27 - I still love you

471 81 37
                                    

🎵🎵🎵

Beberapa hari setelah pesta ulang tahun Yuna, Asahi selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi Ryujin disela-sela kesibukan mempersiapkan pelantikan dirinya sebagai direktur utama.

Biasanya apabila di hari kerja sepulang dari kantor, Asahi mampir ke toko bunga Ryujin atau mereka akan bertemu di suatu tempat.

Kejadian waktu itu membuat Asahi menjadi lebih protektif pada Ryujin, ia takut hal buruk seperti itu terjadi lagi.

"Hari ini ada yang aneh gak? lo gak boleh pergi jauh-jauh sendirian, mending pakai taksi aja."

"Ya ampun Sa, lo bilang gitu udah berapa kali coba? Gue udah gede dan gue baik-baik aja."

"Enggak, pokoknya lo harus nurut sama gue."

"Gue selalu kasih kabar setiap saat, apa itu gak cukup?"

"Pas lo jatuh ke laut, apa lo bisa tau sebelumnya? Enggak kan? jadi berhenti ngelawan gue Ryu."

"Gue gak jatuh sendiri tapi ada yang dorong."

"Makanya itu, lo harus selalu gue pantau. Gue gak mau lo kenapa-kenapa Ryu. Gue juga bakalan cari tau siapa pelakunya."

Ryujin tersenyum mendengarnya, "Lo suka kan sama gue?"

Pertanyaan Ryujin sontak membuat Asahi terkejut, apalagi kini Ryujin mendekatkan dirinya sembari menatapnya.

"Minggir! Wajah lo menghalangi pandangan gue," balas Asahi sembari menyentuh kepala Ryujin lalu menggesernya agar menjauh darinya.

Benar, saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat. Hanya di akhir pekan, Asahi dan Ryujin dapat menghabiskan waktu lebih lama dibandingkan hari biasanya.

"Bener kan lo suka sama gue?"

Bukannya berhenti, Ryujin kembali menatap Asahi walaupun dari samping. Ia juga bermain-main dengan lengan Asahi.

"Jangan sentuh gue Ryu!"

"Lo perhatian sama gue, lo khawatir sama keadaan gue, lo nolongin gue, lo jagain gue beberapa hari ini, bahkan lo ciu..."

"Stop!"

Perkataan Ryujin terhenti, tingkah Asahi justru membuatnya tertawa. Apalagi saat ini wajah Asahi mulai memerah, sepertinya ada yang malu.

"Asahi, apa hati lo pernah berdebar karena gue? Pernah gak bisa tidur cuma gara-gara pengen ketemu sama gue? Nafsu makan lo hilang karena mikirin gue? Apa lo pernah cemburu?"

Semua pertanyaan yang dilontarkan itu sebenarnya adalah kondisi dan perasaan yang dialami oleh Ryujin sendiri.

Asahi diam tidak membalas pertanyaan Ryujin, sebenarnya ia sedang mengontrol degup jantungnya yang berdetak tidak karuan. Jelas sekali jawabannya adalah iya, namun Asahi gengsi untuk mengakuinya langsung di depan Ryujin.

"Becanda loh Sa, jangan dipikirin ya semua ocehan gue tadi."

Ryujin tertawa karena berhasil menggoda Asahi, lalu kini ia duduk dengan benar kembali di kursinya sembari menatap lurus ke depan.

"Iya," ucap Asahi tiba-tiba.

"Hah?"

"Iya."

"Iya apa?"

"Pertanyaan dari lo, semua jawabannya iya."

Sontak Ryujin langsung menoleh pada Asahi. Tak bisa berlama-lama seperti itu, kini ia memalingkan wajahnya dan melihat pemandangan luar dari kaca jendela mobil. Tak hanya itu, Ryujin memegangi pipinya karena tersipu.

Uncontrollable - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang