21 ANGKASA

4 0 0
                                    


"Jika tirai ini tak dapat ku buka, maka akan ku pastikan kamu yang akan membukanya"

🕊️🕊️🕊️

"Langit begitu indah ketika ku lihat di sore hari"

🌼🌼🌼

"Aku tak ingin terlibat di dalam hubungan yang rumit, ini pilihan kamu kita tetap jalan di garis yang sama atau kamu lebih memilih untuk berhenti melangkah"

🌺🌺🌺

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Danu bangun di pukul 04.20 WIB. Sebentar lagi azan akan berkumandang, tak lupa ia pergi ke kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu dari penghuni panti yang lainnya.

Saat berjalan menuju kamarnya, ternyata Rifan sudah bangun dan membuka daun pintu.

"Eh Abang.. baru abis mandi ya?" Tanya Rifan yang masih enggan membuka matanya seratus persen.

"Iya, kamu cepetan gih mandi kan mau ada ujian sesi pagi kan?" Jawab Danu yang mengelap rambutnya menggunakan handuk.

Danu hari ini libur sekolah karena di sekolahnya sedang dilaksanakan rapat tahunan guru. Ia berencana untuk pergi ke suatu tempat dimana seluruh hidupnya akan ia baktikan untuk orang yang membutuhkan dimasa depan.

Setelah melaksanakan ibadah sholat subuh, ia segera membantu ibu panti dan menyiapkan menu sarapan untuk adik-adiknya.

"Abang Danu hari ini mau kemana kok rapi" tanya salah satu adik panti Danu yang bernama Cahyani.

"Abang mau pergi, sebentar aja kok" jawab Danu yang berdiri dan ingin meninggalkan meja makan.

"Abang angkasa boleh ikut tidak?" Tanya angkasa anak panti yang paling mungil badannya karena baru saja berusia 3 tahun.

"Yah angkasa, maaf ya gak bisa dek, Abang perginya harus sendirian soalnya naik angkutan umum, nanti kalo Dede ikut Abang takut Dede hilang sayang" jawab Danu yang mencoba memberikan penjelasan yang mampu dimengerti oleh anak kecil tersebut.

"Abang kasa mau ikut..." Rengek angkasa menatap kedua mata Danu.

"Ibu... Angkasa tidak mau menurut dengan Abang" lapor salah satu teman angkasa.

"Angkasa... Dede tidak boleh seperti itu dengan Abang, Abang kan mau pergi, angkasa harus patuh dengan omongan Abang ya.." bujuk ibu Andin.

"Danu pergi dulu ya Bu, assalamu'alaikum" pamit Danu sambil berjalan.

"Iya sayang, hati hati ya, ibu tak ingin kamu kenapa-kenapa sayang" jawab ibu Andin.

"Iya bu.." jawab Danu.

Tujuan kepergian Danu kali ini adalah ke kantor kepengurusan PERDAMI (Persatuan dokter spesialis mata Indonesia). Yups benar sekali Danu ingin mendaftarkan diri sebagai pendonor apabila ketika meninggal maka niat baiknya ini dapat ia jalankan sesuai fungsinya.

Sebulan yang lalu Danu telah meminta izin pada ibu Andin selaku walinya, tentu saja ibu Andin harus mengetahui dan memberikan persetujuan atas niat baik Danu. Awalnya ibu Andin keberatan untuk memberikan izin. Namun, saat ibu Andin mendapatkan telpon bahwa keluarga yang mengadopsi Damar telah berada di kota yang sama dengan tempat tinggalnya serta Danu. Maka ke khawatiran ibu Andin sedikit berkurang.

ANTARA GARIS SEMU DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang