Tiga jam sebelumnya, pukul 16.25
Setelah suara bel rumah berbunyi beberapa kali, akhirnya sang pemilik rumah membukakan pintu.
"Selamat sore tante Jisoo."
"Yeeun, Minkyu."
"Maaf tante kita datang ke sini gak bilang dulu. Aku tau alamat rumah tante dari pak Kim. Kebetulan pak Kim lagi gak bisa antar, jadi aku dateng bareng kak Minkyu. Gapapa kan tante?"
"Justru tante senang kalian datang berkunjung. Ayo masuk dulu nak."
Minkyu dan Yeeun masuk ke dalam rumah dan kini mereka duduk di sofa di ruang tamu. Jisoo sempat ke dapur, lalu tak lama kembali dengan membawa dua gelas minuman dan camilan.
"Diminum ya nak, maaf kalau gak seenak di rumah kalian."
"Gapapa tante, makasih," balas Yeeun.
Jisoo sudah duduk di sofa tepat depan Minkyu dan Yeeun. Kedua kakak beradik ini mulai mencicipi hidangan yang tersaji.
"Omong-omong, ada apa kalian datang kemari?"
Yeeun menyimpan gelas minumannya lalu berkata, "Aku kangen kak Asahi tante, apa kak Asahi ada di rumah?"
"Aduh sayang banget, Asahi udah pindah ke apartemen. Katanya sih tinggal bareng Ryujin."
"Ryujin pemilik toko bunga?" tanya Minkyu cepat.
"Iya nak Minkyu."
Mendengar jawaban Jisoo, otomatis Minkyu dan Yeeun saling pandang. Jadi, apakah benar yang dikatakan oleh Yuri? Begitu pikir mereka.
"Sebenarnya ada sedikit keributan tante, ini soal kak Asahi," ucap Yeeun.
"Kakek mencari Asahi."
Sontak Yeeun langsung melihat kearah Minkyu yang duduk di sampingnya, lalu buru-buru berkata, "Aku ke sini beneran karena kak Asahi tante, bukan diperintah sama kakek."
Jisoo tersenyum, "Iya nak Yeeun, tante percaya kok. Memangnya ada masalah apa?"
"Kakek mau menikahkan Asahi sama Yuri," balas Minkyu.
"Yuri? Bukankah mereka sudah putus ya."
"Putus?"
"Iya nak Minkyu. Sebentar, Asahi tidak pernah memberitahukan soal pernikahan. Itu berarti..."
"Kayaknya kakek bakalan maksa kak Asahi," balas Yeeun cepat.
"Tante tau kalau tante bukan lagi keluarga Dharmendra tapi tante tidak akan biarkan itu terjadi kalau karena paksaan."
"Maafin Yeeun tante, aku dan Haruto udah tau semuanya. Maaf karena aku gak bisa bantu tante."
"Sudahlah nak Yeeun, yang lalu biarlah berlalu. Tante lebih nyaman seperti ini, semua sisa hidup tante hanya untuk membahagiakan Asahi."
Minkyu maupun Yeeun tidak menanggapi, mereka mengerti apa maksud perkataan Jisoo. Walau Minkyu tidak suka pada Asahi, ia tidak menyangka atas apa yang telah terjadi.
"Oh iya nak Minkyu sekarang sudah jadi penerus perusahaan ya? Selamat ya nak."
"I..iya," balas Minkyu gugup, entahlah.
"Walau tante berharap Asahi menjadi penerus perusahaan tapi tante tidak bisa memaksakan Asahi. Tante yakin Asahi sudah memikirkannya matang-matang. Sebenarnya Asahi memang tidak ingin menjadi penerus perusahaan."
"Asahi gak mau jadi penerus?" batin Minkyu.
"Asahi menyetujui permintaan pak Seunghyun demi tante. Dia takut kalau pak Seunghyun tidak akan memberikan fasilitas kesehatan untuk penyembuhan sakit tante waktu itu. Dia juga selalu merasa bersalah atas kematian Sullyoon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ Kisah cinta antara seorang laki-laki bernama Asahi, calon penerus perusahaan teknologi ternama dengan seorang perempuan pemilik toko bunga, Ryujin. Awal mulanya, pertemuan Asahi dan Ryujin telah direncanakan sebelumnya. Tanpa sepengeta...