"Terimakasih telah menjadi yang paling baik dan pernah ada"🌉🌉🌉
"Cowo yang merjuangin satu cewe sampe akhir itu limited edition banget"
🍂🍂🍂
"Berawal dari kenalan, dan berakhir oleh kenangan"
🕊️🕊️🕊️
"Tersakiti oleh ekspektasi sendiri"
🌀🌀🌀
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Namun belum sempat tawarannya terucap, Tio sudah menawarkan terlebih dahulu kepada Nadia, dan juga mengatakan bahwa dirinya ingin mengantar kan nadia Pulang kemudian meminta izin pada Bima selaku orang yang bertanggung jawab atas Nadia.
Bima hanya mengangguk saja tanpa memberikan respon lain. Ia benar-benar merasa ada yang salah terhadap sikap Tio hari ini. Karena tidak pernah dirinya melihat Tio seperti sekarang, Dimana ia mengalami perubahan sikap 180°.
Setelah mendapatkan restu persetujuan dari Bima Tio lantas beranjak menuju garasi untuk mengeluarkan motor matic beat kesayangannya. Diantara keempat anggota merpati Squad hanya lah Tio yang memakai motor matic dan menjadikannya motor kesayangan. Padahal motor milik Tio lebih lengkap dari motor yang dimiliki oleh Bima. Tio memiliki motor trail, moge sport, motor bergigi Honda dan Yamaha, dan tidak lupa matic beat. Sedangkan Bima hanya memiliki motor gede sport dan motor bergigi Honda saja.
Sepanjang jalan Tio tidak kehabisan akal untuk bertanya pada Nadia. Segala sesuatu ia tanyakan pada gadis yang sedang ia bonceng tersebut. Tio bukan hanya terpikat oleh pesona Nadia namun bisa saja hati nya kini telah menemukan sebuah nama untuk ia perjuangkan. Nadia yang memang anaknya sangat ramah tentu saja ia tidak keberatan oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh Tio. Nadia malah senang karena merasa mempunyai teman yang sefrekuensi oleh dirinya.
Jarang sekali Nadia menemukan orang yang sama seperti Tio. Bahkan ia sering menemukan cowo yang sama seperti Bima terlalu menjaga jarak namun memiliki jiwa kepedulian yang sangat tinggi. Sedangkan Tio ia seperti merasa masa bodo dengan lingkungan sekitarnya yang bisa saja menganggap ia berbeda.Hanya butuh waktu tujuh menit saja perjalanan dari rumah Tio dan Nadia. Sesampainya dirumah ternyata Nadia telah disambut oleh kehadiran abangnya yang memasang wajah dingin menatap Tio. Nadia yang menyadari bahwa abangnya merasa asing dengan Tio segera menyuruh Tio untuk segera pulang karena alasan ia sudah capek. Tio pun menuruti perkataan Nadia, dan pulang. Sedangkan abangnya Nadia pun kini memasang wajah seperti bertanya dia siapa namun tak terucap lantaran Nadia telah memilih untuk kabur ke kamar.
"Kita masih ada urusan ye besok pagi lu kudu jelasin siapa yang anterin lu pulang" ucap abangnya.
"Iya nanti aku jelasin" jawab Nadia dari balik pintu kamar.
Jarak usia Antara Nadia dengan abangnya hanya 2 tahun saja, jadi tidak heran apabila abangnya sering dikira pacarnya Nadia oleh teman teman Nadia saat di Bogor dulu.
Nadia baru saja teringat bahwa tadi Tio meminta nomor ponselnya, dan saat ia membuka ponselnya ternyata benar telah banyak notif masuk dari nomor yang belum tersimpan tetapi saat dibacanya itu adalah nomor milik Tio.
🌼🌼🌼🌼
'Tio beda ya sama Bima dan Danu, dia kek lebih manis gitu dari kedua orang yang sekelas sama aku ,ramah dan banyak bicaranya.' batin ku
'Padahal ini baru hari pertama ku tapi aku sudah lumayan banyak dapatkan teman gak kaya seperti di Bogor, aku gak punya banyak teman dan terlebih ya aku di hakimin tanpa alasan kuat di BK sampe sampe mama meminta ku untuk pindah saja ke sini. Ternyata doa mama terkabul, aku bisa dapetin temen baru dan cepat saat aku pindah ke sini.' lanjut ku saat memejamkan mataku.
Aku tinggal dirumah hanya bertiga sama mama dan Abang sedangkan papa......... Aku tak tahu dimana keberadaan beliau, aku pun juga belum pernah melihat wajah papa, mama dan papa tidak Pernah bercerai namun papa menghilang saat aku baru lahir. Sehingga selama 17 tahun ini aku hidup tanpa kehadiran sosok ayah, jujur ada sebuah kekosongan di relung hati saat melihat anak-anak lainnya dapat berpuas hati bercanda gurau bersama papanya sedangkan aku tidak bisa melakukan hal tersebut. Saat aku bersedih Abang ku selalu ada untuk menghiburku. Sedikit terobati namun bisa saja terus berulang dengan tempat dan kondisi yang sama.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Pagi ini Hwan tiba-tiba mengalami demam yang tinggi, sehingga ia harus segera dilarikan kerumah sakit depan rumahnya. Tio, Danu dan Bima datang menjenguk kondisi sang sahabat ya tersebut, terlihat Danu membawakan buah kegemarannya Hwan dan Bima membawakan susu uht kegemarannya Hwan juga sedangkan Tio ia hanya badan dan sebuah senyuman saja. Senyuman milik Tio itu manis dan Hwan selalu suka melihatnya. Selang 20 menit setelah kedatangan sahabatnya terlihat juga kehadiran Riri dan lyodra. Mereka berdua juga sahabatan namun terpisahkan oleh jurusan dan ruang kelas. Riri membawakan buah juga untuk Hwan dan sekarang Hwan bingung harus memakan buah yang mana, apakah dari Danu sahabatnya atau dari Riri yang manis. Sedangakan lyodra ia membawakan sebuah hampers berisikan coklat untuk Hwan teman sekelas nya.
Kabar Hwan yang masuk rumah sakit cukup cepat tersebar dan pada akhirnya sampai juga pada telinga Nadia. Ia datang ke rumah sakit diantar oleh abangnya, dan saat ia telah tiba di depan pintu tiba-tiba saja Tio juga keluar dari dalam dan hampir saja Nadia ingin mengetuk hidung mancungnya milik Tio. Tentu saja mereka berdua sama-sama terkejut dan Tio ia bukannya marah terhadap Nadia namun Tio hanya tertawa renyah oleh tingkah lucunya Nadia.
"Untung aja hidung gue gak jadi kena ketuk tangan lu ya" ucap Tio
"Sorry, aku gak sengaja beneran" jawab Nadia yang tersipu malu oleh ucapan dari Tio tadi.
"Lu mau jengukin Hwan, dia didalam" ujar Tio.
"Aku belum terlalu akrab sama dia, emang boleh ya aku jengukin dia" jawab Nadia.
"Iya boleh atuh, masa orang ngejenguk salah, iya kan juga namanya baru Ken nanti kalo udah lama bakal akrab juga kok" tambahnya Tio.
"Iya deh aku mau masuk, makasih atas kalimat motivasinya, hehehehe" tanggap Nadia.
Saat Nadia masuk kedalam semua mata tiba-tiba tertuju padanya.
Bersambung....
Penasaran gak sih siapa nama abangnya Nadia
..👉🏻👈🏻..
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA GARIS SEMU DAN SENJA
Teen FictionIni sebuah kisah dari sebuah perjalanan hidup yang singkat milik Danu Satya. Seorang pemuda yang harus bertahan hidup di panti dan berjuang sendiri tanpa orang tua, ia hanya memiliki wali hidup yaitu ibu pemilik panti. Dibesarkan di dalam lingkungan...