap seorang laki-laki yang baru saja memasuki cafe dan ia berjalan menuju toko bunga.

"Ngapain kak Jihoon ke sini?"

"Loh emang kenapa? Ini kan cafe bunda."

"Sejak kapan lo jadi lebay kayak tadi?"

"Lebay? gue cuma sapa ade sendiri kenapa disebut lebay? Ryujin lo kenapa, hm? Sensi gitu bawaannya."

"Bukan urusan lo!"

"Dih."

Laki-laki yang disebut sebagai Jihoon itu menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Bunda, Ryujin kenapa? Pms ya?"

"Katanya tadi ketemu cowok rese."

"Bagus dong."

"Kok bagus kak?"

"Karma buat Ryujin bun, soalnya dia juga sering rese sama kakaknya sendiri. Nah sekarang akhirnya dia diresein juga sama orang lain."

"Mulut lo ya! Ngaca dulu deh kak, lo yang sering rese ke gue ya. Playing victim banget sih jadi orang."

"Hahaha, lucu banget sih lo."

"Apaan sih."

Perempuan yang bernama Ryujin itu membuang muka lalu kembali membereskan sisa-sisa dari rangkaian bunga yang masih berserakan.

Uncontrollable - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang