Tiga jam sebelumnya, pukul 18.30
Mobil Ryujin berhenti di salah satu peremptan jalan raya, tempatnya cukup sepi dan hanya ada mobilnya saja.
"Di perempatan terakhir, sebentar lagi sampai."
Begitu sekiranya isi pesan singkat yang dikirimkan Ryujin pada Asahi. Jadi begini, pada sore hari Ryujin ingin menikmati waktu sendiri dengan melihat senja di pantai dan akan mengunjungi Asahi setelahnya.
Sebelum pergi, Ryujin sempat meminta dua orang pengawal yang berjaga di depan rumah untuk pulang saja. Itulah sebabnya saat Sowon dan Jeonghan sampai di rumah, mereka tidak melihat para pengawal.
Lampu lalu lintas masih berwarna merah, selain mobil Ryujin kini ada mobil hiece yang berhenti tepat di samping mobilnya.
Awalnya Ryujin tidak curiga, sampai akhirnya terlihat beberapa orang turun dari mobil tersebut menggunakan pakaian serba hitam dan memakai maskai.
Ryujin mulai was-was namun ia berusaha tetap tenang , sampai salah satu laki-laki itu mengetuk pintu mobil. Merasa tidak aman, Ryujin hendak menancap gas namun kaca jendela tepat di sampingnya dipecahkan dari luar lalu pintunya dibuka dan Ryujin dibawa paksa.
BUG – Laki-laki itu terjatuh karena Ryujin memukul perut, dagu dan wajahnya. Baru saja akan lari, lengan Ryujin ditarik oleh laki-laki yang lain dan setelahnya Ryujin pingsan.
Satu jam kemudian, pukul 19.30
"Anda sedang menunggu seseorang tuan muda?"
"Ryujin, dia mau ke sini. Udah lewat satu jam tapi belom dateng juga."
"Apa sudah dihubungi?"
"Gak diangkat."
"Baiklah, biarkan saya saja yang menghubunginya. Acara gladi akan segera dimulai, tuan muda harus masuk ke dalam ruangan."
Pak kim membukakan pintu dan Asahi masuk ke dalam ruang pertemuan. Acara gladi pelantikannya tetap diadakan di rumah, keluarga Dharmendra memiliki ruang pertemuan sendiri.
Setelah Asahi masuk ke dalam ruangan, pak Kim mulai menelepon Ryujin namun tidak ada respon apapun.
"Semoga tidak terjadi hal buruk pada nona Ryujin," monolog pak Kim sembari mengirim pesan singkat pada Ryujin.
Saat ini, pukul 22.00
Gladi pelantikan sudah selesai, anggota keluarga Dharmendra dan beberapa orang yang berkepentingan sudah keluar dari ruangan.
Pak Kim menunggu di luar ruangan namun Asahi tidak kunjung keluar sehingga ia memutuskan untuk masuk ke dalam.
"Ada apa tuan muda?" tanya pak Kim.
"Ryujin belom pulang, aku dapet pesan dari Jihoon."
"Coba tuan menghubungi Jihoon."
Asahi menganggukkan kepalanya lalu mulai menelepon Jihoon dan tak lama panggilan telepon itu tersambung.
"Ryujin udah pulang?"
"Belom As."
"Pengawal suruhan gue masih di rumah lo?"
"Pengawal? Gak ada."
"Ini ulah lo kan?"
"Bukan lah, sumpah demi apapun ini bukan ulah gue As."
"Gue belom sepenuhnya percaya sama lo, tapi lebih baik kita cari Ryujin secepatnya."
"Kali ini percaya sama gue As, gue khawatir banget sama Ryujin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ Kisah cinta antara seorang laki-laki bernama Asahi, calon penerus perusahaan teknologi ternama dengan seorang perempuan pemilik toko bunga, Ryujin. Awal mulanya, pertemuan Asahi dan Ryujin telah direncanakan sebelumnya. Tanpa sepengeta...