01 Pembukaan tirai cerita

50 3 0
                                    


"Selamat pagi matahari, hari ini lu cerah aja ya... Plissss gue mohon, soalnya basket gue penting."

🕊️Danu Satya🕊️

"Mama bilang kalo gue berangkat harus nyiram bunga, tapi kok sekarang bunga nya udah Pada ngilang"

🍂Prasetyo Adi 🍂

"Motor gue masuk bengkel jadi kita naek angkot aja ya"

🌀Abimanyu Yanuar🌀

"Punya hubungan itu dijaga pak, entar kalo dah hilang orangnya baru dicariin"

🌉Hwan lee🌉

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

    Azan subuh telah berhasil membangunkan Danu dari mimpi tidurnya, mimpi Danu tidak buruk dan tidak juga baik, hanya tentang romantika mimpi pada umumnya. Kegiatan Danu setelah bangun, sholat dan mandi adalah membantu Bu Andin untuk menyiapkan menu sarapan bersama Dian dan Rifan. Danu adalah anak tertua di panti dan Dian serta Rifan hanya selisih 2 tahun dengan usia Danu saat ini. Usia Danu sudah 17 tahun dan duduk di bangku kelas 11 MIPA 3. Dian dan Rifan adalah anak kembar yang ditemukan oleh Bu Andin didepan gerbang panti dalam keadaan masih bayi yang baru lahir.

   Setelah semua menu sarapan sudah siap, seluruh adik-adik panti digiring oleh Rifan menuju meja makan, semuanya menyantap sarapan dengan lahap kecuali Danu, ia setelah membantu ibu Andin tadi di dapur, sudah pergi pamit berangkat terlebih dahulu dengan alasan ada tugas yang harus diselesaikan, padahal itu hanya sekadar alasan bagi Danu, ia lebih nyaman menyantap sarapannya saat sudah sampai dikelas nanti. Karena Danu sebenarnya lebih menyukai suasana hening. Danu bukannya tidak suka terhadap adik-adik pantinya melainkan ia hanya tidak tega bila mereka sudah membahasa tentang nasibnya yang ada belum diadopsi sedangkan satu per satu teman-teman nya sudah ada yang pergi.

   Seperti dugaan Danu sebelumnya, ia hari ini memang benar dijemput oleh Bima, Danu tidak mengetahui maksud dan tujuan Bima sebenarnya apa, ingin sekali Danu menanyakan nya namun ia selalu mengurungkan niat untuk bertanya. Karena setiap Danu bertemu Bima, ia selalu melihat bahwa Bima tidak memiliki niat untuk membuka suara, sehingga itu juga yang membuat Danu mengurungkan niatnya.

"Lu udah siap aja, gue bawa motor cepet tadi cuma buat jemput Elu" ucap Bima sembari memberikan helm nya kepada Danu.

"Lah salah lu juga ngapa bawa cepet" Balas Danu saat menerima helm.

"Lah tujuan gue kan biar bisa bareng lu Bambang" sahut Bima yang selalu sensi bila bersama Danu.

"Ya udah kita berangkat, gue belum sarapan soalnya" ucap Danu.

"Hah lu belum sarapan... Ya udah lah kita harus cepet sampe di sekolahan, aduh kebiasaan banget nih sahabat gue ini" balas Bima yang hanya di senyumin oleh Danu.

    Jarak panti dengan sekolah Danu cukup terbilang dekat hanya berjarak 500 meter saja. Danu bersekolah di SMA Negeri Cahaya Pelita. Ia masuk ke sini karena prestasi yang ia dapat saat di bangku SMP dulu.

    Sesampainya di parkiran sekolah, mata Danu langsung tertuju dengan seorang murid perempuan yang menabrak Bima.

"Aduh.... mba, kak, dek atau siapa lah itu kalo jalan hati-hati ya... Kan jadi saya yang ditabrak..." Ucap Bima sambil membersihkan baju dan celananya.

ANTARA GARIS SEMU DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang