15 Segitiga dan berujung kasus

2 0 0
                                    

"Dia sudah menghindar, seharusnya kamu sadar, bukan mengejar"

🌺🌺🌺

"Matahari dan bulan itu tidak bisa bersama jalannya namun mereka tetap bisa bertemu, lalu dinamakan gerhana matahari"

🍑🍑🍑

"Indah sekali bunga mawar namun sakit sekali apabila tertusuk dirinya. Karena yang indah tidak selalu aman"

🍎🍎🍎

"Jika aku memilih untuk bersama itu berarti aku yakin akan hati ku padamu"

❄️❄️❄️

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Sepanjang jalan Bima selalu mengajak ngobrol Nuri agar ia merasa dekat dengan Nuri.

"Lu kaga mau aja gituh Deket sama kita kita lagi, maksud gue lu bisa kok gabung sama kita lagi pula kan ada Riri sama Nadia sekarang yang bisa lu ajak ngobrol." Ucap Bima.

"Lu confess ke gue ya" balas Nuri tersenyum.

"Enggak, gue cuma nawarin lu aja." Jawab Bima.

"Gue pengen sih bisa gabung sama kalian tapi gue juga belum akrab sama Nadia juga kan" jawab Nuri.

"Akrab mah soal gampang itu.. lu cukup berubah Kaya Nuri yang kita kenal aja udah cukup kok" jawab Bima.

"Maksudnya" tanya Nuri.

"Iye lu cukup jadi Nuri yang sebelum Oliv dateng" jawab Bima.

"Bim... Bim... Bima.. gue turun disini aja ya" ucap Nuri setelah diam karena mendengar kalimat terakhir Bima.

"Kenapa.. kan masih didepan gang rumahnya" jawab Bima.

"Gak papa, gue turun disini aja, gue juga udah biasa kok, thanks ya" jawab Nuri.

"Titip salam ya buat ibu lu, gue juga kangen nih sama bekal buatan ibu lu" jawab Bima dengan senyum yang terukir.

Nuri memang merasakan Bima jarang tersenyum dengan cewe kecuali Nadia dan dengan nya. Namun perasaan Nuri masih sama untuk Tio dan tidak berubah sama sekali.

Bima sepertinya harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa membuat hati Nuri berubah kepada dirinya. Ia ingin nama yang Nuri sebut itu bukan nama sahabatnya namun namanya sendiri yang disebut oleh gadis yang kini ia simpan perasaan sukanya.

...........

Tio mengantarkan pulang Nadia sampai rumahnya. Saat sampai bang Ilham keluar dan kaget lantaran yang menjemput adiknya dengan yang mengantar pulang berbeda orangnya.

"Bang Ilham..." Sapa Tio ramah.

"Iye.. buset yang jemput ama yang Anter beda orangnya ini begimane ceritanya.." jawab bang Ilham terkejut.

"Iye kita sahabatan jadi gantian nganter adeknya Abang" jawab Tio dengan menepuk bahu bang Ilham.

"Ya udah lu masuk aja sana motor temen lu atau motor lu di garasi tengah." Jawab bang Ilham.

"Oke bang.." jawab Tio.

"Oh iya motor lu disamping motor gue ya yang warna biru" lanjut bang Ilham.

"Warna biru ya.." jawab Tio seketika kabur pandangan nya untungnya saja ada Nadia dibelakangnya.

"Tio... Kamu gak apa apa kan, kamu pusing ya.." ucap Nadia.

"Iya sedikit pusing, nad motor si Bima lu baris ke berapa dari samping kiri" tanya Tio.

ANTARA GARIS SEMU DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang