28 RAHASIA

2 0 0
                                    

Pagi ini Deon sudah mengajak Nuri berjalan jalan di taman dekat kediamannya. Mereka berjalan santai pasalnya bulan depan mereka akan melangsungkan acara pernikahan. Putusan banding di pengadilan bulan lalu telah membuahkan hasil positif. Persyaratan Nuri untuk bisa menikah muda telah memenuhi kelengkapan syarat.

"Nuri.." panggil Deon mendekat kearah Nuri berdiri sambil menangkapi kupu-kupu yang berterbangan.

"Iya kak" jawab Nuri yang membalikkan badannya. Hampir saja Nuri terjatuh Untungnya saja tangan Deon sigap menangkap badan Nuri yang sangat imut itu.

"Makasih kak" mereka berdua berjalan menuju bangku.

"Kamu masih canggung ya jadi manggil Kaka nya berkelanjutan?" Deon mengelus kepala istrinya tersebut.

"Maaf ka, aku belum terbiasa padahal nikahnya udah berbulan-bulan." Nuri sebenarnya malu kalo menyebut dirinya sebagai istri Deon.

"Gimana komunikasi kamu sama temen-temen kamu, masih lancar kan?" Kali ini Deon membalikkan wajah Nuri untuk menatap dirinya.

"Masih kak.." Nuri tersenyum lepas.

"Gimana rencana kuliah kamu, jadi mau kuliah tahun depan?" Deon sedang dimabuk rasa sayang nya terhadap gadis berbadan kan imut ini.

"Jadi kak, aku mau fokus aja belajar jadi istri buat Kaka" jawabnya dengan menghadap ke Deon.

"Jadi temen-temen kamu sampe sekarang belum tahu kalo kita sudah menikah" Deon mendapat anggukan dari istrinya tersebut.

"Katanya Danu kuliah di Kalsel ya?" Entah ini sudah menjadi pertanyaan yang keberapa Deon tanyakan dengan dirinya. Namun Nuri tidak mempermasalahkan. Mungkin saja ada ikatan batin Danu dengan suaminya ini.

"Iya Kaka Danu Satya kuliah di Banjarbaru Kalsel." Tiba-tiba saja Nuri menyadari ada kejanggalan nama suaminya dengan nama Danu.

"Tunggu sebentar kak, aku kok ngerasa ada sesuatu ya" Nuri menarik tangan Deon.

"Apa.. apa..? Kamu ngerasa ada yang sakit, dimana sayang" Deon mendapatkan gelitikan dari Nuri karena memanggil Nuri dengan sebutan sayang.

"Ihhhh Kaka aku serius.. kaya ada yang aneh" Nuri meraju manja terhadap Deon.

"Iya Nuri, apa yang aneh?" Kali ini Deon serius mendengarkan Nuri berbicara.

"Ini kebetulan atau apa kak? Kok nama Kaka dan Danu itu sama ya..? Ada Satya nya." Kini Deon dibuat mati kutu oleh pertanyaan dari Nuri.

"Emmmmmm... Nanti aku jelasin ya, tapi gak sekarang, soalnya aku lapar. Kita pulang yuk.." jawab Deon mencoba untuk mengalihkan perhatian dari Nuri.

"Kaka lapar ya.. ya ampun maaf kak aku terlalu sibuk nanya Kaka, iya gak apa nanti kita lanjutin lagi" syukurnya perhatian Nuri berhasil ia alihkan walaupun harus sebentar.

Rencananya Deon hari ini ingin mengajak Nuri ke makam kedua orangtuanya sekalian di atas makam Deon akan menjelaskan semuanya. Kini mereka berjalan menuju arah pulang. Ditengah perjalanan Deon berpapasan dengan ibu Andin. Selama ini hanya ibu Andin dan anak panti serta warga setempat, yang mengetahui hubungan pernikahan Deon dengan Nuri.

"Ibu.." begitulah sapa nuri kepada ibu Andin.

"Iya.. eh baru abis jalan jalan ya pengantin baru.." jawab ibu Andin yang mendapat senyuman manis dari Nuri.

"Saya izin masuk dulu Bu" pamit Nuri pada ibu Andin dan suaminya.

"Nak Deon kapan mau beritahu Nuri soal masa lalunya" tanya ibu Andin yang sangat ramah.

"Nanti Bu setelah sarapan, saya masuk dulu Bu" Deon berpamitan dengan ibu Andin.

********************

ANTARA GARIS SEMU DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang