"Ini kali pertama aku lihat cewe itu sebagai cewe bukan cuma sekadar teman saja"🍂🍂🍂
"Wah hari ternyata hujannya deras"
🌀🌀🌀
"Aku patah hati tapi terhibur oleh Tio yang jatuh cinta"
🕊️🕊️🕊️
"Kamu mau jalan ke mana biar aku antar ya"
🌉🌉🌉
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Saat Nadia masuk kedalam semua mata tiba-tiba tertuju padanya. Tentu saja semua terkejut dengan kehadiran Tio yang membawa masuk Nadia. Nadia membawakan buah yang kebetulan sekali sama seperti yang dibawa oleh Danu. Hwan tampak kagok saat melihat kajadian seperti ini."Lu bawa buah juga ya" ucap lyodra.
"Iya aku bawa buah buat Hwan, kamu kayanya kecapekan deh kena angin tadi malam" jawab Nadia.
"Maybe" jawab Hwan.
"Cepet sembuh ya, aku taro buahnya disini jangan lupa buat dimakan ya jangan cuma dicicipin." Gurau Nadia.
"Wah pas banget Danu juga bawa buah yang sama kek punya lu" ucap Hwan.
"Oh iya, wah pas banget ya" sahut Nadia.
"santai aja" ucap Danu.
"Oh iya gue cabut dulu ya, duluan" ucap Danu.
Nadia ingin memanggil Danu untuk dimintai bantuan namun belum sampe nama Danu terucap Tio sudah mengajaknya untuk pulang bareng.
"Lu pulang sama gue ya, tunggu lima menit aja nanti gue antar lu" ucap Tio.
"Eugggghhh iya Tio, aku tunggu diluar aja ya" jawab Nadia.
"Okeh.." jawab kembali Tio yang langsung bergegas membereskan isi tas nya sedangkan Nadia telah keluar ruangan.
Sehingga yang tersisa orang menjenguk Hwan adalah Nuri, lyodra dan Bima. Hwan terus melihat gelagat mencurigakan dari Tio. Seumur umur ia bersahabat dengan Tio belum pernah ia melihat sahabatnya dekat dengan cewe, boro boro mengantarkan pulang jalan bersama ke kantin aja beribu ribu alasan sudah ready di kepalanya. Nah sekarang, ia terlihat seperti menaruh perasaan pada orang yang baru datang di circle kami. Kalaupun benar apa yang dia targetkan, ia tentunya akan ikut merasa senang bahwa seorang Tio dapat mencuri start duluan dari cowo lain. Tapi hanya satu yang paling Tio takutkan apabila Nadia nanti akan menjadi awal penghancur circle persahabatan mereka berempat, namun Hwan hanya sebatas mempradugakan perasaaan nya.
Setelah Tio membereskan barang-barang miliknya ia segera bergegas untuk keluar ruangan dan berjalan menuju koridor menghampiri Nadia.
Setibanya mereka di parkiran ternyata Tio seperti melihat siluet seseorang yang ia kenal cukup lama. Tio menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Nadia yang merasa ada yang sedang Tio lihat pun bertanya pada orangnya. Namun Tio hanya mengatakan tidak ada apa-apa. Siluet yang dilihat Tio adalah siluet seorang cewe namun seketika saja ia bingung. Mana mungkin cewe itu tiba-tiba saja datang tanpa kabar. Diperjalanan pulang Tio selalu saja mengajukan pertanyaan kepada Nadia. Dari mulai yang seru sampe yang random pun Tio ajukan. Nadia tentunya tidak akan merasa keberatan karena ia sangat suka tipe teman yang seperti Tio ini. Sesampainya dirumah Nadia ternyata Abang nya baru saja mengeluarkan motor. Namun karena melihat adiknya didepan pagar abangnya pun mengurungkan niat mengeluarkan.
"Makasih ya Tio, jadi harus ngerepotin kamu terus, mana harus dianter pulang" ujar Nadia.
"Iya santai aja," jawab Tio yang menggantung.
"Oh iya aku baru ingat kalo cemilan yang kamu bikin kemarin itu enak Lo" ucap Nadia.
"Syukur deh kalo enak jadi gak mubazir" jawab Tio.
"Tio aku punya satu kalimat buat kamu" ucap Nadia.
"Apa tuh...." jawab Tio.
"Kamu itu kaya lebah, selalu aja punya cara supaya bisa dapetin nektar" ucap Nadia sambil tersenyum.
"Idih ya Allah bisa saja kamu mah..." Jawab Tio yang tersipu malu.
"Ya udah aku pamit dulu ya bye bye..." Pamit Tio.
"Iya hati hati dadah juga" balas Nadia.
Dilain tempat, lyodra dan Nuri yang masih stay di rumah sakit pun berpamitan kepada Hwan untuk pulang. Nuri jujur saja perasaan nya tentu sedang tidak baik-baik saja setelah melihat kepergian Tio mengantarkan pulang Nadia. Selama waktu yang telah ia lalui bersama dan menjadi teman Tio, belum pernah ia ditawarkan untuk diantar pulang. Pernah Nuri meminta bantuan Tio untuk mengantarkan ia pulang tapi bukan mendapatkan jawaban yang ia inginkan malah sebaliknya Tio meminta Bima untuk mengantarkan dirinya pulang. Waktu itu Tio beralasan karena ia akan ikut latihan badminton bersama dengan Hwan dan tidak bisa membantunya. Nah sekarang dengan tangan terbuka Tio sangat bersedia mengantarkan Nadia untuk pulang. Sungguh aneh padahal namun Nuri pun tidak bisa berbuat apa apa lantaran perasaannya hanya ia yang tahu dan lyodra saja orang yang mengetahuinya tanpa memberi tahu siapapun itu.
"Hwan kita pulang duluan ya, hati hati lu, jaga kesehatan juga" pamit lyodra.
"Iye... Makasih udah jengukin sama bawa buah tangan" ucap Tio.
"Oke bye bye" ucap Nuri.
Setalah mereka berdua keluar kamar rawat Tio, hanya berselang beberapa menit saja masuklah seorang perempuan seumuran dengan Tio. Tentu saja dirinya terkejut karena melihat sosok yang sama dengan yang pernah pergi meninggalkan semuanya yang ada di dunia SMA dan mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang.
Bersambung....
Jadi..
Nama abangnya Nadia itu :Ilham Pramana
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA GARIS SEMU DAN SENJA
Teen FictionIni sebuah kisah dari sebuah perjalanan hidup yang singkat milik Danu Satya. Seorang pemuda yang harus bertahan hidup di panti dan berjuang sendiri tanpa orang tua, ia hanya memiliki wali hidup yaitu ibu pemilik panti. Dibesarkan di dalam lingkungan...