10 - Speechless

482 103 61
                                    

Siang ini selesai rapat, Hanbin langsung datang mengunjungi perusahaan Seunghyun.

"Ayah, ada hal yang ingin aku bicarakan."

"Sudah berapa kali ayah bilang kalau kita tidak perlu membahas hal itu," balas Seunghyun sembari duduk di sofa tepat di hadapan Hanbin.

"Kenapa? Bagi ayah hal itu tidak penting? Bagiku berbeda ayah."

"Keputusan ayah sudah bulat dan cobalah untuk bisa menerimanya."

"Menerima ketidakadilan ini?"

"Hanbin apa maksud kamu nak? Dimana letak tidak adilnya?"

"Semua anggota keluarga, tidak. Bahkan semua orang juga akan menganggap kalau ayah itu tidak adil."

"Minkyu tetap berada dalam jajaran manajemen puncak di perusahaan begitu pula soal warisan. Kalau kamu ingin Minkyu menjadi direktur utama, dia bisa mengambil alih salah satu perusahaan cabang. Ayah akan segera mengatur semuanya."

"Kenapa ayah tidak pernah mengerti?"

"Ayah sudah memikirkannya dengan sangat matang nak dan ayah yakin Asahi pasti bisa mengelola perusahaan dengan baik kedepannya."

"Oh ya? Bagaimana nasib perusahaan kalau dipegang anak tidak tau diri seperti Asahi? Dia bahkan selalu membangkang, selalu melawan ayah."

"Hanbin..."

"Asahi itu pembuat onar. Dia sering kabur dari rumah, laporan soal kebut-kebutan pasti selalu ayah terima, melanggar lalu lintas bahkan hampir nabrak pengguna jalan. Apa yang seperti itu patut menjadi pemimpin?"

Hanbin sedikit meninggikan suaranya setelah sedari tadi ia berusaha menahan amarahnya.

Seunghyun menghembuskan nafas panjang, bahkan ia tidak bisa membantah semua fakta yang diucapkan oleh Hanbin.

"Siapa yang kembali membawa nama baik perusahaan setelah kita pernah mengalami krisis? Siapa yang bisa membawa kontrak kerjasama dengan beberapa pembisnis ternama, bahkan sampai ke luar negeri? Minkyu ayah."

"Minkyu selalu mengabdikan dirinya untuk perusahaan, waktunya habis untuk itu. Lalu tiba-tiba ayah menunjuk Asahi menjadi penerus perusahaan? Omong kosong apa ini?!"

"Hanbin!"

Seunghyun kembali menghembuskan nafas panjang lalu mulai berkata, "Asahi anak Younghoon, secara legal dia bisa jadi penerus perusahaan."

Hanbin mulai mengepalkan tangannya namun ia masih mencoba untuk tetap sabar menghadapi Seunghyun.

"Asahi cucu kedua, Minkyu cucu pertama dan dia cucu laki-laki seperti yang selalu ayah inginkan. Kak Seulgi sudah tidak bisa mendapatkan haknya sebagai penerus perusahaan dengan alasan harus laki-laki yang menjadi direktur utama."

"Sampai akhirnya penerus perusahaan generasi pertama turun ke kak Younghoon. Lalu generasi kedua adalah cucu ayah, seharusnya jatuh pada Minkyu."

"Asahi anak Younghoon dan Younghoon adalah kakak kamu."

"Kak Younghoon dan kak Younghoon lagi, ayah selalu saja pilih kasih padaku dan kak Seulgi. Jadi sebenarnya ayah mengikuti silsilah atau hanya ego ayah untuk menjadikan anak tidak tau diri itu sebagai penerus perusahaan?"

"Hanbin!"

"Aku mohon sekali ini saja, ayah tidak mengesampingkan Minkyu. Dia tetap cucu ayah, cucu pertama ayah. Dia juga yang selalu bekerja dengan baik untuk perusahaan."

"Hanbin kalau kamu masih bersikeras, kamu bisa keluar dari rumah dan ayah bisa melepas statusmu dari keluarga Dharmendra."

"Ayah!" Hanbin benar-benar berteriak pada ayahnya sendiri.

Uncontrollable - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang