Dalam chapter ini serasa ganti genre cerita 😂
ENJOY! 🌻
***
Jihoon menghentikan langkahnya lalu berjalan mundur perlahan saat ia melihat tiga orang laki-laki yang berjaga di dekat pintu belakang, kini Jihoon bersembunyi di balik tembok.
Masih dengan mengawasi sekitar, Jihoon mengeluarkan stun gun yang sedari tadi tersimpan di saku jaketnya dan setelah siap ia mulai berjalan mendekati ketiga laki-laki itu.
"Selamat malam gaes," ucap Jihoon santai.
Ketiga laki-laki itu membalikkan badannya dan salah satunya langsung terjatuh karena terkena sengatan listrik dari stun gun yang Jihoon tembakkan, namun yang lainnya berhasil menghindar.
BUG – Jihoon memukul perut serta wajah dan menendang lutut laki-laki berbadan tinggi itu dengan menggunakan kaki kanannya.
"Hiaaa!" teriak laki-laki lainnya yang berlari dan menyerang Jihoon dari belakang lalu mengapitkan kedua tanganya pada leher Jihoon.
Jihoon tidak diam saja, ia menginjak kaki lalu menyikut perut laki-laki itu dengan siku kanannya sampai laki-laki itu terjatuh. Saat itu pula, Jihoon langsung bangun lalu menembak laki-laki itu dengan stun gunnya.
BUG – Jihoon terkena pukulan di wajahnya saat laki-laki bertubuh besar memukulnya dari samping.
Jihoon sedikit kehilangan keseimbangan namun ia masih memiliki tenanga untuk melawan laki-laki itu. Walau cukup lama melumpuhkannya, akhirnya Jihoon berhasil juga.
"Lumayan buat pemanasan," monolog Jihoon sembari meregangkan otot tangan dan kakinya.
Kini Jihoon mulai masuk ke dalam gedung dengan mengendap-endap. Sesampainya di dalam, Jihoon melihat Asahi yang sedang berkelahi dengan beberapa orang.
Selagi Jihoon menunggu waktu yang tepat untuk menyerang, Ryujin sedang berusaha melakukan sesuatu. Ryujin menggerakkan tubuhnya dengan sekuat tenaga, ia ingin membuat keributan.
"Ada apa? Mau bicara?" tanya Minjun dan Ryujin menganggukkan kepalanya.
Minjun membuka lakban pada mulut Ryujin lalu mendekatkan tubuhnya, sehingga telinganya sudah siap mendengarkan.
"Argh!" teriak Minjun saat telinganya digigit dengan kencang oleh Ryujin.
Minjun bangun dari duduknya lalu menampar Ryujin hingga terjatuh, namun hal itu justru membuat Ryujin senang.
Terdapat banyak sekali serpihan kaca beling di dekat tubuh Ryujin, dengan cepat Ryujin meraih dan mengambil serpihan kaca beling tersebut.
Baru saja salah satu anak buah Minjun akan menjambak rambut Ryujin, ia terjauh karena ditendang oleh Jihoon. Ryujin terkejut saat melihat Jihoon, namun yang terpenting saat ini ia harus menjauh dari sana.
Selagi Jihoon berkelahi, Ryujin menyeret tubuhnya dengan pantat dan tangannya ya bisa dibilang seperti ngesot. Posisi Ryujin saat ini masih dengan keadaan berbaring ke samping.
Di sisi lain, Asahi berkelahi dengan banyak orang sekaligus. Beberapa dari mereka sudah bisa dikalahkan, namun kini tantangannya adalah sebagian dari mereka mulai mengeluarkan senjata tajam.
"Oke kalau itu mau kalian."
Asahi mengeluarkan kawat dari saku jaketnya. Kawat bukan sembarang kawat, untuk memotong anggota tubuhpun bisa. Asahi menendang perut laki-laki yang menyerangnya hingga orang itu terjatuh lalu Asahi mencekik leher laki-laki itu menggunakan kawat langsung dari arah depan.
Tanpa Asahi sadari, ada seorang laki-laki yang memukul punggungnnya menggunakan bongkahan kayu namun Asahi tetap mencekik laki-laki di depannya itu sampai laki-laki itu tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ Kisah cinta antara seorang laki-laki bernama Asahi, calon penerus perusahaan teknologi ternama dengan seorang perempuan pemilik toko bunga, Ryujin. Awal mulanya, pertemuan Asahi dan Ryujin telah direncanakan sebelumnya. Tanpa sepengeta...