SEMBILAN

652 55 30
                                    

Ye-jin sedang berjibaku dengan laptop dan layar khusus untuk mendesain. Lingkungan kerjanya cenderung santai, contohnya para karyawan diperbolehkan untuk menonton TV kapan saja di kantor. Selain itu mereka juga diperbolehkan untuk makan dan minum sambil bekerja.

Pada saat Ye-jin melakukan pekerjaannya, dia mendengar suara dari televisi yang memberitakan Taehyung. Gerakannya terhenti, menyimak: "..... Sejak saat itulah keduanya dekat dan menjalin hubungan pertemanan. Kedekatan tersebut membuat mereka beberapa kali dikabarkan berkencan. Salah satu momen kebersamaan mereka adalah ketika Taehyung dan Yerin makan malam beberapa waktu lalu..." Ye-jin merasa seakan pisau tertusuk tepat di jantungnya. Dia memperhatikan ke sekelilingnya. Beberapa rekan kerjanya berdecak-decak tak percaya dengan berita kedekatan dua idol ternama itu, sementara rekan-rekan kerjanya yang lain tidak peduli dan berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka.

 Beberapa rekan kerjanya berdecak-decak tak percaya dengan berita kedekatan dua idol ternama itu, sementara rekan-rekan kerjanya yang lain tidak peduli dan berkonsentrasi dengan pekerjaan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Ye-jin berubah pahit. Dia menahan napas kuat-kuat seolah hal itu bisa membendung amarah yang menyala di hatinya. Ketika BTS melakukan debut pertama kali, Taehyung mengingatkannya bahwa kontraknya dengan label adalah hal yang serius.

Saat itu dia mengatakan,

"Karirku, kontrak kerjasamaku dengan labelku, dan fans adalah tiga hal yang amat penting bagiku, Ye-jin. Hubungan kita pasti akan sulit dijalani, aku bisa memastikan kau akan tersiksa dan kesepian, tapi inilah kehidupanku, Ye-jin. Kau punya kesempatan untuk meninggalkan aku sekarang." Mulutnya memang berkata demikian, namun tatapan Taehyung padanya sangat tajam dan melas pada waktu yang sama. "Aku akan sedih, sedih sekali jika kau menyerah, tapi aku tidak bisa egois menahanmu untuk bersamaku di saat aku tidak bisa membahagiakanmu dengan hidupku."

Ye-jin sudah hampir mengatakan setuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ye-jin sudah hampir mengatakan setuju. Menjadi kekasih yang tak dianggap bukanlah ide yang bagus. Dia takkan punya kepastian terkait hubungan mereka, tapi sorotan mata Taehyung yang tak bisa dielaknya, membuat Ye-jin terlena. Dia memutuskan untuk memeluk Taehyung, mengatakan bahwa dia setuju dengan segala risiko menjadi kekasih "diam-diam" Taehyung.

Huh, gerutu Ye-jin. Siapa yang menyangka risiko yang kuambil ini begitu menyakitkan! Aku tidak tahu berhubungan dengan Taehyung artinya aku harus bersabar dengan kemesraannya dengan idol lain! Menyebalkan! Dia enak-enakan bersama perempuan-perempuan cantik di luar sana, sementara aku...

Berada di kantor yang menyesakkan dengan antrian pekerjaan yang tak ada hentinya datang.

Sedang kesal begitu, ponselnya berbunyi, terdapat beberapa pesan dari Taehyung namun Ye-jin menolak untuk membuka semua pesan dari pria itu. Dia harus mengutamakan ketenangan dirinya sendiri terlebih saat dia sedang bekerja begini. Untung saja dia bisa mengalihkan kekesalannya dengan pekerjaannya.

Direktur Lee berjalan cepat ke meja Ye-jin. Ye-jin menoleh pada Direktur Lee yang tampak panik. "Ada apa?" tanyanya.

"Gawat, Ye-jin. Rupanya rapat hari ini bukan hanya dengan karyawan biasa Kwoon Properti, tapi direktur perusahaan itu sendiri juga akan datang," kata Direktur Lee. "Bagaimana dengan persiapanmu? Kalian sudah memastikan tidak akan ada kesalahan, kan? Kalau kita melakukan kesalahan, bisa-bisa mereka memilih pendesain lain..."

"Tenanglah, Direktur," sahut salah satu anak buah Ye-jin, Lee Hara. "Senior Seo sudah melakukan briefing pada kami. Kami sudah tahu spesifikasi yang diinginkan Kwoon Property."

"Anak kecil!" potong Direktur Lee lugas. "Kau tahu betapa kejamnya Kwoon Property itu? Begitu mereka melakukan kesalahan secuil saja, kita akan di-blacklist!" Direktur Lee menoleh lagi pada Ye-jin. "Direktur yang sekarang saya dengar lebih mengerikan daripada yang sebelumnya. Dia generasi ketiga keluarga Kwon. Usianya masih muda, sebaya dengan kau, tapi riwayat kerjanya sudah di mana-mana. Dia terkenal dengan sikap yang menyeramkan."

Ye-jin dan yang lain diam saja, tidak tahu harus merespons apa. Mereka sudah melakukan yang terbaik untuk presentasi di rapat nanti. Suara tarikan napas Direktur Lee terdengar sangat keras.

"Begini saja. Biar saya yang nanti berdiskusi, terutama soal harga, tapi soal presentasi terkait desain dan material, itu kalian." Melihat yang lain mengangguk setuju, Direktur Lee berlalu dari hadapan mereka.

Anak buah Ye-jin yang lain, Jung Hye-jin, melakukan pencarian di Google terkait direktur terbaru Kwoon Property. "Kwon Jiyoung. Dia lulusan termuda dari Stanford University, pernah bekerja di Wallstreet dan.. omo omo... Dia punya saham empat puluh lima persen B Entertainment!"

"Wah, itukah sebabnya kita akan mendesain tujuh unit apartemen untuk para member BTS?" Lee Hara menyahut antusias.

"Oh, tentu saja, masuk akal begitu!"

"Sudah. Kembali bekerja, ya?" Ye-jin menegur, bukan hanya karena pekerjaan mereka yang banyak dan harus diselesaikan dalam waktu cepat, tapi karena dia merasa tidak nyaman dan risau setiap nama boyband kekasihnya disebut.

Ye-jin tidak bisa lepas dari laptop dan telepon hari itu. Hari itu benar-benar hari yang paling melelahkan baginya selama dia bekerja. Dia berdiskusi melalui klien, mendengar komplain dari klien, mendengar keinginan klien, dan segala hal yang berkaitan dengan klien. Waktu terasa cepat dengan pekerjaan yang bejibun sampai tahu-tahu Hara memberitahunya untuk berangkat ke Kwoon Tower.

Mereka sampai tiga puluh menit sebelum waktu rapat yang disepakati. Saat di dalam lift Kwoon Tower, Ye-jin akhirnya membuka pesan-pesan dari Taehyung. Isinya kebanyakan permintaan maaf terkait berita kedekatannya dengan perempuan lain. Ye-jin tidak sempat membalas. Pikirannya harus jernih untuk presentasi nanti.

 Pikirannya harus jernih untuk presentasi nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Young Dae sebagai Direktur Kwon Jiyoung

Rapat itu ternyata tidak semengerikan yang digambarkan Direktur Lee sebelumnya. Direktur Kwon Jiyoung masuk ke ruang rapat, memperkenalkan dirinya, dan setelah Ye-jin dan timnya presentasi terkait spesifikasi material dan desain untuk proyek di Busan, Direktur Kwon mengangguk-angguk dan bertanya terkait beberapa hal, di antaranya tentang jangka waktu penyelesaian pekerjaan dan apakah desain yang Ye-jin buat merupakan desain ramah lingkungan. Direktur Kwon menekankan, "Semua villa harus menggunakan energi yang efisian untuk menghindari.. apa namanya itu, pemanasan global. Tadi saya lihat belum ada biopori dan rencana untuk pemasangan panel surya. Nanti untuk perubahan harganya bisa diskusi langsung dengan tim Kwoon. Oh ya satu lagi. Perusahaan kami tidak menggunakan vendor untuk kontraktor, jadi mungkin bisa diadakan kerjasama lagi antara Lee Architects dengan kontraktornya." Direktur Kwon diam saat sekretarisnya membisikkan sesuatu padanya. "Saya rasa rapat selesai hari ini. Saya minta dalam tiga hari sudah ada lagi desain terbaru dan perkiraan harga." Dia berdiri, pamit dengan peserta rapat dan meninggalkan ruangan.

Hubungan Rahasia | FF TAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang