SATU

2K 80 78
                                    

Ye-jin menyalakan TV yang menayangkan music video lagu DNA oleh BTS. Beberapa hari yang lalu lagu tersebut sudah tersedia di platform musik dan Ye-jin sudah menyukai lagu itu begitu pertama kali mendengarnya. Saat sedang asyik menonton music video, dia mendapat notifikasi di ponselnya: Taehyung mengirim foto pada Anda.

 Saat sedang asyik menonton music video, dia mendapat notifikasi di ponselnya: Taehyung mengirim foto pada Anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung : Yeobo (Sayang), aku baru saja mencukur kumisku. Bagaimana? Apakah kau menyukainya?

Ye-jin : Wow! Akhirnya kau melakukannya. Tentu aku suka, Sayang! Kau sudah makan?

Kim Taehyung : Kebetulan. Aku lagi lapar. Mari kita makan. Aku akan berada di depan gedung apartemenmu dalam dua puluh menit.

Dada Ye-jin berjengit. Dia tahu betapa sibuknya kekasihnya akhir-akhir ini. Kekasihnya yang punya profesi sebagai penyanyi dan member boyband ternama Korea, BTS, sedang terlibat dalam peluncuran album musik mereka yang terbaru. Waktu yang dimiliki Kim Taehyung untuknya sangat terbatas, karena dia harus melakukan promosi, manggung di sana-sini, dan seingat Ye-jin kekasihnya memberitahunya bahwa BTS akan konser di beberapa negara.

Ye-jin segera bergegas dari posisi santainya ke kamar mandi. Dia bersiap-siap, memoles wajahnya dengan make up sekenanya, lalu ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Setelah merasa pantas di depan kaca, dia turun ke lantai bawah dan menemukan Taehyung berdiri di depan pintu lobi.

Masih dapat dikenalinya sosok Taehyung meski pria itu menggunakan topi untuk menutupi wajahnya. Belum cukup untuk menutupi identitasnya, Taehyung juga mengenakan hoodie tebal agar tak ada seorang pun mengenali postur tubuhnya. Ye-jin menghela napas. Dia kecewa.

Enam tahun sudah mereka menjalin kasih, tapi belum satu kali pun Taehyung mau terbuka dengan hubungan mereka. Ye-jin menyadari itu sudah konsekuensinya menjadi kekasih seorang idol terkenal sejagat raya. Taehyung menyatakan secara jelas dari awal padanya, bahwa pria itu sudah menandatangani kontrak dengan label. Salah satu pasal dalam kontrak tersebut melarangnya untuk punya kekasih. Jika Taehyung melanggar ketentuan dalam kontrak tersebut, dia akan didepak dari pihak label dan harus mengganti rugi beberapa juta won.

"Jagiya (Sayang)," bisik Taehyung lirih. Tatapannya yang sendu seakan mengerti apa yang dirasakan Ye-jin. "Mianhae (Maaf). Suatu hari nanti kita tak usah menyembunyikan hubungan kita." Ye-jin diam saja. Taehyung kesal melihat Ye-jin yang termenung. Hatinya tersayat melihat kesedihan Ye-jin. Dirangkulnya kekasihnya dengan erat. "Malam ini akan kutraktir kau di restoran mana pun yang kau mau. Bagaimana?"

"Sungguh? Bukankah kau takut ketahuan jika kita ke restoran mewah?" Ye-jin merengut, namun tidak menolak sentuhan tangan Taehyung di bahunya. Mereka berjalan ke arah mobil Taehyung yang diparkir tak jauh dari gedung apartemen.

"Aku tahu restoran mewah yang bisa menjaga rahasia. Mereka menyediakan galbitang terbaik. Kau pasti suka."

"Kau baik sekali. Apa yang kau mau?" tanya Ye-jin tenang.

"Untuk beberapa bulan ke depan aku tidak bisa menemuimu. Jadwal konser sudah keluar. Aku akan berada di beberapa negara."

"Kau tidak bisa mengajakku?"

"Bisa saja. Kau kan bisa menyamar jadi fansku, dan kita bisa bertemu di lounge khusus penonton VIP," sahut Taehyung memberi ide.

"Itu artinya aku harus melebur bersama penggemar-penggemarmu yang sebenarnya. Penggemar yang tak berhenti meneriakkan namamu," jawab Ye-jin pahit.

"Mau bagaimana lagi? Kau kan, yang memutuskan untuk menerima cintaku? Ini salah satu risiko dari keputusanmu, Sayang. Aku tidak bisa melakukan apa-apa."

Kini Ye-jin yang melihat Taehyung yang tersinggung. Sikap Ye-jin yang mencemburuinya membuat Taehyung tidak nyaman, sebab sejak awal Taehyung sudah meminta maaf padanya terkait pekerjaannya sebagai idol yang pasti akan menyakiti hati Ye-jin. Ye-jin harus lebih pengertian dan tak boleh menambah beban Taehyung dengan menunjukkan sifat kekanak-kanakannya.

Perlahan, Ye-jin tersenyum.

"Sayang, tidak apa-apa. Nanti akan kuusahakan beli tiket konsermu, semoga saja tidak sold out."

Betapa leganya Ye-jin saat melihat senyum mengembang di wajah Taehyung. "Nah, begitu dong. Kau tahu, aku merasa tidak tenang jika kau jauh dariku, apalagi terkadang aku mengkhawatirkan kau di apartemenmu seorang diri. Aku takut, kau salah paham dengan kedekatanku saat aku berada di stage yang sama dengan girlband lain."

"Kau berpikir aku cemburu?"


** i hope you like the story **

Hubungan Rahasia | FF TAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang