"Yang tulus akan tetap berdiri bersama yang yang berharga"🌀🌀🌀
"Jika kamu berdiri di sebuah jembatan langkah mana yang akan kamu hindari"
❄️❄️❄️
"Mencintai itu sama saja dengan membangun Piramida sakit hati. Belum, sekarang kamu memang belum menemuinya namun kelak rasa cinta mu lah yang akan memberikan rasa sakit yang sangat hebat."
🌼🌼🌼
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Tio berlari menyusuri lorong deret kelas 12. Hari ini seluruh angkatan 32 merayakan hari kelulusan mereka. Banyak diantara mereka membawa orang tua, dan sebagian kecil dari angkatan ini hanya merayakan sendiri saja. Sama hal nya seperti Danu, ibu Andin sedang berada di study tour anak anak panti yang masih kelas 4 dan 5. Sehingga dihari yang berbahagia bagi Danu beliau tidak dapat berhadir.
Saat Tio sedang berlari menghampiri kelas Danu dan Bima, ia tidak sengaja bertabrakan dengan Deon.
Kedubrrrrraaaaakkkkk......
"Aduh astaghfirullah, kamu gak papa Tio?" Tanya Deon yang memastikan bahwa orang yang ditabrak ini memang baik-baik saja.
"Eh iya kak, gue yang seharusnya minta maaf karena larinya kekencangan." Jawab Tio yang membersihkan jas yang ia bawa.
"Kamu lari lari gituh emangnya mau ngapain?" Tanya Deon kepo.
"Dateng ke kelas pacar gue Ama sahabat gue lah" balas Tio yang menunjuk kelas 12 MIPA.
"Ouhhhh ya udah lu lanjutin aja kegiatan kamu" jawab Deon yang berjalan berlawanan arah dengan Tio.
Maksud dan tujuan kedatangan Deon hari ini adalah untuk memberikan paper bag mungil yang berisikan hadiah untuk Nuri calon bini nya.
Sesampainya Tio di kelas, ternyata anak anak kelas tersebut sedang berfoto kelulusan di bawah sana lebih tepatnya lapangan basket.
"Buset gue Dateng ternyata pada asyik foto foto dibawah." Julid Tio.
Hwan datang dengan penuh ketenangan sampai-sampai Tio yang sedang duduk dikursi Bima pun tidak merasakan kehadiran salah seorang sahabatnya tersebut.
"Lu kenapa manyun? Senyum Napa" ucap Hwan menatap kelopak matanya Tio.
"Kaga ah, sebel kaga disemangatin ayang" jawab Tio mendongakkan kepalanya.
"Emang lu aja yang punya ayang di kelas ini, gue juga Maemunah " seru Hwan yang menggelngkan kepalanya.
"Oh iya ayang lu kan bestie pacar gue yak, astaga kaga nyadar." Jawab Tio.
Berhubung karena kelas MIPA seluruhnya sudah berfoto ria, mereka pun akhirnya kembali ke kelas masing-masing untuk hari terakhir nya.
Dari langkah kaki nya saja sudah terdengar suara yang begitu nyaring. Danu, Bima, Riri dan Nadia bersamaan masuk ke kelas. Mereka terkejut oleh keberadaan Tio dan Hwan yang sudah sangat nyaman Mabar dikursi milik Danu dan Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA GARIS SEMU DAN SENJA
Fiksi RemajaIni sebuah kisah dari sebuah perjalanan hidup yang singkat milik Danu Satya. Seorang pemuda yang harus bertahan hidup di panti dan berjuang sendiri tanpa orang tua, ia hanya memiliki wali hidup yaitu ibu pemilik panti. Dibesarkan di dalam lingkungan...